Loge Sint Jan, Sejarah Menarik "Gedung Setan" yang Kini Jadi Masjid di Bandung

Sukabumiupdate.com
Jumat 25 Apr 2025, 13:30 WIB
Ilustrasi. Gedung yang dikenal sebagai Loge Sint Jan atau Gedung Setan di Bandung memiliki sejarah yang erat dengan perkumpulan Freemasonry pada masa kolonial. (Sumber : AI)

Ilustrasi. Gedung yang dikenal sebagai Loge Sint Jan atau Gedung Setan di Bandung memiliki sejarah yang erat dengan perkumpulan Freemasonry pada masa kolonial. (Sumber : AI)

SUKABUMIUPDATE.com - Loge Sint Jan , yang dikenal sebagai Gedung Setan, memiliki sejarah menarik di pusat Bandung, Jawa Barat.

Gedung yang dikenal sebagai Loge Sint Jan atau Gedung Setan di Bandung memiliki sejarah yang erat dengan perkumpulan Freemasonry pada masa kolonial. Sebab, Gedung Loge Sint Jan dahulu adalah tempat pertemuan anggota Freemason pada masa kolonial Belanda.

Gedung Loge Sint Jan mencerminkan dinamika sosial dan budaya Bandung pada masa kolonial.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Receptionist Lulusan D3, Cek Syaratnya!

Berikut beberapa fakta penting tentang Cerita Histori Loge Sint Jan di Bandung yang dijuluki Gedung Setan, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Sejarah Loge Sint Jan Si Gedung Setan

Ilustrasi. Menapaki Sejarah Gedung Loge Sint Jan atau Gedung Setan di Bandung.Ilustrasi. Menapaki Sejarah Gedung Loge Sint Jan atau Gedung Setan di Bandung.

Bangunan Loge Sint Jan awalnya digunakan sebagai tempat berkumpulnya anggota Freemason di Bandung sejak awal 1900-an.

Gedung Loge Sint Jan awalnya bernama Loge Sint Jan, tetapi masyarakat pribumi sering menyebutnya Gedung Setan karena kesulitan melafalkan nama asli dan kesan misterius yang melekat pada gedung tersebut.

Nama "Gedung Setan" muncul karena masyarakat pribumi kesulitan melafalkan nama Sint Jan. Selain itu juga karena Loge Sint Jan memiliki fasad tertutup dan aktivitasnya dianggap misterius, dengan jendela kecil yang memberikan kesan angker.

Baca Juga: 23 Jam Tragedi Sukabumi: Tembakan Maut Peluru Nyasar hingga Duka di Pemakaman Otib

Fungsi dan Aktivitas di Loge Sint Jan

Loge Sint Jan yang dijuluki Gedung Setan digunakan sebagai tempat diskusi dan pertemuan anggota Freemason, yang dikenal dengan aktivitas sosial dan pendidikan mereka.

Selain menjadi tempat diskusi bagi anggota Freemason, gedung ini juga memiliki perpustakaan dengan koleksi buku terlengkap di Bandung pada masanya.

Freemason di Bandung mendirikan perpustakaan dengan koleksi buku terlengkap. Bahkan, perpustakaan ini berperan dalam membantu Inggit Garnasih menyelundupkan buku-buku ke dalam penjara Soekarno di Banceuy, Bandung.

Baca Juga: Kearifan Lokal di Ujung Senapan: Insiden Peluru Nyasar dan Larangan Menyebut Bagong di Sukabumi

Transformasi Gedung Loge Sint Jan

Ilustrasi. Gedung yang dikenal sebagai Loge Sint Jan atau Gedung Setan di Bandung memiliki sejarah yang erat dengan perkumpulan Freemasonry pada masa kolonial.Ilustrasi. Gedung yang dikenal sebagai Loge Sint Jan atau Gedung Setan di Bandung.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1960, Gedung Loge Sint Jan dibongkar. Presiden Soekarno melarang kegiatan Freemason melalui Keputusan Presiden No. 264, yang menyebabkan Gedung Loge Sint Jan beralih fungsi.

Merujuk GNFI, Gedung Sint Jan kemudian dibongkar dan digantikan oleh Masjid Al Ukhuwah Jalan Wastukancana, Bandung, yang kini menjadi tempat ibadah umat Islam.

Fun fact! Sebelum Masjid Al Ukhuwah Bandung berdiri, lokasi tersebut dahulu digunakan sebagai rumah pertemuan bagi kaum teosofi di Indonesia. Kala itu, Loge hanya merupakan tempat diskusi anggota, namun muncul stigma negatif.

Sumber: berbagai sumber.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini