SUKABUMIUPDATE.com - Ada berbagai metode untuk mengatasi kecanduan rokok, dan salah satu yang cukup populer adalah akupuntur. Teknik ini sering digunakan untuk menangani ketergantungan terhadap nikotin dan bahkan narkoba.
Akupuntur bekerja dengan menekan keinginan untuk merokok dan meredakan gejala yang muncul saat seseorang berhenti, seperti gelisah, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi. Namun, seberapa efektif metode ini dalam membantu perokok berhenti dan berapa lama waktu yang dibutuhkan? Simak penjelasannya berikut ini.
Cara Kerja Akupuntur dalam Mengatasi Kebiasaan Merokok
Akupuntur bertujuan menyeimbangkan energi dalam tubuh agar kesehatan tetap terjaga. Ketika seseorang berhenti merokok, tubuh akan mengalami berbagai reaksi seperti kelelahan, emosi yang tidak stabil, dan rasa gelisah.
Dengan menggunakan akupuntur, tubuh akan lebih rileks sehingga proses berhenti merokok menjadi lebih mudah. Selain itu, teknik ini juga mengurangi dorongan untuk merokok dan membuat rasa rokok menjadi kurang enak.
Baca Juga: Pantai Cibuaya Sukabumi, Surga Tersembunyi Favorit Wisatawan di Musim Liburan
Dalam pengobatan akupuntur, jarum-jarum tipis yang hampir setara dengan sehelai rambut dimasukkan ke titik-titik tertentu pada tubuh dan telinga. Selain itu, sering kali digunakan pellet kecil pada titik akupuntur di telinga yang berfungsi menenangkan pikiran dan mengurangi keinginan merokok.
Akupuntur bukanlah solusi instan, tetapi dengan terapi yang rutin, kecanduan terhadap rokok dapat diatasi secara menyeluruh.
Titik Akupuntur yang Digunakan dalam Terapi Berhenti Merokok
Untuk membantu seseorang berhenti merokok, titik akupuntur yang digunakan biasanya merupakan kombinasi dari titik di tubuh dan telinga. Berikut adalah titik-titik yang sering digunakan dalam terapi ini:
1.Titik pada Tubuh
- Tim Mee: Terletak di pergelangan tangan, di antara titik LU-7 dan LI-5. Titik ini secara khusus digunakan untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok.
- Four Gate Points: Membantu melancarkan sirkulasi energi dalam tubuh serta menenangkan sistem saraf, sehingga perokok lebih tenang saat menjalani proses berhenti merokok.
2. Titik pada Telinga
- Shenmen
- Ginjal
- Simpatetik
- Mulut
- Paru-paru bagian atas dan bawah
Titik-titik ini berkaitan langsung dengan sistem pernapasan dan efek psikologis dari kecanduan nikotin, sehingga membantu mengurangi dorongan untuk merokok.
Durasi dan Frekuensi Pengobatan Akupuntur
Setiap individu memiliki kondisi yang berbeda, sehingga durasi pengobatan dapat bervariasi. Biasanya, satu sesi akupuntur berlangsung selama 5 hingga 30 menit dengan frekuensi 1-2 kali per minggu.
Untuk menghilangkan kebiasaan merokok secara efektif, terapi intensif biasanya dilakukan sebanyak 4-6 kali dalam minggu pertama. Setelah itu, terapi berlanjut dalam jadwal bulanan selama 4-6 bulan untuk memastikan kebiasaan merokok benar-benar hilang.
Baca Juga: Mengapa Serangan Jantung Bisa Terjadi Meski Menjalani Hidup Sehat? Simak Ulasan Berikut
Perubahan Gaya Hidup untuk Menunjang Keberhasilan Akupuntur
Agar terapi akupuntur lebih efektif dalam membantu seseorang berhenti merokok, perubahan gaya hidup sehat juga perlu diterapkan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Menjadwalkan terapi akupuntur secara rutin.
- Melakukan latihan pernapasan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
- Memperbanyak konsumsi air putih untuk membantu proses detoksifikasi.
- Mengkonsumsi teh hijau yang kaya antioksidan.
- Menghindari kopi, gula berlebih, dan makanan siap saji agar kadar gula darah tetap stabil.
- Menambah konsumsi sayuran seperti wortel, seledri, dan buah-buahan untuk meningkatkan alkalinitas tubuh.
- Mengkonsumsi jus buah dan sayuran segar untuk membantu proses pembersihan tubuh dari racun nikotin.
- Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kebugaran tubuh.
Dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjalani terapi akupuntur secara konsisten, kecanduan terhadap rokok dapat berangsur-angsur hilang.
Meskipun akupuntur bukanlah metode instan, teknik ini telah terbukti efektif bagi banyak orang yang ingin berhenti merokok. Kuncinya adalah ketekunan dan konsistensi dalam menjalani terapi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Sumber: clevelandclinic