SUKABUMIUPDATE.com - Agar perjalanan mudik lebih hemat bahan bakar, kamu bisa mengemudi dengan menerapkan teknik eco driving.
Eco driving merupakan salah satu dari tiga teknik berkendara yang seharusnya dikuasai oleh pengemudi selain defensive driving dan safety driving.
Eco driving sendiri merupakan penggabungan dari dua teknik berkendara defensive dan safety driving, sehingga terciptalah teknik mengemudi yang aman, menghemat waktu dan uang serta lebih ramah lingkungan.
Namun, menerapkan teknik eco driving sendiri memang tidak mudah, ini karena dipengaruhi oleh kondisi kendaraan, jalan dan pengemudi itu sendiri.
Pada akhirnya semua kembali pada gaya berkendara dan kebiasaan masing-masing pengemudi. Jika kamu ingin mencoba menggunakan teknik ini, kamu coba bisa coba menerapkan beberapa tips berikut.
1.Rencanakan Rute Perjalanan
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah merencanakan rute perjalanan. Pilihlah rute dengan kondisi lalu lintas cukup lancer agar kamu dapat menghindari kemacetan.
Saat terjebak kemacetan, maka kendaraan akan sering melakukan ‘stop and go’ yaitu berhenti dan menjalankan kendaraan sesuai kepadatan lalu lintas.
Kondisi ini dapat mengakibatkan konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.
Selain itu, merencanakan waktu perjalanan juga penting dilakukan, Ini agar kamu tidak tergesa-gesa saat mengemudi karena kekhawatiran terlambat sampai di tujuan.
Dalam menghitung estimasi waktu perjalanan, sebaiknya kamu juga harus menyediakan waktu lebih untuk mengantisipasi seandainya kamu menghadapi kejadian tidak terduga di perjalanan seperti bocor ban atau gangguan teknis lain.
2.Hindari Mengemudi Agresif
Mengemudi secara agresif dapat mengakibatkan penggunaan bahan bakar jadi lebih boros.
Contohnya seperti menekan pedal gas secara tiba-tiba saat berakselerasi, apalagi jika ini dilakukan saat mobil masih dalam kondisi diam.
Jika mengemudi dengan teknik eco driving, untuk mencapai putaran mesin maksimum, pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan.
Kemudian segera pindah ke posisi gigi percepatan lebih tinggi. Menurut informasi dari Suzuki.co.id, pengemudi idealnya menjaga putaran mesin di angka 2.000 hingga 3.000 rpm.
Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut, maka putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar akan jauh lebih boros.
Selain itu, dalam teknik eco driving harus lebih memanfaatkan momentum akselerasi saat akan melewati medan yang menanjak.
Lalu gunakan engine brake (Pengereman dengan menurunkan putaran mesin) saat bertemu dengan medan yang menurun.
Begitu pula saat melakukan pengereman, kamu harus melakukannya secara lembut dengan menekan pedal rem secara perlahan.
Karena itu penting juga untuk memperhatikan jarak dengan kendaraan lain untuk menghindari mengerem secara mendadak.
Kemudian, gunakan kecepatan ideal kendaraan, misalnya sekitar 60-70 kilometer per jam untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
3.Gunakan Bahan Bakar yang Sesuai
Dalam teknik mengemudi eco driving, hal penting lain yang harus diperhatikan yaitu penggunaan bahan bakar sesuai anjuran buku panduan kendaraan, yaitu bahan bakar tanpa timbal (unleaded fuel).
Bahan bakar tanpa timbal dapat meminimalisir emisi gas buang kendaraan, sehingga menjadi lebih ramah untuk lingkungan sekitar.
4.Perhatikan Tekanan Angin Ban
Menggunakan ban dengan tekanan angin yang kurang dapat menyebabkan beban mesin jadi lebih berat.
Hal ini karena ban dengan tekanan angin yang kurang akan membutuhkan tenaga mesin lebih besar.
Selain itu, pemilihan ban mobil juga jadi salah satu faktor penting dalam mendukung teknik Eco Driving.
Misalnya, kamu bisa memilih menggunakan ban bertipe rolling resistance (tahanan terhadap roda) yang rendah.
Selain faktor bahan bakar dan ban mobil, penggunaan AC (Air Conditioner) juga menjadi salah satu penyebab borosnya konsumsi bahan bakar.
Untuk itu, bijaklah saat menggunakan AC di mobil, kamu sebaiknya tidak menggunakan AC dengan suhu maksimal dan cobalah gunakan AC dengan suhu ideal ruang kabin sekitar 20-23 derajat celcius.