SUKABUMIUPDATE.com - Mobil dilengkapi sistem pengereman sebagai pendukung utama aspek keselamatan. Meskipun teknologinya terus berkembang dan canggih, tetap saja diperlukan perawatan di sektor ini, terutama soal kampas rem.
Umumnya, sistem pengereman sebuah mobil bisa bertahan hingga ribuan km. Kecuali komponen fast moving, seperti kampas rem dan cairannya. Sementara untuk komponen piston rem, sistem ABS, selang bisa bertahan lebih lama atau memiliki durabilitas panjang.
Nah, khusus bagian kampas rem dan cairannya, perlu diperhatikan waktu penggantiannya. Apalagi komponen ini memiliki waktu yang relatif lebih pendek dalam hal pemakaian, dibandingkan komponen lainnya.
Paling utama yang mesti dijaga adalah ketebalan kampas rem karena berkaitan langsung dengan keselamatan berkendara. Seiring pemakaian yang terus-menerus, kinerja rem akan menurun dan daya cengkeram untuk menghentikan roda berkurang.
Jika terlambat mengganti kampas rem, akan berdampak pada komponen lainnya yang harganya sangat mahal.
Lalu pada kilometer berapakah harus mengganti kampas rem?
Berdasarkan anjuran pabrikan, seperti dikutip dari mobil88, rata-rata kampas rem mobil harus diganti jika ketebalannya sudah mencapai 2 mm, atau memiliki jarak 2 mm dari piringan rem.
Namun untuk menjaga keamanan, ada baiknya mengganti kampas rem mobil setiap 10 ribu km, atau saat melakukan servis berkala.
Untuk mengetahui apakah kampas rem mobil masih layak pakai bisa melihat fisiknya. Bila posisi kampas rem sudah menghimpit piringan berarti rem sudah aus, sudah tipis.
Sering juga tanda jika kampas sudah tipis akan timbul suara besi bergesekan dari cakram. Jika dibiarkan, rem tidak akan bisa berfungsi optimal dan malah membahayakan pemiliknya.
Jika hal ini terus dibiarkan, kondisi kampas yang tipis juga bisa merusak piringan cakram dan bagian lainnya di pengereman.
Itu sebabnya jangan sampai telat untuk mengganti kampas rem. Baiknya, ketika ganti kampas rem, ganti juga cairan remnya agar fungsi pengereman lebih maksimal.
Sumber: SUARA.COM