5 Kebiasaan yang Bisa Mempercepat Kerusakan CVT Motor Matic

Sukabumiupdate.com
Jumat 18 Apr 2025, 21:00 WIB
CVT Motor Matic bisa cepat rusak jika beberapa penyebabnya sering diabaikan. (Sumber : Screenshot YouTube/@MOTOR Plus).

CVT Motor Matic bisa cepat rusak jika beberapa penyebabnya sering diabaikan. (Sumber : Screenshot YouTube/@MOTOR Plus).

SUKABUMIUPDATE.com – Komponen Continuously Variable Transmission (CVT) memiliki peran krusial dalam sistem kerja motor matic. Jika bagian ini mengalami kerusakan, performa kendaraan akan menurun secara signifikan.

CVT berfungsi memungkinkan motor matic berakselerasi secara mulus tanpa perpindahan gigi manual. Namun, beberapa perilaku pengendara ternyata dapat merusak komponen vital ini.

Agar performa motor tetap optimal dan komponen CVT awet, penting untuk menghindari sejumlah kebiasaan buruk berikut, sebagaimana dirangkum dari laman resmi Suzuki:

1. Perawatan Tidak Rutin dan Tidak Menyeluruh

CVT memerlukan servis berkala, termasuk pengecekan dan pembersihan bagian-bagian dalamnya seperti v-belt dan roller.

Menunda atau melewatkan servis dapat mengakibatkan penumpukan kotoran yang mempercepat keausan dan menurunkan performa transmisi. V-belt yang sudah aus atau roller yang rusak akan menyebabkan distribusi tenaga ke roda belakang menjadi terganggu.

2. Pemakaian Oli dengan Kualitas Rendah

Menggunakan oli yang tidak sesuai standar—baik itu oli mesin maupun oli khusus CVT—dapat berdampak buruk pada transmisi.

Pelumas berkualitas rendah tidak memberikan perlindungan optimal, mempercepat keausan pada gear dan v-belt. Selain itu, oli yang jarang diganti bisa mengental dan tidak lagi efektif melindungi komponen, sehingga kerja mesin menjadi lebih berat dan risiko kerusakan meningkat.

3. Membawa Muatan Melebihi Batas Beban

Setiap motor matic memiliki batas beban maksimum yang dianjurkan pabrikan.

Mengendarai motor dengan muatan berlebih membuat sistem CVT, terutama v-belt dan roller, harus bekerja ekstra keras untuk menyalurkan tenaga. Kebiasaan ini mempercepat kerusakan dan memperpendek umur pakai komponen tersebut.

4. Menahan Gas di Kondisi Macet atau Saat Menanjak

Sering kali pengendara menahan gas dalam kondisi diam, misalnya saat terjebak macet atau berhenti di tanjakan.

Tindakan ini memberi tekanan besar pada komponen seperti kopling ganda, yang tidak mendapat pendinginan cukup, sehingga cepat aus dan rentan mengalami slip. Selain itu, kebiasaan ini juga mempercepat keausan v-belt.

5. Mengabaikan Tanda-Tanda Kerusakan

Gejala seperti suara tidak biasa, getaran yang berlebihan, atau penurunan performa mesin bisa menjadi indikator awal masalah pada CVT.

Tetap mengendarai motor tanpa segera melakukan pemeriksaan atau perbaikan hanya akan memperparah kerusakan. Dalam jangka panjang, ini bisa berujung pada kerusakan serius yang lebih sulit dan mahal untuk diperbaiki.



Berita Terkait
Berita Terkini