SUKABUMIUPDATE.com - Ban tubeless memang semakin populer dan banyak digunakan pada sepeda motor modern. Hal ini dikarenakan ban tubeless memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan ban konvensional yang menggunakan ban dalam.
Ketika ban tubeless terkena benda tajam, kebocoran udara tidak akan secepat ban konvensional. Hal ini memberikan waktu yang lebih lama bagi pengendara untuk mencari tempat yang aman untuk menambal ban.
Ban tubeless memiliki kemampuan yang lebih baik dalam meredam panas yang dihasilkan saat berkendara. Hal ini membuat ban lebih awet dan mengurangi risiko terjadinya ban pecah.
Lalu Mengapa Ban Tubeless pada Beberapa Kasus Sering Terjadi Kempes?
Ban jenis ini memiliki komposisi yang lebih lembut dibandingkan ban biasa. Hal inilah yang menjadi penyebab lebih pendeknya umur pakai ban tubeless. Struktur yang lebih tebal menjadi salah satu penyebab ban tubeless sering kempes dan mempercepat kerusakan pelek saat melaju di jalan terjal.
Penyebab Ban Tubeless Sering Kempes
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai beberapa penyebab umum dikutip dari laman suzuki:
1. Pentil Motor Kendor
Pentil atau katup ban adalah komponen penting yang menjaga udara tetap berada di dalam ban. Pentil yang kendor atau rusak bisa menyebabkan kebocoran udara secara perlahan.
Pentil yang longgar mungkin terjadi karena pemasangan yang tidak tepat atau keausan seiring waktu. Memeriksa dan mengencangkan pentil secara berkala dapat mencegah kebocoran yang tidak diinginkan.
2. Mengalami Bocor Halus
Bocor halus adalah kebocoran kecil yang sulit dideteksi karena tidak menyebabkan ban langsung kempes secara signifikan. Bocor halus bisa disebabkan oleh tusukan kecil dari benda tajam seperti paku kecil atau serpihan logam yang menembus ban tetapi tidak cukup besar untuk menyebabkan kebocoran besar.
Menggunakan cairan anti-bocor atau memeriksa ban secara teratur untuk menemukan dan memperbaiki lubang kecil ini bisa membantu mengatasi masalah.
3. Adanya Debu dan Pasir yang Menempel pada Ban
Kotoran seperti debu dan pasir yang menempel di sekitar tepi ban atau pelek dapat mengganggu segel antara ban dan pelek. Debu dan pasir ini dapat menyebabkan kebocoran udara perlahan-lahan karena segel tidak lagi rapat.
Membersihkan pelek dan area sekitar ban secara berkala serta memastikan pemasangan ban yang benar dapat mencegah masalah ini.
4. Pelek Bengkok
Pelek yang bengkok atau tidak rata dapat merusak segel antara pelek dan ban. Ketidaksejajaran ini membuat udara dapat keluar dari celah kecil yang terbentuk. Pelek yang bengkok bisa terjadi akibat benturan keras atau kecelakaan.
Memastikan pelek dalam kondisi baik dan menggantinya jika ada kerusakan parah adalah langkah penting untuk mencegah kebocoran.
5. Ban Sudah Botak
Ban yang sudah aus atau botak memiliki dinding yang lebih tipis dan lebih rentan terhadap tusukan dan kerusakan. Ban yang botak juga memiliki lebih sedikit daya cengkeram, meningkatkan risiko kebocoran.
Mengganti ban yang sudah botak dengan yang baru adalah langkah penting untuk menjaga keamanan dan mencegah kempes yang sering terjadi.
6. Paku Menancap di Ban
Paku atau benda tajam lainnya yang menancap di ban adalah penyebab langsung kebocoran. Paku yang menancap dapat menyebabkan lubang yang memungkinkan udara keluar dengan cepat atau perlahan tergantung pada ukuran tusukan.
Menggunakan metode reparasi yang tepat seperti patch atau plug dapat memperbaiki lubang ini. Juga, periksa ban secara rutin untuk memastikan tidak ada benda asing yang menancap.