SUKABUMIUPDATE.com - Helm motor menjadi alat keamanan yang wajib dipakai saat mengendarai sepeda motor.

Terdapat berbagai jenis dan model helm yang beredar di pasaran yang menjadikan para biker memiliki berbagai macam pilihan.

Namun, memilih helm tidak boleh asal keren, tapi harus memperhatikan faktor keamanan.

Lalu, bagaimana cara memilih helm motor yang baik agar dapat menunjang keamanan berkendara?

Melansir dari Tempo.co, Berikut tips memilih helm yang bagus untuk keselamatan.

(Ilustrasi) Helm motor - (Unplash.com Jordan Brierley)</span

1. Perhatikan Ukuran Helm

Jangan sampai helm yang kamu gunakan longgar saat dipakai, tetapi juga jangan sampai helm kamu terlalu sempit.

Sebagai patokan, pastikan bagian pelipis kepala dan rahang Anda terlindungi dengan pas. Selain itu, kepala bagian belakang kamu juga harus terlindungi dengan baik.

"Sebab, ketiga bagian tersebut merupakan bagian kepala yang sangat sensitif dan bila terluka menjadi penyebab kematian yang utama," Kata Irawan, instruktur safety riding, Minggu, 5 Juni 2011.

2. Perhatikan Bobot Helm

Kenyamanan saat memakai helm sangat ditentukan dari beratnya helm. Apabila, helm kamu ringan, maka kamu akan dapat berkendara dengan lebih nyaman dan fokus.

3. Pastikan  Helm  Bersertifikat

Helm yang sudah memiliki sertifikat tentu memiliki kualitas yang baik. Hal ini karena sertifikat yang didapatkan adalah hasil dari uji standar yang sudah diatur oleh pihak yang berkompeten.

4. Perhatikan Ventilasi Helm

Kebanyakan orang enggan menggunakan helm dengan alasan gerah. Karena itu, pilihlah helm yang dilengkapi dengan ventilasi udara agar lebih nyaman.

Selain itu, ventilasi udara juga berfungsi agar kamu dapat tetap mendengar suara-suara di sekitar seperti klakson dan suara mesin.

Hal ini dapat membuat tingkat keselamatan kamu meningkat.

5. Pilih Kaca Visor Netral

Usahakan agar helm kamu memiliki kaca yang netral. Maksudnya, kaca helm kamu tidak cembung maupun cekung sehingga pandangan kamu terhadap objek tidak terganggu dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Sumber: Tempo.co/NAUFAL RIDHWAN ALY