Legenda Wangsa Suta Dalam Secarik Kisah Sejarah Cikole Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Sabtu 26 Apr 2025, 13:00 WIB
Ilustrasi. Legenda Wangsa Suta Dalam Secarik Kisah Sejarah Cikole Sukabumi (Sumber : AI)

Ilustrasi. Legenda Wangsa Suta Dalam Secarik Kisah Sejarah Cikole Sukabumi (Sumber : AI)

SUKABUMIUPDATE.com - Legenda Wangsa Suta adalah salah satu cerita rakyat yang kaya akan nilai budaya dan sejarah di Sukabumi, Jawa Barat.

Legenda Wangsa Suta berkaitan erat dengan asal muasal Gunungparang, Cikole, Kota Sukabumi. Wangsa Suta adalah sosok yang membuka daerah tersebut, yang dikenal dengan keberadaan pohon kiara kembar dan pohon paku berdahan lima.

Kisah Legenda Wangsa Suta erat kaitannya dengan asal-usul wilayah Gunung Parang di Cikole, Sukabumi, dan menggambarkan perjuangan serta cinta yang penuh makna.

Baca Juga: Christensen Arm 308 dalam Tragedi Otib, Sumber Peluru Nyasar yang Menewaskan Petani Sukabumi?

Dalam kisahnya, Wangsa Suta jatuh cinta pada Nyai Pudak Arum, tetapi takdir memisahkan mereka. Sang guru, Resi Saradea, meramalkan bahwa Wangsa Suta akan bertemu kembali dengan titisan Pudak Arum di masa depan.

Kisah Wangsa Suta dalam Sejarah Sukabumi

Wangsa Suta adalah seorang pemuda yang dikenal sebagai pembuka wilayah Gunung Parang. Ia diceritakan sebagai sosok yang memiliki sifat kesatria, berani, dan tangguh.

Dalam legenda, Wangsa Suta berguru kepada Resi Saradea dan diberi tugas untuk membuka lahan di Gunung Parang sebagai syarat untuk menikahi kekasihnya, Nyi Pudak Arum.

Legenda Wangsa Suta memang memiliki hubungan erat dengan asal-usul wilayah Gunung Parang di Cikole, Sukabumi.

Kisah Legenda dalam Sejarah Sukabumi ini menceritakan perjuangan Wangsa Suta, seorang pemuda yang berani dan tangguh, dalam membuka wilayah Gunung Parang sebagai bagian dari tugas yang diberikan oleh gurunya, Resi Saradea.

Cinta dan Perjuangan Wangsa Suta

Kisah Wangsa Suta dalam Legenda juga menceritakan perjuangan Wangsa Suta dalam menyelamatkan Nyi Pudak Arum, yang hampir dihukum mati karena dianggap membawa celaka.

Wangsa Suta harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk pertarungan dengan algojo yang dikirim oleh Demang Kartala.

Janji di Gunung Parang

Kala itu, Wangsa Suta diberi tugas untuk membangun kampung di Gunung Parang sebagai syarat untuk menikahi kekasihnya, Nyi Pudak Arum.

Wangsa Suta dan Nyi Pudak Arum berjanji untuk bertemu di bawah pohon Pakujajar berdahan lima di Gunung Parang. Namun, Nyi Pudak Arum tidak pernah sampai ke tempat itu karena ditangkap dan dijual ke Pulau Putri.

Gunung Parang menjadi tempat penantian Wangsa Suta akan kembalinya Nyi Pudak Arum, yang akhirnya tidak pernah terjadi karena berbagai rintangan.

Wangsa Suta akhirnya memutuskan untuk menunggu titisan Nyi Pudak Arum di masa depan.

Baca Juga: Gaji Fantastis di Balik Perjudian: Pekerja Migran Indonesia ke Kamboja Bawa 4 Teman Baru

Makna Budaya Kisah Legenda Wanga Suta

Legenda Wanga Suta mengajarkan nilai-nilai keberanian, kesetiaan, dan cinta sejati.

Selain itu, kisah Wangsa Suta tidak hanya menjadi cerita rakyat, tetapi juga menginspirasi seni tradisional seperti Tari Pakujajar, yang menggambarkan nilai-nilai keberanian, kesetiaan, dan cinta sejati. Kisah ini juga menjadi menggambarkan perjuangan dan semangat juang masyarakat Sunda.

Legenda Wangsa Suta adalah bagian penting dari warisan budaya Sukabumi yang terus dilestarikan melalui seni dan cerita rakyat.

Sementara Gunung Parang kini menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Sukabumi, dengan legenda Wangsa Suta sebagai salah satu warisan yang terus dilestarikan.

Sumber: berbagai sumber.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini