SUKABUMIUPDATE.com - Bukan hal baru, ternyata balap motor di pesisir pantai selatan Sukabumi sudah dimulai sejak dulu. Saat itu, para nelayan berinisiatif menggelar ajang balapan untuk sekadar meramaikan hari syukuran nelayan di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Jeka, mengatakan balap motor di pesisir pantai pertama kali dilaksanakan tahun 1980-an atau saat syukuran hari nelayan Ujunggenteng. Asep menyebut, leluhur nelayan kala itu hanya menggelar balapan sekali dalam setahun dengan track sepanjang 8 kilometer.
"Track-nya mulai Kongsi atau TPI hingga Muara Cikodehel, melewati beberapa muara seperti Muara Cikakap, Cipaku, dan Muara Ciseupan," kata Asep Jeka, Ahad, 31 Oktober 2021. "Jenis motor yang dilombakan adalah dua dan empat tak. Saat itu terkenal motor Binter dan merek Honda Prima," imbuh Asep Jeka.
Asep Jeka mengungkapan, dulu mesin sepeda motor yang digunakan balap terbilang masih orisinal alias tanpa modifikasi. Kecuali, pembersihan karburator dan knalpot yang dibobok. "Track 8 kilometer atau bolak-balik 16 kilometer, ditempuh hampir satu jam," ucapnya.
Selain medan balap berupa pasir, rintangan saat itu juga karena track-nya yang melewati sejumlah muara. "Seingat saya, pendaftaran hanya sebesar Rp 2.500 hingga Rp 5.000 dengan hadiah kaus, mi instan, sembako, dan lain-lain," ujar Asep Jeka.
Baca Juga :
Baru mulai 2005 hingga sekarang, Asep Jeka mengatakan gelaran balapan pesisir pantai dipertandingkan dengan beberapa kelas. Panjang track pun diubah menjadi 4 kilometer. Bahkan sekarang, ajang ini tidak hanya digelar saat syukuran nelayan, namun sejumlah event pun turut mengadakannya seperti tahun baru dan Hari Sumpah Pemuda.
Kelas yang dilombakan pun menjadi beragam, antara lain kelas Supra Standar, Supra Bebasan, Bebek Standar Empat Tak, Bebek Empat Tak Bebasan, Matik Standar, Matik Bebasan, FFA Empat Tak, OMR F1ZR, OMR RX King, OMR Kawasaki Ninja, FFA Open, Bebek Modifikasi Empat Tak 130 Cc (Regulasi), Matik Modifikasi 155 Cc (Regulasi), OMR Kawasaki Ninja (Regulasi).
Asep Jeka mengatakan, perlombaan tersebut biasanya diikuti pembalap dari wilayah Pajampangan, Sukabumi, Bogor, hingga banten. "Namun balapan pesisir pantai selama pandemi Covid-19, hampir dua tahun tidak dilaksanakan. Ini bisa dikatakan warisan sejarah dan bisa menjadi daya tarik wisatawan," kata dia.
Kekinian, Asep Jeka berharap kegiatan balap motor di pesisir pantai ini bisa dilegalisasi. Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI, dan Ikatan Motor Indonesia atau IMI, bisa bantu memperjuangkan legalisasi tersebut.
"Sekarang bingungnya masuk kategori apa. Tapi ini harus jadi aset pemda serta berharap ada legalitasnya dan menjadi agenda Kabupaten Sukabumi," ujar dia.