SUKABUMIUPDATE.com - Renggiswara Band yang dipunggawai Siswa-siswi SMAN 1 Surade, Kabupaten Sukabumi, baru saja menyabet juara pertama dalam lomba tingkat nasional yang digelar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan.
Membawakan lagu Panah Asmara dari Afgan dengan gaya musik etnik, Renggiswara berhasil meraih hati dari para dewan juri hingga akhirnya diumumkan sebagai pemenang lomba untuk kategori Cover of Band’s Song (cover lagu band) tingkat SMA/sederajat dalam event bernama UMSU Innovation and Creativity Caranival (UICC) 2023 tersebut.
"Kami memilih lagu panah asmara, alasannya karena lagu originalnya memiliki aransemen bagus dan rumit maka dari itu kita memilih lagu itu dan mengaransemen kembali dengan gaya etnik modern," ujar Alkautsar Bintang Hendrawan, pemain Keyboard Renggiswara kepada sukabumiupdate.com.
Termasuk Alkautsar, ada sebanyak 8 pelajar SMAN 1 Surade yang merupakan personil band yang terbentuk sejak tahun 2022 itu. Mereka adalah Airil Fitra Al Hakiki (Gitar), Salaz Putra (Drum), M. Dwi Putra (Angklung), Azqya Hasna (Arumba), Kaldera Alfawwaz (Bass), Risky Maulana (Bonang), serta Erni Septia (Vokalis).
"Band Renggiswara SMAN 1 Surade terdiri dari siswa kelas 11 dan 12. Adapun untuk latihan lagu panah asmara, selama satu minggu, karena proses kejar waktu," ujar Alkautsar.
Baca Juga: 334 Siswa Lolos Seleksi Administrasi Paskibraka 2023 Kabupaten Sukabumi
Setelah memasuki masa pendaftaran lomba pada 16 Januari hingga 19 Februari 2023 lalu, Band pelajar yang diasuh guru SMAN 1 Surade bernama Muhammad Ilyas itu kemudian mengikuti ketentuan dengan mengirimkan video penampilan mereka dengan durasi 4 menit 7 detik lewat email ke panitia lomba.
Hingga akhirnya diumumkan sebagai pemenangnya pada Sabtu 11 Maret 2023 dan berhak mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan.
Saat mencover lagu Panah Asmara dengan aransemen musik etnik, Alkautsar menyebut kesulitan utamanya yaitu bagaimana mengharmonisasikan alat musik tradisional dengan modern. "Karena keterbatasan jangkauan nada yang berbeda, antara modern dan tradisional, maka dari itu kita mengambil nada dasar dari G Pentatonic major, agar bisa menggabungkan modern ke tradisional," ujarnya.
"Selain itu ada beberapa kendala juga dalam pemilihan Progresi akor (perubahan nada secara horizontal dan vertikal), yang membuat kami cukup sulit membuat variasi gaya lagu," imbuhnya.
Bagi updaters yang penasaran ingin melihat penampilan mereka saat mengikuti lomba cover lagu tersebut, bisa cek di akun Youtube Renggiswara atau klik LINK INI