SUKABUMIUPDATE.com - Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, “Sebenernya, siapa sih yang lebih bahagia introvert atau ekstrovert?” Apakah orang yang suka pesta dan ngobrol rame-rame otomatis lebih bahagia dari mereka yang lebih senang menyendiri sambil baca buku?
Yuk, kita kulik jawabannya lewat kacamata psikologi!
Kenalan Dulu: Apa Itu Introvert dan Ekstrovert?
- Introvert: Lebih nyaman dengan waktu sendirian, cenderung mengisi energi lewat aktivitas tenang seperti membaca, menulis, atau jalan santai sendiri.
- Ekstrovert: Lebih hidup saat bersama orang lain, suka keramaian, dan merasa "ngedrop" kalau terlalu lama sendiri.
Tapi ingat, ini bukan hitam-putih. Banyak dari kita ada di tengah-tengah, yang disebut ambivert.
Siapa yang Lebih Bahagia Menurut Riset?
Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrovert cenderung melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Misalnya:
- Studi dari University of California menemukan bahwa orang yang menunjukkan perilaku ekstrovert (meski aslinya introvert) merasa lebih bahagia dalam jangka pendek.
- Penelitian dari Journal of Research in Personality (2013) juga menemukan bahwa sifat-sifat ekstrovert seperti penuh energi, sosial, dan asertif berkorelasi dengan rasa puas terhadap hidup.
Tapi… tunggu dulu. Ini nggak berarti introvert itu kalah dalam urusan bahagia.
Baca Juga: Mata Minus? Coba 7 Makanan Ini untuk Menjaga Penglihatanmu!
Introvert Juga Bahagia, Tapi Caranya Berbeda
Introvert mungkin tidak "terlihat" bahagia dengan cara yang sama seperti ekstrovert mereka tidak tertawa kencang di pesta atau jadi pusat perhatian. Tapi mereka merasakan kebahagiaan dalam bentuk yang lebih tenang dan mendalam.
Contohnya:
- Merasa damai saat menyendiri di tempat yang nyaman.
- Merasakan koneksi mendalam dengan satu-dua orang terdekat.
- Menikmati hobi seperti menulis, menggambar, atau sekadar mendengarkan musik.
Studi dari Journal of Happiness Studies (2016) menyebutkan bahwa kebahagiaan tidak harus identik dengan ekspresi yang mencolok yang penting adalah perasaan kesejahteraan batin.
Jadi, Mana yang Lebih Bahagia?
Jawabannya… relatif dan sangat tergantung pada definisi bahagia itu sendiri.
Kalau kebahagiaan diukur dari kesenangan sosial dan ekspresi emosional, mungkin ekstrovert lebih unggul.
Tapi kalau kebahagiaan dilihat dari ketenangan batin dan kedalaman hubungan personal, introvert punya kelebihan.
Intinya, kebahagiaan itu personal. Yang penting adalah mengenal dirimu sendiri, dan merancang hidup sesuai cara kamu merasa paling hidup.
Baca Juga: 7 Ciri Orang yang Hidupnya Membenci Diri Sendiri, Sulit Merasa Bahagia!
Tips Bahagia untuk Introvert & Ekstrovert
Untuk Introvert:
- Sisihkan waktu untuk “me-time” tanpa rasa bersalah.
- Pilih hubungan berkualitas, bukan kuantitas.
- Temukan ekspresi diri lewat aktivitas kreatif.
Untuk Ekstrovert:
- Jaga energi dengan menghindari overcommitment sosial.
- Cari komunitas positif yang mendukungmu.
- Coba aktivitas baru yang melibatkan banyak orang.
Introvert dan ekstrovert bisa sama-sama bahagia, asal mereka hidup sesuai dengan kebutuhan dan karakter masing-masing. Jangan terjebak pada stereotip bahwa hanya orang yang ramai dan aktif yang bisa bahagia. Karena pada akhirnya, kebahagiaan bukan soal seberapa keras kamu tertawa di depan orang… tapi seberapa damai kamu merasa saat sendiri.
Baca Juga: Hemat Bahagia, 6 Ciri Orang yang Pelit Pada Diri Sendiri Tapi Royal Pada Keluarga
Sumber: Berbagai Jurnal Psikologi