Tol Bocimi Pakai yang Mana? Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup

Senin 14 Agustus 2023, 15:00 WIB
Gerbang Tol Bocimi Seksi 2 di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/8/2023). | Foto: SU/Ibnu Sanubari

Gerbang Tol Bocimi Seksi 2 di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/8/2023). | Foto: SU/Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Berbicara mengenai jalan tol tentu tidak lepas dengan sistem transaksi yang digunakan pada ruas tol, tak terkecuali dengan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi).

Saat ini diketahui ada dua jenis transaksi yang digunakan di jalan tol yaitu sistem transaksi terbuka dan tertutup.

Pembagian sistem transaksi ini sudah ada semenjak diberlakukannya uang elektronik (E-Money) untuk pembayaran jalan tol dengan tujuan modernisasi sistem pembayaran tol untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi di Jalan Tol.

Baca Juga: Cerita Pengendara Tempuh 1,5 jam dari Bekasi hingga Pintu Tol Bocimi di Parungkuda

Untuk ruas tol Bocimi sendiri mengutip dari akun Instagram Jasamarga Tollroad Operator Ruas Bocimi saat ini menggunakan sistem transaksi tertutup dari yang awalnya menggunakan sistem terbuka. Ini berubah semenjak tol Bocimi seksi 2 diresmikan.

Lalu apa sih perbedaan dari kedua sistem transaksi yang digunakan di jalan bebeas hambatan tersebut?

Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup

Mengutip dari laman bpjt.pu.go.id, saat ini transaksi non tunai di Jalan Tol menggunakan Uang Elektronik dengan sistem Chip Based, dimana pengguna jalan harus menyetorkan sejumlah dana ke dalam kartu uang elektronik, kemudian dana yang telah disetorkan sepenuhnya adalah milik pemegang kartu uang elektronik.

Baca Juga: Melewati 6 Kecamatan dan 15 Desa, Tol Bocimi Seksi III Ditargetkan Selesai 2024

Penggunaan kartu uang elektronik untuk pembayaran tol tidak melanggar UU Mata Uang karena tetap menggunakan mata uang rupiah.

Sebelumnya, jika dibandingkan dengan transaksi tunai yang sebelumnya diterapkan memerlukan waktu yang lebih lama, sehingga menimbulkan antrian pada gardu tol. Selain itu, transaksi tunai memerlukan sumber daya yang lebih banyak untuk penanganan transaksi dan penyelesaian transaksi (cash handling).

Sistem Transaksi Terbuka

Sistem transaksi terbuka di jalan tol, pengendara hanya membayar tol pada saat masuk pertama kali melalui gardu tol. Pembayaran tersebut juga termasuk membuka palang di gerbang tol.

Baca Juga: Bocimi Seksi 2 Cigombong-Cibadak Diresmikan, Kenali Fungsi 4 Jalur Di Jalan Tol

Ketika ingin keluar tinggal keluar saja dan sudah tidak perlu membayar ataupun menempelkan Kartu Uang Elektronik (UE).

Sistem Transaksi Tertutup

Pada sistem transaksi tertutup, pengendara akan melakukan pembayaran saat berada di gardu gerbang tol tempat ingin keluar. Jadi saat pertama masuk belum melakukan pembayaran, tap di gardu awal yang dilakukan hanya untuk membuka palang atau portal.

Kelebihan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup

Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup jalan tol masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Untuk sistem terbuka karena pembayaran dilakukan satu kali yaitu saat masuk, pengendara tidak harus berhenti lagi untuk melakukan pembayaran saat mau keluar.

Baca Juga: Tol Bocimi Seksi 2 Diresmikan, Rekomendasi Wisata di Sukabumi untuk Liburan

Terkecuali jika pengendara akan bersambung ke tol lain dengan sistem tertutup, pengendara harus melakukan tapping pembayaran lagi di gerbang tol.

Pengendara dihimbau untuk selalu ingat dalam menggunakan satu uang elektronik yang sama saat melakukan tapping pertama dan terakhir.

Pastikan saldo uang elektronik (e-Toll) mencukupi agar tidak terjadi masalah di tengah-tengah perjalanan, yakni saat melakukan tapping pembayaran di gardu gerbang tol.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa