SUKABUMIUPDATE.com - Jika Anda melintas di jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiaradua, tepatnya di sepanjang pabrik batu kapur di Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, pasti menemukan lalu-lalang truk-truk tua yang mengangkut batu kapur.
Sejumlah truk lawas yang kebanyakan pabrikan Toyota tersebut masih eksis sampai sekarang. Orang setempat menyebut kendaraan ini dengan panggilan "Toyota Bayawak (Biawak)". Ini salah satunya disampaikan warga Desa Padabeunghar, Deni (40 tahun), kepada sukabumiupdate.com.
"Mungkin karena kap mesin panjang yang saat terbuka mirip mulut buaya dan kepala truk mirip bayawak (biawak)," kata Deni pada Minggu (5/3/2023).
Baca Juga: Perusahaan Tambang Batu Kapur di Jampangtengah Sukabumi Didemo Ormas Soal CSR
Namun, apa pun sebutannya, Deni mengatakan truk ini tidak bisa dianggap remeh, sebab andal di medan berlumpur, tanah, hingga bebatuan. Meski lahir pada 1964-an, Toyota Bayawak masih mampu mengangkut batu kapur berton-ton sambil melewati jalur pegunungan dan perbukitan.
"Kami mengangkut batu kapur dari gunung dengan jarak 1 sampai 2 kilometer. Truk ini memiliki kapasitas 6 ton, namun di lapangan sanggup membawa beban 10 ton lebih," katanya.
Deni mengatakan dulu truk ini masih menggunakan engkol untuk menghidupkan mesin, tetapi kini sudah memakai starter dengan bahan bakar solar. Deni tak tahu pasti jumlah Toyota Bayawak yang beroperasi di Desa Padabeunghar, namun dia memperkirakan sekitar 20 unit, baik milik pribadi maupun perusahaan.
"Truk-truk ini khusus digunakan untuk mengangkut batu kapur dari gunung ke lokasi pabrik. Sesuai kode 'da' yang berarti pakai mesin diesel, da115c pakai mesin diesel indirect injection berkapasitas 6.494 cc," katanya.