SUKABUMIUPDATE.com - Ban tanpa angin airless tire menjadi teknologi terkini di bidang otomotif. Komponen tersebut mengundang rasa penasaran terutama soal kinerjanya saat digunakan pada kendaraan.
Michelin (Prancis), Goodyear (Amerika) dan Bridgestone (Jepang) merupakan perusahaan otomotif yang hingga saat ini tengah mengembangkan ban jenis tersebut.
Karena berbeda dari ban pada umumnya, berikut ini adalah ulasan mengenai ban tanpa angin, keunggulan, kekurangan hingga waktu perilisan.
Apa Itu Ban Tanpa Angin?
Ban tanpa angin atau airless tire adalah jenis ban yang tidak menggunakan udara untuk mengisi ruang antara bagian tapak dengan velg kendaraan.
Sebagai gantinya, bagian dinding ban dibuat berongga yang berbentuk jari-jari atau seperti sarang lebah dan berfungsi sebagai penyangga antara tapak ban dan velg, rongga ini sangat kuat hingga mampu menahan beban kendaraan.
Rongga tersebut terbuat dari bahan resin termoplastik dan karet sehingga menjadikannya kuat namun bersifat elastis dan dapat mengikuti bentuk permukaan jalan.
Karena ban jenis ini tidak menggunakan angin untuk mengisi bagian dalam ban, sehingga membuat ban tidak akan mengalami kebocoran. Jadi pengguna ban ini tidak akan khawatir ban bocor saat melewati jalanan dengan permukaan buruk atau menggilas benda tajam seperti paku.
Selain itu gejala ‘over inflated’ atau tekanan ban terlalu tinggi juga bisa diminimalisir, sehingga kendaraan dapat digunakan secara stabil di medan seperti apapun.
Dengan hadirnya airless tire yang tidak dapat bocor ini tentu menjadikan ban serep tidak diperlukan lagi. Hal ini membuat ruang bagasi yang biasanya digunakan untuk menyimpan ban serep bisa digunakan untuk hal lain. Selain itu tanpa ban serep tentu akan mengurangi beban kendaraan.
Sudah Dikembangkan Sejak 2005
Ban jenis sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 2005 oleh Michelin. Dalam hal ini, Michelin telah merancang bentuk hingga material dasar yang sama seperti ban biasa dan diberi nama ‘Tweel’.
Tweel sendiri terdiri atas pijakan karet tipis yang diperkuat dengan belt plastik komposit dan didukung dengan V-shape polyurethane spokes. Ban ini didemonstrasikan Michelin pada mobil Audi A4 dan dua kendaraan Segway
Rencana Dirilis 2024
Michelin menargetkan akan merilis ban tanpa angin mereka pada tahun 2024, ban itu diberi nama UPTIS (Unique Puncture-proof Tire System). Cyrille Roget, selaku Direktur Komunikasi di Michelin Group Technical berharap, ban tanpa udara ini nantinya akan mampu bertahan hingga 2 sampai 3 kali lebih lama dari ban biasa.
Kelebihan Ban Tanpa Angin
Teknologi ban tanpa angin ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan ban biasa yang saat ini beredar di pasaran saat ini, apa saja?
1. Menghemat Waktu
Dengan menggunakan jenis ban ini, pengguna tidak perlu lagi mengecek tekanan angin ban jika akan pergi berkendara. Selain itu, saat sedang berkendara tidak perlu menepi untuk mengisi angin atau mengganti ban yang bocor, atau melakukan perawatan lain seperti pada ban konvensional.
Dimana hal semacam itu tentu dapat menyita waktu, dengan teknologi ini membuat penggunanya dapat memanfaatkan waktu untuk melakukan hal lain yang lebih produktif.
2. Ramah Lingkungan
Ban tanpa angina ini selain lebih memudahkan penggunanya, juga ramah terhadap lingkungan karena bisa mengurangi emisi karbondioksida. Dalam websitenya, Bridgestone menyebut dengan menyederhanakan struktur ban akan mampu meminimalkan kerugian energi hingga 90%.
3. Mengurangi Limbah Ban
Menurut data dari Michelin, terdapat limbah ban yang setara 200 kali lebih besar dari menara Eiffel yang berasal dari ban bekas. Maka dengan penggunaan ban tanpa angina ini diklaim akan membantu mengurangi limbah ban bekas karena ban jenis ini disebut lebih awet dan tidak perlu lagi ban serep.
Selain itu, Bridgeston menyebut dalam websitenya bahwa bahan yang digunakan pada ban jenis ini dapat di daur ulang, dimana tidak akan ada lagi bagian ban tanpa angin ini yang perlu dimasukan ke dalam tempat sampah.
Kekurangan Ban Tanpa Angin
Selain banyaknya kelebihan yang dimiliki, nyatanya ban jenis baru ini tidak lepas dari kekurangan. Ban tanpa angin saat ini didesain menyatu dengan velg, tidak seperti ban konvensional antara ban dan velg dijual secara terpisah.
Dengan demikian, saat menggunakan ban tanpa angin maka kamu tidak dapat melakukan modifikasi pelek.
Selain itu, rongga pada dinding ban juga dirasa terlihat kurang menarik. Sehingga masalah estetika menjadi pertimbangan dari kemajuan teknologi ban tersebut.