SUKABUMIUPDATE.com - Selain mobil listrik, di pasaran juga ada mobil hybrid yang merupakan salah satu produk kendaraan elektrifikasi.
Segmen mobil hybrid terbagi menjadi dua jenis, yakni Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Meski sama-sama memiliki baterai untuk menggerakan motor listrik, tapi kendaraan jenis ini berbeda dengan mobil listrik.
Baca Juga: Ngobrol: Abdul Azis, Remaja Parungkuda Sukabumi yang Bikin Juri Indonesian Idol 2023 Meleleh
Mobil hybrid dibekali mesin konvensional yang dipadukan dengan baterai dan motor listrik. Lantas, apakah mobil hybrid ini perlu mengisi daya baterainya seperti mobil listrik?
Melansir laman Autoblog, via Tempo.co, hari ini, Selasa, 27 Desember 2022, mobil hybrid tidak perlu melakukan pengisian daya meski memiliki baterai dan motor listrik.
Tak seperti EV dan PHEV, baterai mobil hybrid bakal terisi melalui kombinasi pengereman regeneratif dan kelebihan energi dari mesin bensin.
Baca Juga: Kemendag Buka 174 Formasi Lowongan PPPK Tenaga Teknis, Simak Jadwalnya
Sekedar informasi, PHEV menggunakan baterai dan komponen penggerak listrik yang lebih kuat dari mobil hybrid biasa.
PHEV bisa memberikan kemampuan berjalan dengan hanya mengandalkan baterai dan motor listriknya, tidak seperti HEV yang masih mengandalkan mesin bensinnya.
Oleh sebab itu, PHEV memerlukan pengisian daya untuk bisa menggunakan model full listriknya. Model ini disebut menjadi kendaraan untuk peralihan masyarakat dari penggunaan mobil mesin konvensional ke mobil listrik murni.
Baca Juga: Coady Gakpo Resmi Hijrah Ke Liverpool, Manchester United Kena Tikung
Sementara itu, kendaraan listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) sepenuhnya menggunakan tenaga listrik dan tidak lagi menggunakan bahan bakar. Satu-satunya tenaga yang diperlukan mobil listrik adalah mengisi daya pada baterainya.
Sumber: Tempo.co/Dicky Kurniawan (Autoblog)