SUKABUMIUPDATE.com - Musisi spesialis lagu galau yang banyak disebut warganet dengan Waktu Indonesia Bernadya baru merilis lagu baru bersama dengan Adrian Khalif. Pelantun lagu Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan itu kembali membuat penggemarnya tenggelam dalam nada dan lirik Lagu Galau yang menyentuh!
Adrian Khalif sendiri adalah musisi dengan warna suara khas, yang namanya semakin populer usai Collab dengan Juicy Luicy dan Mahalini di Lagu Sialan. Kini, Adrian Khalif dan Bernadya membuat gebrakan baru mengajak para listener untuk menggalau di dunia Asumsi, judul lagu yang baru rilis.
Lagu Asumsi masuk di album Adrian Khalif bertajuk "Harap-Harap Emas", sama seperti Lagu Sialan dengan Juicy Luicy dan Mahalini.
Updaters yang suka Lagu Galau walau tidak ada yang menyakiti, cocok banget dengan mahakarya Adrian Khalif dan Bernadya kali ini. Sejumlah netizen bahkan rela begadang demi menunggu rilis Lagu Asumsi Adrian Khalif dan Bernadya yang ternyata diunggah pada dini hari.
Baca Juga: Patilasan Prabu Siliwangi, Gunung Padang Cianjur Piramida Tertua Di Dunia
Makna Lagu Asumsi Adrian Khalif dan Bernadya menceritakan tentang sibuknya pikiran di kepala yang kebenarannya belum tentu. Berikut Lirik Lagu Asumsi Adrian Khalif dan Bernadya, dikutip langsung dari Official Audio Lirik yang baru tayang pada 27 September 2024 hari ini. Yuk dengarkan di platform streaming musik pilihan Anda!
Lirik Lagu Asumsi Adrian Khalif dan Bernadya
**
[Bernadya]
Semenjak hari itu
Tak sedikit coba dekatiku
Kubiarkan semua berlalu
Gugur satu per satu
Karena setiap kucoba mulai kisah baru
Rasanya aku khianatimu
Padahal kau disitu
Sudah tak mau tau kabarku
Padahal kamu sibuk rayakan cinta barumu
Sedang aku sibuk coba lupakanmu
Hmmm...
[Adrian]
Salah yang waktu itu
Masih menghantuiku
Naskah kubuat seribu
Coba ku tak begitu
Karena apa gunanya mulai kisah baru
Jika maafmu masih kutunggu?
[Adrian feat Bernadya]
Padahal kau disitu
Sudah tak mau tau kabarku
Padahal kamu sibuk rayakan cinta barumu
Sedang aku sibuk coba lupakanmu
Sebelum lelapku, dibuka mataku
Kau penuhi pikiranku
Apakah kau tahu (Apakah kau tahu)
Satu yang kumau
Keluar dari mulutmu?
Semuanya asumsimu
Masa iya ku tak rindu?
Karena ku paling tahu
Kau gemar bermain di kepalamu
Terlalu jauh
Padahal kau disini
Masih sering terbawa mimpi (Masih sering terbawa mimpi)
Padahal detik ini kau masih belum terganti
Tak mungkin bisa ku benci
Mana mungkin aku benci?
Mana mungkin aku benci?
**
Baca Juga: Peuyeum Legend, Oleh-oleh Bandung Jadul yang Eksis Sejak Zaman Belanda