Diet Tinggi Protein: Sehat atau Berbahaya bagi Tubuh? Simak Ulasan Berikut

Sukabumiupdate.com
Rabu 16 Apr 2025, 08:00 WIB
Ilustrasi diet tinggi protein (Sumber: Freepik/@freepik)

Ilustrasi diet tinggi protein (Sumber: Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan atau membentuk massa otot, diet tinggi protein mungkin menjadi pilihan. Diet ini sudah populer di kalangan masyarakat, tetapi apakah benar-benar sehat? Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu diet tinggi protein, manfaat, risiko, dan cara melakukannya dengan aman.

Apa Itu Diet Tinggi Protein?

Protein adalah nutrisi penting untuk tubuh. Protein membantu membangun otot, memperkuat sistem kekebalan, serta mendukung pertumbuhan dan regenerasi jaringan. Dalam diet tinggi protein, konsumsi protein ditingkatkan hingga 25–35% dari total kalori harian, lebih tinggi dari kebutuhan harian yang biasanya hanya 10–15%.

Diet ini sering dilakukan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat. Beberapa orang bahkan mengganti seluruh asupan karbohidrat dengan protein. Namun, penting untuk memahami kebutuhan protein harian yang sesuai. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kementerian Kesehatan, pria dewasa membutuhkan 62–65 gram protein per hari, sedangkan wanita dewasa memerlukan 56–57 gram.

Diet Tinggi Protein dan Rasa Lapar

Protein dapat membantu mengurangi rasa lapar lebih lama dibandingkan karbohidrat atau lemak. Hal ini karena protein merangsang produksi hormon leptin, yang mengatur nafsu makan. Karena itulah, diet tinggi protein sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan.

Apakah Diet Tinggi Protein Aman?

Diet tinggi protein dapat memberikan hasil yang efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi keamanan jangka panjangnya masih diperdebatkan. Berikut beberapa aspek kesehatan yang perlu diperhatikan:

Baca Juga: Rahasia Jantung Sehat: Terapkan 8 Kebiasaan Ini Setiap Hari

1. Ginjal dan Diet Tinggi Protein

Bagi individu dengan gangguan ginjal, diet tinggi protein dapat memperparah kerusakan ginjal karena beban kerja ginjal yang meningkat. Namun, penelitian belum menunjukkan hubungan langsung antara diet tinggi protein dan risiko penyakit ginjal pada orang yang sehat. Jika Anda tidak memiliki masalah ginjal, konsumsi protein tinggi cenderung aman.

2. Hati dan Diet Tinggi Protein

Orang dengan gangguan hati, seperti sirosis, sebaiknya menghindari konsumsi protein berlebih. Hal ini karena hati yang sudah rusak tidak mampu memproses protein dengan optimal. Namun, bagi individu sehat, diet tinggi protein tidak terbukti menyebabkan kerusakan hati.

3. Risiko Kanker

Studi yang diterbitkan dalam Journal Cell Metabolism menunjukkan bahwa konsumsi protein tinggi pada usia pertengahan dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker hingga empat kali lipat dibandingkan dengan konsumsi protein rendah. Namun, risiko ini lebih rendah pada mereka yang mengkonsumsi protein nabati daripada protein hewani.

Sumber Protein: Nabati vs. Hewani

Protein dapat berasal dari dua sumber utama:

  • Protein Nabati: Kacang-kacangan, tahu, tempe, dan biji-bijian.
  • Protein Hewani: Daging ayam, ikan, telur, dan produk susu.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi protein nabati lebih aman untuk kesehatan jangka panjang dan dapat mengurangi risiko kanker dibandingkan dengan protein hewani.

Tips Diet Tinggi Protein yang Sehat

Diet tinggi protein tidak berarti mengabaikan asupan nutrisi lainnya. Berikut tips untuk menjalani diet tinggi protein dengan sehat:

Baca Juga: Dari Susu hingga Sayur: Menyusun Pola Makan Ideal dengan 4 Sehat 5 Sempurna

1. Tetap Konsumsi Karbohidrat

Tubuh membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan ketosis, yaitu kondisi di mana tubuh memecah lemak menjadi keton yang dapat berbahaya jika kadarnya terlalu tinggi.

2. Pilih Sumber Protein yang Sehat

Pilih sumber protein rendah lemak, seperti kacang-kacangan, ikan, daging ayam tanpa kulit, dan tahu. Hindari protein dari makanan olahan tinggi lemak jenuh.

3. Konsumsi Nutrisi Seimbang

Pastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi lain, seperti vitamin, mineral, dan serat dari sayuran dan buah-buahan.

4. Konsultasi dengan Ahli Gizi

Sebelum memulai diet tinggi protein, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan diet ini cocok dengan kondisi kesehatan Anda.

Diet tinggi protein dapat menjadi metode efektif untuk menurunkan berat badan atau membentuk tubuh. Namun, penting untuk melakukannya dengan benar agar tetap aman dan sehat. Pilih sumber protein berkualitas, seimbangkan dengan nutrisi lain, dan hindari risiko kesehatan dengan berkonsultasi pada ahli.

Sumber: medicalnewstoday

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini