SUKABUMIUPDATE.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan tanggapan soal rangka Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) pada motor Honda yang disebut keropos dan mudah patah. Menurut YLKI, PT Astra Honda Motor (AHM) perlu melakukan investigasi terkait permasalahan ini.
“Manajemen Honda harus melakukan investigasi kejadian tersebut, apakah kejadian itu bersifat kasuistik atau sistemik, untuk membuktikan apakah kejadian itu karena faktor cacat produk atau faktor lainnya,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dikutip dari tempo.co, Rabu, 23 Agustus 2023.
Tulus mengatakan Honda harus memberikan penjelasan merinci terkait kejadian rangka eSAF keropos. Ini sebagai bentuk memberikan kepastian dan rasa aman kepada konsumen.
“Jika memang kejadian itu bermula dari cacat produk, maka pihak Honda harus memberikan ganti rugi dan kompensasi kepada konsumen. Jika ditemukan adanya cacat produk dengan kemungkinan bersifat masif, maka perlu adanya recall produk dari pasaran,” jelasnya.
Baca Juga: Mengenal Rangka eSAF yang Viral Disebut Gampang Karat Dan Patah
Diketahui, ramai diperbincangkan soal rangka eSAF Honda yang disebut keropos dan mudah patah. Video kasus rangka eSAF keropos dan patah sejumlah motor Honda kemudian viral di sosial media. Rangka jenis eSAF sebenarnya merupakan inovasi terbaru dari Honda yang diklaim memiliki banyak kelebihan terkait efisiensi konsumsi bahan bakar dan performa.
AHM mengeklaim rangka ini dibuat 8 persen lebih ringan dibandingkan dengan model sebelumnya. Karena lebih ringan, membuat motor matik yang menggunakan rangka tersebut menjadi lebih lincah dari sebelumnya.
Rangka ini pertama kali diperkenalkan tahun 2019 melalui skuter matik (skutik) Genio. Saat ini ada beberapa skutik Honda yang menggunakan rangka eSAF ini, yakni Genio, BeAT, Scoopy, dan Vario 160.
Sumber: Tempo.co