SUKABUMIUPDATE.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) akan meningkatkan produksi untuk memenuhi tingginya permintaan, termasuk Raize dalam beberapa bulan terakhir. Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azzam, mengatakan bahwa peningkatan produksi akan dilakukan sesegera mungkin.
"Semaksimal mungkin," kata Bob kepada Tempo, Kamis, 20 Mei 2021.
Bob menambahkan bahwa peningkatan produksi akan dilakukan pada semua varian karena permintaannya memang cukup tinggi. Bob juga memastikan bahwa produksi mobil Toyota di Indonesia saat ini berjalan normal, tidak terganggu dengan krisis chip semikonduktor yang melanda pabrikan global di sejumlah negara.
Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, menyampaikan bahwa sejumlah model Toyota saat ini memang memerlukan inden dalam pembeliannya. Dari informasi yang dihimpun Tempo dari sejumlah dealer, inden untuk Toyota Raize GR Sport TSS bisa mencapai 9 bulan.
"Untuk model Toyota yang mendapatkan relaksasi PPnBM permintaannya memang cukup tinggi," kata dia. "Saya perlu cek lebih lanjut berapa lama indennya."
Toyota Raize merupakan salah satu model yang mendapatkan relaksasi PPnBM. Model ini diluncurkan secara resmi di Indonesia pada 30 April 2021. Mobil ini ditawarkan dalam delapan varian dengan harga mulai Rp 219,9 juta hingga Rp 265,9 juta. Sepekan pertama setelah diluncurkan, pemesanan Toyota Raize tembus 1.269 unit.
Selain Raize, sejumlah model Toyota lainnya juga mendapatkan relaksasi PPnBM seperti Avanza, Rush, Kijang Innova, Sienta, Yaris, Vios, dan Fortuner.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), produksi Toyota pada April lalu mencapai 35.573 unit. Angka ini sedikit menurun dibanding produksi Maret sebesar 38.643 unit. Secara total, periode Januari-April 2021 produksi Toyota mencapai 141.090 unit. Angka ini meningkat 7 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar 131.803 unit.
Produksi total seluruh brand di Indonesia periode Januari-April 2021 mencapai 346.523 unit. Angka ini masih lebih rendah 0,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 349.444 unit. Dari jumlah ini, Toyota menguasai 40,7 persen pangsa pasar produksi, naik tipis dibanding tahun lalu yang hanya 37,7 persen.
SUMBER: TEMPO.CO