SUKABUMIUPDATE.com - Motor termasuk salah satu jenis kendaraan paling populer di masyarakat. Selain simpel dan mengefektifkan waktu perjalanan, perawatan motor juga lebih terjangkau dibandingkan kendaraan roda empat.
Servis motor berpengaruh besar terhadap kesehatan berkendara. Ya, seperti tubuh yang perlu asupan energi, perbaikan gizi dan perawatan lainnya.
Servis motor merupakan langkah perawatan dan perbaikan berbagai komponen atau spare parts. Secara umum, servis motor dibagi menjadi dua jenis berdasarkan jangka waktunya, yakni servis kecil (ringan) dan servis besar (berat), dikutip via Tempo.
Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab 2023 Dimulai 23 Januari Besok! Simak Jadwal Lengkapnya
Servis kecil rata-rata dilakukan setiap 3.000 kilometer atau sekitar 6 bulan sekali. Hal yang dilakukan antara lain adalah penggantian oli, filter udara, dan busi. Sistem pendingin, rem, serta kopling juga akan diperiksa.
Sementara itu, pemeriksaan komponen atau spare parts motor pada servis besar akan dilakukan lebih detail daripada saat servis kecil. Dilansir dari OtoRider, servis besar bertujuan untuk membersihkan ruang bakar dan skir klep agar kompresi kembali normal. Selain itu, penggantian rantai transmisi, cakram rem, dan komponen lain juga mungkin diperlukan.
Lantas, Kapan Sebaiknya Servis Motor Besar Dilakukan?
Jangka waktu servis besar biasanya berdasarkan tingkat kerusakan mesin dan rekomendasi dari pabrikan motor itu sendiri. Yamaha menganjurkan agar motor mendapat servis besar setiap 25.000 kilometer. Ada pula yang mengatakan bahwa servis besar idealnya dilakukan setiap 20.000 kilometer atau setelah 1–2 tahun pemakaian.
Untuk melakukan servis besar pada motor, pengendara tak harus menunggu adanya kendala atau kerusakan terlebih dahulu. Jika terlanjur ada kerusakan, motor harus diberi servis dengan tingkatan di atas servis besar, yakni servis overhaul.
Baca Juga: 6 Bahasa Tubuh Wanita Jatuh Cinta, Salah Satunya Selalu Tersenyum Padamu
Biaya Turun Mesin Motor
Overhaul atau turun mesin terjadi ketika motor sudah terlalu lama digunakan sehingga terdapat kerusakan signifikan pada mesin. Dengan demikian, servis overhaul biasanya dilakukan setiap 50.000 hingga 60.000 kilometer.
Servis overhaul meliputi penggantian komponen yang dianggap sudah tidak dapat diperbaiki lagi seperti halnya mesin, transmisi, dan sistem pendingin. Biaya yang dikeluarkan juga cukup mahal, berkisar di antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta.
Maka dari itu, penting bagi pengendara untuk mencegah motor turun mesin, salah satunya dengan melakukan servis rutin secara berkala. Perhatikanlah jadwal servis motor yang telah ditentukan oleh pabrik. Pengendara juga harus segera melakukan perawatan dini jika mulai merasa ada gangguan pada motor.
SUMBER: TEMPO.CO | SYAHDI