SUKABUMIUPDATE.com - Abdi Negara Nurdin atau yang lebih dikenal sebagai Abdee Slank resmi ditunjuk menjadi Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom. Keputusan itu diumumkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan 2020 yang digelar pada Jumat, 28 Mei 2021.
Seperti apa profil dan perjalanan musikus tersebut hingga akhirnya didapuk menjadi komisaris perusahaan pelat merah di bidang telekomunikasi ini? Berikut ringkasannya dikutip dari Tempo.
Berawal dari Donggala
Abdee lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 28 Juni 1968. Sejak remaja ia memang doyan menggerakkan massa. Saat duduk di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Donggala, Sulawesi Tengah, ia pernah mengumpulkan temannya untuk memperjuangkan teman yang tidak lulus karena kecurangan.
Waktu itu ia beraksi menyanyikan lagu Pink Floyd, Another Brick in the Wall, di depan para guru. "Liriknya diindonesiakan: 'Hei luluskan teman kami'," ujar anak ketujuh dari delapan bersaudara ini. Ia mengatakan musik menjadi kendaraan untuk memberantas korupsi dan ketidakadilan.
Keluarga Politik
Abdee dibesarkan di lingkungan keluarga politik. Ayahnya, Andi Cella Nurdin, adalah politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari Sulawesi Tengah dan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat selama 25 tahun. Sang ayah yang mempengaruhi pola pikirnya sampai sekarang.
Abdee pernah kuliah satu semester di jurusan ekonomi Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, pada 1988. Pada tahun yang sama, ia mengambil kursus di sekolah musik Farabi.
Karir Musik
Sebelum menjadi personel Slank, ia menjadi gitaris grup band Flash, yang salah satu personelnya Ivan, basis Slank (1988-1990). Setelah itu Abdee berkarya melalui grup band Interview dan Enernest. Gaya permainan Abdee adalah blues dan rock.
Selain di Slank, Abdee memproduseri grup band Serieus. Ia juga menjalani bisnis dengan meluncurkan produk efek gitar hasil pemikiran dan kreasinya sendiri (Signature Series) yang diberi nama The Eyes.
Pilpres 2014
Saat Pemilu Presiden 2014, Abdee menjadi inisiator Konser Salam 2 Jari untuk mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Konser ini bukan konser biasa, melainkan sebuah perjuangan, sebuah semangat yang bersatu dan menjadi kekuatan untuk mendukung Jokowi-JK melakukan perubahan," ucap Abdee.
Kala itu, para relawan Jokowi ternyata sempat pesimis dengan Konser Salam 2 Jari. Mereka khawatir orang-orang tidak akan datang karena mereka kebanyakan berpuasa. Namun, Abdee Slank selalu optimis kalau konser tersebut akan berlangsung akbar.
"Awalnya banyak yang menentang, khawatir enggak banyak orang yang datang. Tapi saya ngotot dan selalu yakin akan banyak massa yang datang," kata Abdee, Ahad, 6 Juli 2014.
Tapi dukungan untuk Jokowi bukan hanya datang dari Abdee seorang, tapi juga rekan satu band di Slank. Usai Pilpres 2014, Slank mengaku puas langkah mereka mengusung Jokowi maju sebagai presiden telah berhasil.
Slank pun kembali ke jalan semula, sebagai musikus dan menghindari politik praktis. Seperti yang sudah dilakukan band asal Gang Potlot itu 30 tahun terakhir. "Kami sudah pamit Pak Jokowi kemarin habis pelantikan," kata pentolan yang juga pemain drum Slank, Bim-Bim, saat ditemui di kawasan Jalan Mangkubumi, Yogyakarta, Sabtu, 1 November 2014.
Pilpres 2019
Tahun 2019, Slank menggelar konser akbar untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019. Konser kali ini bertajuk Konser Putih Bersatu Menuju Kemenangan Indonesia Maju di GBK, Jakarta pada 13 April 2019.
Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dijadwalkan akan hadir. Konser ini serupa konser akbar "Salam 2 Jari" di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada 5 Juli 2014. Abdee Negara yang mewakili Gerakan #BarengJokowi selaku penyelenggara, mengatakan, konser ini lebih dari sekadar dukungan pemenangan.
"Ini merupakan sebuah perayaan atas hasil usaha dan kerja nyata dari kepemimpinan Pak Jokowi bersama semua masyarakat dalam membangun Indonesia menuju negara maju dan makmur," kata Abdee lewat keterangan tertulis pada Jumat, 5 April 2019.
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir merombak susunan direksi dan komisaris Telkom lewat RUPS yang digelar pada hari ini. Di dalam jajaran dewan komisaris emiten berkode saham TLKM itu kini terdapat nama Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai komisaris independen.
Adapun susunan jajaran direksi dan komisaris terbaru Telkom Indonesia sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Komisaris Independen: Wawan Irawan
Komisaris Independen: Bono Daru Adji
Komisaris Independen: Abdi Negara Nurdin
Komisaris: Marcelino Pandin
Komisaris: Ismail
Komisaris: Rizal Mallarangeng
Komisaris: Isa Rachmatarwata
Komisaris: Arya Mahendra Sinulingga
Direksi
Direktur Utama: Ririek Adriansyah
Direktur Strategic Portofolio: Budi Setyawan Wijaya
Direktur Enterprise & Business Service: Edi Witjara
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Heri Supriadi
Direktur Network & IT Solution: Herlan Wijanarko
Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono
Direktur Digital Business: Muhammad Fajrin Rasyid
Direktur Human Capital Management: Arifwandi
Direktur Consumer Service FM Venusiana R
Sebelumnya grup band Slank sempat menjadi trending topic Twitter Indonesia. Muncul tagar #SlankPenipu yang meramaikan linimasa di Twitter pada hari pertama lebaran, Kamis, 13 Mei 2021. Ini tidak lain karena band tersebut dianggap getol membela Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK ketika zaman Presiden SBY, tetapi terkesan diam di era Jokowi.
Para pengguna Twitter kesal dengan sikap diam Slank melihat rangkaian tindakan pemerintah yang dianggap melemahkan lembaga antirasuah, KPK. Terutama, saat 75 pegawai KPK dinonaktifkan lantaran dianggap tak lulus tes wawasan kebangsaan untuk memilih pegawai KPK yang akan diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara atau ASN.