SUKABUMIUPDATE.com - BBM adalah bahan bakar yang umumnya digunakan untuk kendaraan motor atau mobil. Penggunaan bahan bakar di Indonesia sendiri paling sering memakai jenis Pertamax atau Pertalite.
Untuk beberapa pengendara, mencampur kedua jenis BBM itu adalah sebuah hal biasa dan sering dilakukan. Padahal, di samping mencampur bahan bakar yang berbeda dalam satu kendaraan dapat berdampak negatif.
Misalnya kendaraan bermotor mencampur BBM jenis Pertamax dengan Pertalite karena berbagai alasan yang membuatnya berganti jenis bahan bakar.
Baca Juga: 30 Fakta Unik dan Menarik Dunia yang Jarang Diketahui, Bikin Takjub!
Mencampur kedua jenis bahan bakar itu memang bisa saja dilakukan karena keduanya merupakan BBM berjenis bensin. Bahkan zat yang terkandungnya pun sama sehingga mencampurnya tetap bisa dilakukan.
Akan tetapi, mencampur kedua jenis BBM tidak direkomendasikan. Sebab setiap bensin mempunyai perbedaan dari karatersitiknya.
Seperti Pertalite dan Pertamax memiliki karakter sulfur berbeda, muatan yang berbeda, dan tingkat oktan yang berbeda juga.
Baca Juga: 12 Tips Bahagia Meskipun Hidup Sendirian, Dijamin Tak Kesepian!
Mengutip laman Suzuki, berikut ini ada beberapa dampak negatif apabila mencampur BBM berbeda jenis pada kendaraan.
1. Menurunkan Kualitas Bahan Bakar
BBM memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti nilai tingkatan oktan dan lain-lain. Nilai oktan tersebut belum tentu sesuai dengan kompresi dari mesin setiap kendaraaan.
Oleh karenanya, memilih jenis BBM yang sesuai dengan tipe kendaraan adalah hal penting yang wajib dilakukan. Namun, jika mencampur kedua jenis bahan bakar tetap dilakukan, terlebih nilai oktan tidak sesuai dengan kompresi mesin maka kualitas bahan bakar akan menurun.
Sehingga mesin tidak akan melakukan pembakaran secara maksimal ketika kedua jenis BBM itu sering tercampur. Sebagai saran, pilihlah jenis BBM yang sesuai dengan rekomendasi dari tipe kendaraan.
Baca Juga: 12 Cara Menjadi Perempuan Elegan yang Disukai Banyak Orang, Yuk Dicoba
2. Tarikan Menjadi Berat
Dampak negatif selanjutnya adalah membuat tarikan kendaraan semakin berat saat kendaraan dijalankan. Hal ini ditimbulkan oleh seringnya mencampur BBM berbeda jenis.
Penyebab tarikan berat ini karena senyawa dari kedua jenis BBM yang tidak dapat bersatu dan melebur dengan sempurna. Perbedaan oktan pun menjadi penyebab dari tarikan menjadi berat.
3. Mesin Kendaraan Jadi Ngelitik
Bahaya sering mencampur jenis BBM yang berbeda dapat membuat mesin menjadi ngelitik atau knocking. Hal ini terjadi karena pembakaran yang tidak maksimal dan tidak sempurna.
Baca Juga: 10 Cara Membahagiakan Diri Sendiri dan Tidak Tergantung Kepada Orang Lain
4. Indikator Check Engine Menyala
Apabila indikator check engine menyala pada kendaraan bisa menjadi tanda bahwa ada hal yang sedang tidak beres pada mesin kendaraan. Peringatan itu merupakan sesuatu yang cukup ditakutkan oleh pengendara baik sepeda motor atau mobil.
Penyebabnya karena dua jenis bahan bakar yang tercampur dan tidak sesuai, membuat indikator check engine menyala.
5. Performa Mesin Menurun
Dampak negatif lainnya adalah performa mesin yang menurun baik untuk kendaraan motor maupun mobil. Pola mencampur dua jenis BBM yang berbeda dapat berdampak pada performa mesin.
Baca Juga: 8 Sikap Agar Tetap Bahagia Meski Banyak yang Tidak Suka, Jangan Lemah!
Kedua jenis bahan bakar yang tidak dapat melebur dengan sempurna akan berdampak pada munculnya residu yang berefek pada kerak.
Jika hal tersebut terus dibiarkan, maka performa mesin kendaraan akan turun terus menerus hingga mengganggu pada kondisi kenyamanan saat berkendara.