SUKABUMIUPDATE.com - Tidak ada pakem dalam modifikasi motor, yang penting nyaman dan bisa dikendarai dengan aman. Itulah yang menjadi acuan Ariansyah (38 tahun) warga Pajampangan Sukabumi saat merombak New Megapro lansiran tahun 2012 miliknya menjadi kuda besi sejati.
Disebut kuda besi, karena motor milik warga Kampung Cikangkung RT 15/05 Kel/Kec Jampangkulon kabupaten Sukabumi ini memang seperti kuda. Dibelakang New Megapro karbu miliknya ini terpasang ekor kuda asli warna hitam sepanjang kurang lebih 1,3 meter.
Tak cukup satu, Ariansyah juga memasang ekor kuda sepanjang 80 centimeter warna kuning emas di helm merk bdg miliknya. Saat melibas jalanan dengan kuda besi new megapro ini, pria yang sehari-hari kerja menjadi relawan sosial ini selalu menyedot perhatian pengguna jalan lain, karena dipastikan ekor kuda itu melambai-lambai.
"Hapunten bilih kin aya nu ka gibas ku buntut kuda mtor simkuring, sanes hyong kaaleum ieumah hoby hungkul mamantes motor...posisi: Cikangkung Kec Jampangkulon. (maaf kalau nanti ada yang ke gibas ekor kuda motor saya, bukan pengen banyak gaya tapi ini hobi aja bagus-bagusin motor saya)," tulis Ariansyah di akun facebooknya yang dibagikan ke grup Jampang Bersatu hari ini, Jumat (28/5/2021).
Kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan telepon Ariansyah menceritakan ekor kuda yang dipasangkan ke motornya itu dibeli langsung dari Temanggung Jawa Tengah. Ekor kuda di helm seharga Rp 200 Ribu, dan yang lebih panjang di belakang motor Rp 250 Ribu.
"Aksesoris ekor kuda ini ini baru. Dipasang setelah lebaran Idul Fitri kemarin," yang lainnya sudah mulai dimodif sejak tahun 2016.
Megapro kesayangannya ini memang tak hanya punya ekor kuda. Ada juga tandung banteng asli yang ditempel di bagian stang.
"Itu tanduk banteng asli saya beli dari keluarga. Itu koleksi lama, belinya juga cukup mahal Rp Rp 450 ribu sepasang. Sebelumnya pakai tanduk domba tapi terlalu berat jadi ngeganggu saat riding," lanjut Ariansyah.
Walaupun yang menonjol dari motor ini adalah keberadaan ekor kuda dan tanduk banteng, sebenarnya Ariansyah banyak melakukan perubahan dan modifikasi. Ada lampu hias motif tengkorak aluminium seharga Rp 300 ribu plus ongkos kirim dari Blitar.
Ada juga antena kecil di depan seharga Rp 25 ribu, velg sudah diganti dengan tapak lebar depan 2,5 inch belakang 3,5 inch merk sprint xd harga Rp 650 ribu. Dilengkapi peredam panas knalpot seharga Rp 150 ribu.
Tambah gagah, motor ini dilengkapi box givi e33 seharga Rp 650 ribu dengan bracket box HRWR Rp 250 Ribu. Biar tidak rewel karena jelajah harian, monoshock ganti jadi double shock memakai punya Tiger Revo Ori seharga Rp 980 ribu.
"Tambahan tutup arm Rp 80 ribu dan skotlet tulisan metallica dan new megapro Rp 150 rb. Hobi aja untuk mesin dan lainnya ori bawaan pabrik, karena motor ini dipakai harian," pungkas Ariansyah.