SUKABUMIUPDATE.com - Tanggal 15 Desember 2020 menjadi momen membanggakan bagi masyarakat Indonesia dengan diakuinya gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Unesco. Dunia mengakui gamelan sebagai bagian dari budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa yang adiluhung.
Tanggal 15 Desember juga bertepatan dengan hari lahir Karawitan Kusumo Buwono atau KKB. Pada 5 Desember 2014, KKB dibentuk oleh beberapa pakar karawitan dan pemerhati budaya antara lain KPH Panembahan Padmo Kusumo, Eyang Gempol, KBRAy. Siti Djalal, KPH Adp Maji Notonagoro, dan KPH Djoko Kesowo. KKB dibentuk di bawah naungan Paguyuban Kusumo Buwono.
Dimulai dengan anggota yang berjumlah hanya 12 orang, KKB mulai menggelar latihan karawitan rutin untuk melestarikan gamelan dan karawitan sebagai warisan nenek moyang yang tak ternilai. Gendhing-gendhing klasik berusia tua digali untuk dimainkan selang-seling dengan gendhing-gendhing baru. Berbagai aneka ragam instrumen gamelan dikaji dan dimainkan.
Seiring dengan berjalannya waktu, semakin bertambah anggota yang bergabung sehingga memerlukan tempat latihan yang lebih luas. Pada 2015, dengan difasilitasi oleh KPAr Bambang Trijoko, Ketua Umum Paguyuban Kusumo Buwono Dr BRA Mooryati Soedibyo beserta pengurus bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi untuk mendapatkan fasilitas berlatih karawitan di studio mini Kemenpora.
Gayung bersambut, kemajuan KKB menjadi sangat pesat dan sudah melakukan pentas puluhan kali, siaran langsung di RRI serta tampil dihadapan Presiden Joko Widodo. KKB melakukan beberapa pentas kolaborasi dengan berbagai sanggar, salah satunya dengan sanggar tari legendaris Sampan Bujana Sentra pimpinan KRAy Uniek Sampan Hismanto dan sanggar Sekar Tejo pimpinan KRAy Niken Sadjarwo.
Pada 2018, KKB berkolaborasi dan turut menjadi bagian dari Sinergi Nawacita Indonesia pimpinan Dr KPH Suryo Atmanto melakukan pentas di hotel Kartika Chandra dan di auditorium Balai Kartini Jakarta yang di hadiri oleh ribuan undangan.
Pandemi Covid-19 membuat KKB tidak dapat berlatih hampir selama dua tahun. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi semangat anggota KKB untuk selalu konsisten nguri-uri gamelan dan karawitan.
Akhirnya pada akhir tahun 2021, berkat kegigihan KRAy Adp Krisnina Akbar Tanjung sebagai pembina KKB dan penyediaan tempat latihan yang luas, nyaman dan lengkap instrumen gamelan slendro pelog milik KRAy. Tuti Roosdiono ( anggota DPR dari fraksi PDIP) & Anangga Roosiono ( founder Roosdiono & Partners lawfirm), KKB dapat melanjutkan perjuangannya untuk melestarikan gamelan dan karawitan.
Tuan rumah menyediakan tes swab antigen agar kegiatan latihan dapat berjalan dengan aman dan sesuai prokes yang ditetapkan pemerintah.
Pada 19 Desember, KKB melakukan kegiatan tumpengan untuk merayakan ulang tahun KKB yang ketujuh serta untuk menyampaian rasa syukur atas diakuinya gamelan oleh Unesco.
Dihubungi terpisah, KPH Adp Maji Notonagoro sebagai pendiri KKB menyampaikan Indonesia adalah negara yang kaya raya akan budaya dan menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan melestarikan budaya tersebut agar tetap eksis selamanya. Budaya adalah identitas bangsa. Setiap daerah mempunyai keunikan dan ragam budaya yang luarbiasa, kebetulan dalam hal ini KKB ikut berjuang melestarikan budaya karawitan beserta instrumen gamelannya.
KKB adalah satu di antara ratusan kelompok/paguyuban sejenis di seluruh penjuru nusantara dan dunia yang konsisten melestarikan seni budaya karawitan. Pengakuan Unesco atas gamelan merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia.
H A Zaki yang merupakan Ketua 2 SNCI menambahkan, keunikan gamelan yang merupakan musik ensambel tradisional adalah terdiri dari banyak instrumen yang jika ditabuh akan melahirkan irama yang harmonis, saling melengkapi dalam tangga nada pentatonis. Keikutsertaan KKB dalam setiap acara SNCI menambah semarak acara dan beberapa gendhing menghadirkan suasana magis yang menghanyutkan. Semoga perjuangan KKB diikuti oleh para pelestari budaya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
SUMBER: SIARAN PERS