Calung hingga Kecapi, 4 Seni Musik Sunda yang Masih Bertahan Hingga Kini

Senin 09 Januari 2023, 13:15 WIB
Musik Calung, Seni Sunda yang Masih Bertahan Hingga Kini (Sumber : Instagram/@wisatabudayapuncakwangun)

Musik Calung, Seni Sunda yang Masih Bertahan Hingga Kini (Sumber : Instagram/@wisatabudayapuncakwangun)

SUKABUMIUPDATE.com - Suku Sunda merupakan suku terbesar kedua di Indonesia yang memiliki begitu banyak ragam seni dan budaya yang unik serta mempunyai ciri khas tersendiri.

Sunda sendiri adalah kelompok etnis tertentu yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa, dimana tatar pasundan mencakup wilayah administrasi Jawa Barat dan Banten.

Seni Musik Sunda adalah ragam kesenian atau kebudayaan yang berasal dan berkembang di wilayah Sunda.

Baca Juga: Baraya Sunda Sukabumi Wajib Tahu, Ini 3 Seni Tari Jawa Barat yang Masih Lestari!

Adapun 4 Seni Musik berikut adalah kekayaan Sunda Jawa Barat yang Masih Bertahan hingga Kini, dikutip dari Bina Qurani Islamic Boarding School di laman binaqurani.sch.id. Yuk Simak!

1. Seni Musik Sunda: Calung

Calung adalah sebuah alat musik yang termasuk bagian dari seni sunda. Calung merupakan prototipe atau purwarupa dari angklung. Namun, cara memainkan calung berbeda dengan angklung. Angklung dimainkan dengan cara digoyang-goyang, sedangkan calung dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul.

Dalam seni sunda, terdapat dua jenis calung yang dikenal oleh masyarakat yaitu calung rantay dan calung jinjing. Calung biasanya dipentaskan oleh lima orang atau lebih dan diiringi dengan nyanyian sunda atau lawakan-lawakan khas suku Sunda.

Baca Juga: Hari Angklung Sedunia: Yuk Kenalan Lebih Dalam Tentang Alat Musik Sunda Ini

2. Seni Musik Sunda: Rampak Gendang

Dilihat dari namanya, rampak berarti bersama dan gendang merupakan sejenis waditra musik gamelan. Jadi rampak gendang adalah sebuah seni sunda yang dimainkan dengan cara menabuh gendang bersama-sama dengan teknik dan irama tertentu.

Seni sunda ini muncul sekitar tahun 1980 sampai dengan tahun 1990-an. Rampak gendang biasanya dipentaskan dalam acara ritual keagamaan ataupun pada pesta-pesta besar.

3. Seni Musik Sunda: Cianjuran

Cianjuran merupakan seni sunda yang menampilkan seorang penyanyi membawakan sebuah nyanyian. Nyanyian yang dibawakan oleh penyanyi ini biasanya merupakan nyanyian khas daerah Jawa barat.

Bagi masyarakat Jawa Barat, cianjuran juga dikenal dengan nama Mamaos yang artinya adalah bernyanyi. Mamaos merupakan seni vokal Sunda yang diiringi dengan alat musik kecapi indung, kecapi rincik, suling ataupun rebab.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya "Semat Ireng Anak-anak Sapi" Nyata! Cornellis Mendarat di Sunda Kelapa

4. Seni Musik Sunda: Kecapi Suling

Kecapi suling adalah seni sunda yang merupakan alat musik tradisional yang hanya menggunakan kecapi dan suling saja. Kecapi suling biasanya dimainkan sebagai musik pengiring nyanyian sunda.

Kecapi suling merupakan perangkat musik sunda yang hampir ada di seluruh wilayah Jawa Barat. Selain untuk mengiringi nyanyian sunda, kecapi suling juga terkadang dimainkan secara instrumental tanpa diiringi nyanyian.

Sumber : binaqurani.sch.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa