Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Minggu 24 November 2024, 19:26 WIB
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)

Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Perkembangan alat transportasi massal di Pajampangan utamanya di Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi dari zaman Belanda hingga masa kemerdekaan, memiliki sejarah dan cerita panjang bagi warga setempat.

Salah satu tokoh Pajampangan, Ki Kamaludin (74 tahun) mengatakan, keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade. Waktu itu terminalnya di sekitar Bundaran Surade yang letaknya saat ini di sekitar Taman Megalodon dan Masjid Jami Abdul Jalil.

"Sopir pertama merupakan orang Belanda, adapun model angkutan nama jenis tidak diketahui, foto kendaraannya ada di Wereld Museum, Belanda, dan fotografer tidak diketahui," ujar Ki Kamal kepada sukabumiupdate.com, Minggu (24/11/2024).

Ki Kamal memaparkan, pada tahun 1933 muncul moda transportasi berupa bus bernama Soekadamai yang sopirnya warga Tionghoa dan kernetnya orang pribumi. 19 tahun kemudian atau tepatnya Tahun 1952 di masa kemerdekaan, muncul bus Marhaen yang disupiri orang pribumi.

"Kemudian tahun 1957 ada bus Persaudaraan. Tahun 1963 muncul bus Langgeng Djaya. Bahkan transportasi angkutan barang seperti truk, sudah ada mulai tahun 1917, yang garasi atau terminal pertama di Kiaradua Simpenan," sambungnya.

Baca Juga: Kehadiran Bus Damri Diprotes Angkutan Elf Surade Sukabumi, Ini Kata Dishub

Bus trayek Surade-Sukabumi saat itu menurut Ki Kamal, dikuasai tiga perusahaan, yakni Sukadamai, Marhaen dan Persaudaraan. Hingga akhirnya hadir bus yang dirintis pemerintah pada tahun 1957 yaitu DAMRI atau Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia.

"Lalu bus Langgeng Djaya mulai beroperasi. Semakin kesini sejak 1982 selain DAMRI, banyak para pengusaha lokal ada bus Suka Hati, bus Bintang Selatan, jurusan Cikangkung-Sukabumi, lalu MGI, Setiabudi," kata Ki Kamal.

"Adapun ongkos transportasi perorang pada tahun 1952 menurut Apih Intadipraja, seorang mantri guru yang sering rapat ke Sukabumi, yakni senilai saringgit atau 2 rupiah lima puluh sen, seharga kepala kerbau," tambahnya.

Ki Kamal menuturkan, saat itu yang banyak menggunakan bus, selain pejabat dan para pengusaha, juga kalangan mahasiswa yang berkuliah di Kota Sukabumi, Jakarta, Bandung.

"Seperti kuliah di UI (Universitas Indonesia), IKIP (Sekarang UPI Bandung). Banyak anak anak waktu itu yang ke Ponpes. Pokoknya segala keperluan keluar Pajampangan menggunakan bus, termasuk yang mencari pekerjaan di kota-kota besar," tuturnya.

Kondisi jalan juga, lanjut Ki Kamaludin, pada tahun 1921-1933 menurut para sesepuh dahulu sudah diaspal. Hanya saja ukuran lebar jalannya masih 5 meter.

"Jalan sudah memadai terlebih di masa kunjungan Bupati R.A.A Danoediningrat berkunjung ke Surade, jalan normal, tetapi pada masa transisi menjelang kemerdekaan dan masa agresi militer di tahun 1947 jalan mulai rusak, tidak terpelihara. Kemudian diperbaiki kembali mulai tahun 1952 dan kembali rusak mulai tahun 1957-1959," kata dia.

Kondisi kerusakan jalan terparah menurut Ki Kamal yaitu mulai tahun 1964. Saat itu jalan seperti sungai sehingga menghambat perjalanan Surade-Sukabumi. Rute tersebut pada rentang tahun 1967-1972 harus dilalui dengan memakan waktu 3 hari 2 malam.

"Mulai dari Surade sampai Lengkong perjalanan sehari dan tidur di Lengkong dekat Puskesmas Lengkong ada warung nasi terkenal dengan sop kelincinya. Besoknya perjalanan Lengkong-Padabeunghar, juga menginap di warung Nadi Cibihbul depan SD Ciareuy, kemudian perjalanan Padabeunghar -Sukabumi Cikole, terminal depan Kaum Sukabumi," ungkapnya.

Menurutnya, perjalanan dari Surade-Sukabumi dan sebaliknya ada perlintasan yang memang menjadi jalur menakutkan saat itu, yakni masuk kawasan Hutan Pasirpiring Waluran. "Bahkan tahun 1990-an, masih ada begal spesial mobil boks. Sekarang sudah aman, dan banyak warung disepanjang jalan," ujarnya.

Di akhir ceritanya, Ki Kamal menyinggung soal Terminal Sukabumi yang berpindah-pindah tempat. "Dari alun alun Cikole, depan Masjid Kaum, depan Gedung Juang pinggiran Lapang Merdeka, terus ka Depan Kapolresta dekat Gereja Bethel masih dekat Masjid Kaum Sukabumi, terus pindah ke depan STM AMS, lalu ke Odeon-Pajagalan, terus Cikondang, selain terminal Dengung Cipelang Sukabumi, terus ke Lembursitu dan sekarang pindah ke jalur," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)