Mengapa Serangan Jantung Bisa Terjadi Meski Menjalani Hidup Sehat? Simak Ulasan Berikut

Sukabumiupdate.com
Sabtu 19 Apr 2025, 10:00 WIB
Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung (Sumber: Freepik/@lifestylememory

Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung (Sumber: Freepik/@lifestylememory

SUKABUMIUPDATE.com - Serangan jantung sering kali dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan buruk, kurang olahraga, dan kebiasaan merokok. Namun, kenyataannya, serangan jantung juga bisa terjadi pada mereka yang menjalani hidup sehat. Mengapa demikian? Artikel ini akan mengulas berbagai faktor yang dapat memicu serangan jantung meskipun seseorang telah menjaga kesehatannya dengan baik.

Serangan Jantung di Usia Muda, Mungkinkah?

Selama ini, serangan jantung lebih sering dikaitkan dengan orang lanjut usia. Namun, kini semakin banyak kasus serangan jantung yang menimpa orang muda, bahkan di usia 25-35 tahun. Faktor utama penyebabnya antara lain:

1. Diabetes Tipe 2

Penyakit diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama jika tidak dikelola dengan baik. Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik juga memperburuk kondisi ini.

2. Pola Makan Tidak Sehat

Meskipun seseorang tampak sehat dan aktif, pola makan tinggi lemak jenuh, gula berlebih, serta makanan olahan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang berkontribusi pada penyakit jantung.

Baca Juga: 7 Cara Efektif Agar Tetap Sehat di Tengah Kesibukan Kerja

3. Kurangnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup sedentari atau terlalu sering duduk dan kurang bergerak meningkatkan risiko penyakit jantung, meskipun seseorang terlihat tidak memiliki masalah kesehatan.

Faktor yang Menyebabkan Serangan Jantung Meski Hidup Sehat

1. Faktor Genetik

Riwayat keluarga dengan penyakit jantung bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami serangan jantung. Jika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat penyakit jantung, maka resikonya juga akan lebih tinggi meskipun seseorang menjalani pola hidup sehat.

2. Stres Berlebih

Tekanan emosional dan stres berkepanjangan dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang berdampak buruk pada kesehatan jantung. Stres juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan gangguan irama jantung.

3. Olahraga Berlebihan

Olahraga memang baik untuk kesehatan jantung, tetapi jika dilakukan secara berlebihan dan tanpa istirahat yang cukup, dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Beberapa kasus serangan jantung terjadi pada orang yang terlalu memaksakan diri saat berolahraga intensitas tinggi tanpa pemanasan dan pendinginan yang cukup.

4. Kurangnya Pemeriksaan Kesehatan

Banyak orang merasa tidak perlu periksa kesehatan jika tidak mengalami keluhan. Padahal, pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi dini faktor risiko seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau penyumbatan arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Bagaimana Cara Mencegah Serangan Jantung?

Meskipun tidak ada cara yang benar-benar bisa menghilangkan risiko serangan jantung sepenuhnya, beberapa langkah ini dapat membantu menurunkan resiko nya:

1. Menjaga Pola Makan Sehat Konsumsi makanan yang kaya serat, rendah lemak jenuh, serta kaya akan vitamin dan mineral. Kurangi konsumsi makanan olahan dan makanan tinggi garam serta gula.

2. Melakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur Olahraga ringan hingga sedang seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang selama 30 menit sehari dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Namun, jangan memaksakan diri untuk berolahraga terlalu berat tanpa konsultasi dengan dokter.

3. Mengelola Stres dengan Baik Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk mengurangi stres.

Baca Juga: 5 Cara Merawat Gigi dan Gusi untuk Kesehatan Mulut yang Lebih Optimal

4. Menghindari Kebiasaan Buruk Berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menghindari gaya hidup sedentari dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

5. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Jika Anda berusia 20-39 tahun, lakukan pemeriksaan kesehatan jantung setiap 4-6 tahun. Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, sebaiknya pemeriksaan dilakukan lebih sering sesuai anjuran dokter.

Serangan jantung bisa terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang menjalani gaya hidup sehat. Faktor genetik, stres, olahraga berlebihan, dan kurangnya pemeriksaan kesehatan dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dalam berolahraga, mengelola stres, serta rutin memeriksakan kesehatan jantung. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati!

Sumber : clevelandclinic

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini