SUKABUMIUPDATE.com - Seorang penumpang motor Honda Beat nomor polisi F 3214 SAB, berinisial YD (32 tahun), dilaporkan meninggal dunia di lokasi usai mengalami kecelakaan di depan gerbang Pabrik SCG, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Kamis (12/9/2024) sekira pukul 18:30 WIB. Korban kecelakaan yang merupakan penumpang motor itu diketahui adalah seorang karyawati di salah satu pabrik Sukabumi.
Korban bersama dengan pengendara motor, bertabrakan dengan Yamaha RX-King yang dikendarai oleh pria berinisial DH (22 tahun).
Kronologi kecelakaan motor di depan SCG Sukabumi ini disampaikan saksi mata, Reno (32 tahun). Saksi mengatakan peristiwa bermula pada saat bubaran karyawan pabrik, tepat di lokasi, korban yang melaju dari arah Cikembar menuju Gunungguruh Sukabumi diduga hendak mendahului mobil box yang ada di depannya, pada saat bersamaan datang motor RX King tanpa lampu melaju kencang dari arah berlawanan.
Setelah terlibat kecelakaan dengan pengendara motor RX King, motor yang ditumpangi korban terlempar ke arah kiri atau tepat ke arah mobil box hingga akhirnya diduga kepala korban terbentur besi mobil box.
Baca Juga: 13 Tips Aman Berkendara Sepeda Motor untuk Wanita, Nomor 4 Sering Lupa!
Seperti diketahui, penumpang motor sering dianggap lebih berisiko ketika mengalami kecelakaan dibandingkan dengan pengendara karena beberapa alasan. Meski pengendara juga memiliki risiko, penumpang motor memiliki faktor-faktor tambahan yang bisa membuat mereka lebih berbahaya jika terjadi kecelakaan.
Lantas, mengapa orang yang dibonceng -atau disebut penumpang- bisa lebih bahaya dibandingkan orang yang "membonceng" atau pengendara? Berikut sedikit ulasannya!
Alasan Penumpang Motor Lebih Bahaya dari Pengendara
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menyatakan bahwa rata-rata kecelakaan yang pada pengendara sepeda motor yang berboncengan, risiko luka parah justru ada pada penumpang motor atau disebut "orang yang dibonceng".
Merujuk bintangmotor.com, hal ini terjadi karena, pengendara motor biasanya berada dalam situasi yang lebih siap dan waspada saat berkendara. Pengendara motor kerap memperhatikan penuh apa yang ada di depan jalan.
Siaga dan waspada yang dilakukan pengendara membuatnya lebih bisa mengambil tindakan saat terjadi kecelakaan dalam sepersekian detik, baik itu membanting stang ke kanan, kiri atau hal lainnya.
Sementara itu, lanjut Sony, dari sudut pandang orang yang dibonceng, biasanya tidak begitu waspada. Penumpang motor cenderung tidak fokus pada apa yang ada di depan jalan, beberapa yang lain bahkan bisa saja melamun. Meskipun, sebagian diantara penumpang motor berpegangan erat pada pengendara sehingga tidak tahu apa yang terjadi di depan atau belakangnya.
Oleh karena alasan ini, orang yang dibonceng kerap lebih berisiko terluka parah pada saat kecelakaan terjadi.
Baca Juga: Gadis Kretek Indonesia Menang Best Miniseries Seoul International Drama Awards 2024
Pendapat lain diungkap oleh Koordinator Akses Keselamatan Jalan(Jarak Aman), Edi Rusyanto.
Menurut Edi, risiko terbesar dari orang yang dibonceng atau penumpang motor adalah terpental saat terjadi benturan atau kecelakaan lalu lintas. Contohnya kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor dengan kendaraan besar seperti truk, bus, dan sebagainya menyebabkan motor ringsek.
Goncangan saat terjadi kecelakaan motor dengan kendaraan besar tersebut membuat penumpang yang dibonceng di belakang terpental lebih jauh daripada pengendara. Kemudian, bagian paling vital saat kecelakaan motor adalah kepala, sehingga penggunaan helm amat sangat penting untuk dipatuhi.
Maka dari itu, untuk menghindari dan mencegah kecelakaan lalu lintas, Updaters terutama penumpang motor alias yang dibonceng wajib mematuhi keamanan berkendara. Untuk menambah sikap siaga dan waspada, penumpang motor juga bisa memperhatikan kondisi jalan saat berada di belakang pengendara.
Penumpang dan pengendara motor wajib memastikan posisi duduk sudah benar, menggunakan helm berstandar SNI dan selalu memeriksa kondisi motor sebelum melakukan perjalanan. Sebab, keamanan motor menjadi hal penting sebelum berkendara, terutama di jalan raya.
Sumber: bintangmotor.com