Penumpang Motor Tewas Depan SCG Sukabumi, Kenapa "Dibonceng" Lebih Bahaya?

Jumat 13 September 2024, 11:48 WIB
Ilustrasi. Meski pengendara juga memiliki risiko, penumpang motor memiliki faktor-faktor tambahan yang bisa membuat mereka lebih berbahaya jika terjadi kecelakaan. (Sumber : Freepik/freepik)

Ilustrasi. Meski pengendara juga memiliki risiko, penumpang motor memiliki faktor-faktor tambahan yang bisa membuat mereka lebih berbahaya jika terjadi kecelakaan. (Sumber : Freepik/freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang penumpang motor Honda Beat nomor polisi F 3214 SAB, berinisial YD (32 tahun), dilaporkan meninggal dunia di lokasi usai mengalami kecelakaan di depan gerbang Pabrik SCG, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Kamis (12/9/2024) sekira pukul 18:30 WIB. Korban kecelakaan yang merupakan penumpang motor itu diketahui adalah seorang karyawati di salah satu pabrik Sukabumi.

Korban bersama dengan pengendara motor, bertabrakan dengan Yamaha RX-King yang dikendarai oleh pria berinisial DH (22 tahun).

Kronologi kecelakaan motor di depan SCG Sukabumi ini disampaikan saksi mata, Reno (32 tahun). Saksi mengatakan peristiwa bermula pada saat bubaran karyawan pabrik, tepat di lokasi, korban yang melaju dari arah Cikembar menuju Gunungguruh Sukabumi diduga hendak mendahului mobil box yang ada di depannya, pada saat bersamaan datang motor RX King tanpa lampu melaju kencang dari arah berlawanan.

Setelah terlibat kecelakaan dengan pengendara motor RX King, motor yang ditumpangi korban terlempar ke arah kiri atau tepat ke arah mobil box hingga akhirnya diduga kepala korban terbentur besi mobil box.

Baca Juga: 13 Tips Aman Berkendara Sepeda Motor untuk Wanita, Nomor 4 Sering Lupa!

Seperti diketahui, penumpang motor sering dianggap lebih berisiko ketika mengalami kecelakaan dibandingkan dengan pengendara karena beberapa alasan. Meski pengendara juga memiliki risiko, penumpang motor memiliki faktor-faktor tambahan yang bisa membuat mereka lebih berbahaya jika terjadi kecelakaan.

Lantas, mengapa orang yang dibonceng -atau disebut penumpang- bisa lebih bahaya dibandingkan orang yang "membonceng" atau pengendara? Berikut sedikit ulasannya!

Alasan Penumpang Motor Lebih Bahaya dari Pengendara

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menyatakan bahwa rata-rata kecelakaan yang pada pengendara sepeda motor yang berboncengan, risiko luka parah justru ada pada penumpang motor atau disebut "orang yang dibonceng".

Merujuk bintangmotor.com, hal ini terjadi karena, pengendara motor biasanya berada dalam situasi yang lebih siap dan waspada saat berkendara. Pengendara motor kerap memperhatikan penuh apa yang ada di depan jalan.

Siaga dan waspada yang dilakukan pengendara membuatnya lebih bisa mengambil tindakan saat terjadi kecelakaan dalam sepersekian detik, baik itu membanting stang ke kanan, kiri atau hal lainnya.

Sementara itu, lanjut Sony, dari sudut pandang orang yang dibonceng, biasanya tidak begitu waspada. Penumpang motor cenderung tidak fokus pada apa yang ada di depan jalan, beberapa yang lain bahkan bisa saja melamun. Meskipun, sebagian diantara penumpang motor berpegangan erat pada pengendara sehingga tidak tahu apa yang terjadi di depan atau belakangnya.

Oleh karena alasan ini, orang yang dibonceng kerap lebih berisiko terluka parah pada saat kecelakaan terjadi.

Baca Juga: Gadis Kretek Indonesia Menang Best Miniseries Seoul International Drama Awards 2024

Pendapat lain diungkap oleh Koordinator Akses Keselamatan Jalan(Jarak Aman), Edi Rusyanto.

Menurut Edi, risiko terbesar dari orang yang dibonceng atau penumpang motor adalah terpental saat terjadi benturan atau kecelakaan lalu lintas. Contohnya kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor dengan kendaraan besar seperti truk, bus, dan sebagainya menyebabkan motor ringsek.

Goncangan saat terjadi kecelakaan motor dengan kendaraan besar tersebut membuat penumpang yang dibonceng di belakang terpental lebih jauh daripada pengendara. Kemudian, bagian paling vital saat kecelakaan motor adalah kepala, sehingga penggunaan helm amat sangat penting untuk dipatuhi.

Maka dari itu, untuk menghindari dan mencegah kecelakaan lalu lintas, Updaters terutama penumpang motor alias yang dibonceng wajib mematuhi keamanan berkendara. Untuk menambah sikap siaga dan waspada, penumpang motor juga bisa memperhatikan kondisi jalan saat berada di belakang pengendara.

Penumpang dan pengendara motor wajib memastikan posisi duduk sudah benar, menggunakan helm berstandar SNI dan selalu memeriksa kondisi motor sebelum melakukan perjalanan. Sebab, keamanan motor menjadi hal penting sebelum berkendara, terutama di jalan raya.

Sumber: bintangmotor.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)