SUKABUMIUPDATE.com - Kereta Api Brantas atau KA Brantas rute Pasar Senen-Blitar mengalami kecelakaan pada Selasa, 18 Juli 2023, sekitar pukul 19.32 WIB. Saat itu kereta menabrak truk trailer di Jembatan Rel Kanal Banjir Barat Semarang.
Dari sejumlah video yang beredar, terlihat truk sudah berada di perlintasan kereta api. Tak berselang lama, KA Brantas melintas dan langsung menabrak truk tersebut hingga menimbulkan ledakan.
Kapolres Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan bahwa awalnya truk mendadak mogok di atas rel kereta. Saat itu palang rel kereta belum tertutup. Sopir dan kernet lalu turun dari truk dan meminta tolong kepada petugas palang rel kereta di lokasi.
"Mobil mogok kemudian dia tinggal. Tidak menerobos, tapi mogok di atas rel kereta," kata Irwan dalam keterangan resminya pada Rabu, 19 Juli 2023.
Kejadian mogoknya kendaraan memang bukanlah yang pertama. Beberapa kasus kecelakaan serupa terjadi akibat mesin kendaraan tiba-tiba mati saat berada di rel kereta api.
Mengutip tempo.co, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menjelaskan faktor apa saja yang membuat mobil tiba-tiba mogok di perlintasan kereta api. PT KAI mengatakan bahwa di lokomotif ada boggie (roda kereta), di mana komponen utamanya adalah dinamo.
Di dalam dinamo ada unsur magnet yang cukup besar. Sekadar informasi, lokomotif dengan seri CC memiliki 3 rangkaian boggie (6 buah dinamo besar). Hal ini berdampak pada rel yg terbuat dari baja, sehingga dapat menghantarkan medan magnet sejauh 1KM dari lokomotif.
Saat kendaraan bermotor melintasi rel kereta api, biasanya menggunakan kecepatan rendah. Jika pengendara tidak memindahkan ke gigi rendah, maka putaran mesin dinamo dan koil dapat seketika mati akibat faktor medan magnet boggie KA yang dihantarkan oleh rel.
Oleh karena itu petugas selalu menutup pintu perlintasan sebelum kereta api mendekat (berjarak -+ 3 Km). Bila ada pengemudi tetap menerobos saat kereta api berjarak kurang dari 1 km, maka mesin dinamo dan koil mobil kemungkinan akan mati.
Bila hal tersebut terjadi, maka pengendara disarankan untuk segera keluar dari mobil. Karena dalam kondisi ini, mesin mobil akan susah dinyalakan kembali.
PT KAI menyarankan agar pengendara tidak menerobos rel bila kereta api sudah terlihat, walaupun masih berjarak 1 km. Perlu diketahui bahwa kereta api tidak bisa melakukan rem mendadak karena roda dan rel terbuat dari baja sehingga tidak ada friksi. Rata-rata KA akan berhenti sejauh 800 meter setelah direm.
Sumber: Tempo.co