Mengenal Pakeman Basa Sunda, Warisan Budaya dalam Bahasa Daerah

Sukabumiupdate.com
Rabu 16 Apr 2025, 13:00 WIB
Menyimpan hasil panen ke leuit adalah salah satu gaya hidup lestari bersama alam warga adat Kasepuhan Gelaralam Sukabumi. Mengenal Pakeman Basa Sunda, Warisan Budaya dalam Bahasa Daerah (Sumber : dokpim Kabupaten Sukabumi)

Menyimpan hasil panen ke leuit adalah salah satu gaya hidup lestari bersama alam warga adat Kasepuhan Gelaralam Sukabumi. Mengenal Pakeman Basa Sunda, Warisan Budaya dalam Bahasa Daerah (Sumber : dokpim Kabupaten Sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com - Pakeman basa Sunda adalah ungkapan khas dalam bahasa Sunda yang memiliki makna kiasan dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Ungkapan ini mencerminkan kebijaksanaan serta cara pandang masyarakat Sunda terhadap kehidupan.

Sebagai bagian dari kekayaan budaya, Pakeman basa Sunda terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Merujuk naskah Ade Sutisna dari Departemen Pendidikan Bahasa Darerah FPBS UPI, bertajuk "Aspek Tatakrama Masyarakat Sunda Dalam Babasan dan Paribasa", contoh Pakeman Basa Sunda yang populer adalah Babasan dan Paribasa.

"Babasan dan paribasa Sunda termasuk pada pakeman bahasa yang dimilki oleh masyarakat Sunda." tulis Ade Sutisna dalam LOKABASA Vol. 6, No. 1, pada April 2015 lalu.

Dari pakeman Basa Sunda tersebut, kemudian lahir berbagai nilai-nilai kehidupan sosial, termasuk tatakrama dan etika.

Pakeman Basa Sunda berupa Babasan dan Paribasa termasuk bentuk foklor lisan.

"Babasan dan paribasa merupakan bentuk budaya kolektif masyarakat Sunda atau disebut dengan foklor yang berasal dari bentuk lisan", dikutip sukabumiupdate.com dari ejournal.upi.edu, Rabu, 16 April 2025.

Baca Juga: Warisan Tradisi Lisan, Sejak Kapan Babasan Sunda Muncul di Masyarakat?

Jenis-Jenis Pakeman Basa Sunda

Pakeman basa Sunda terdiri dari beberapa kategori, berikut diantaranya:

  • Babasan Sunda

Ungkapan pendek yang memiliki makna tersirat, seperti gancang bangun, yang berarti seseorang cepat sadar dan memahami keadaan.

  • Paribasa Sunda

Peribahasa yang mengandung nilai moral dan nasihat, misalnya hade ku omong, goréng ku omong yang mengingatkan pentingnya menjaga perkataan.

  • Rakitan Lantip Sunda

Ungkapan cerdas yang sering digunakan dalam konteks sastra atau percakapan yang lebih formal.

  • Cacandran Basa Sunda

Ungkapan yang mendeskripsikan keadaan atau tempat, seperti leuweung geledegan untuk menyebut hutan yang masih alami.

  • Kecap Kiasan Basa Sunda

Kata-kata yang memiliki makna kiasan, misalnya peucang yang dapat berarti seseorang yang lincah.

Baca Juga: Dua Pelajar Terluka, Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Sukabumi Ambruk

Peran Pakeman Basa Sunda dalam Kehidupan Masyarakat

Pakeman basa Sunda bukan hanya sekadar ungkapan, tetapi juga alat komunikasi yang memperkaya percakapan serta memperkuat identitas budaya. Ungkapan ini sering digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan santai hingga dalam karya sastra Sunda.

Pelestarian Pakeman Basa Sunda

Di era digital, tantangan pelestarian pakeman basa semakin besar. Banyak anak muda yang lebih terbiasa menggunakan bahasa campuran atau bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari.

Oleh karena itu, penting bagi generasi sekarang untuk tetap mengenalkan dan menggunakan pakeman basa Sunda agar kekayaan bahasa ini tidak hilang.

Melalui pendidikan, sastra, dan media sosial, pakeman basa Sunda dapat terus hidup dan berkembang sesuai zaman. Dengan tetap melestarikan warisan ini, kita ikut menjaga kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat Sunda.

Sumber: berbagai sumber.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini