SUKABUMIUPDATE.com - Bulan Syawal adalah bulan ke-10 dalam kalender Hijriyah. Bulan Syawal sangat istimewa bagi umat Islam karena menjadi bulan setelah Ramadan, di mana mereka merayakan Idul Fitri sebagai tanda kemenangan setelah menjalani puasa sebulan penuh.
Anjuran untuk melaksanakan puasa sunnah enam hari setelah Idul Fitri dikenal sebagai puasa enam hari di bulan Syawal. Puasa Syawal memiliki keutamaan besar, yaitu pahala seperti berpuasa sepanjang tahun.
Tak hanya puasa Syawal, di bulan Hijriah yang ke-10 ini, ada amalan sunnah lain yang dianjurkan untuk dilakukan umat Islam, salah satunya menikah.
Baca Juga: Ada Situgunung Sukabumi! ESDM Tampilkan Peta Potensi Rawan Bencana Gunung Gede Pangrango
Lantas, Kenapa Menikah di Bulan Syawal Sunnah dalam Islam? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber:
Alasan Kenapa Menikah di Bulan Syawal Sunnah dalam Islam
Menikah di bulan Syawal memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Salah satu alasannya adalah karena Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah radhiallahu anha pada bulan Syawal. Hal ini menjadi contoh bahwa menikah di bulan Syawal bukan hanya diperbolehkan, tetapi juga memiliki nilai sunnah.
Sebagian masyarakat dulu memiliki kepercayaan bahwa menikah di bulan Syawal kurang baik atau membawa kesialan. Namun, ajaran Islam justru menolak anggapan tersebut.
Rasulullah SAW dan para sahabat menekankan bahwa keberkahan pernikahan tidak bergantung pada bulan tertentu, tetapi pada niat yang baik dan kesungguhan dalam menjalani kehidupan rumah tangga sesuai dengan syariat.
Selain itu, menikah di bulan Syawal juga bisa menjadi simbol kebahagiaan setelah bulan Ramadan yang penuh berkah. Momentum menikah di bulan Islam ini dapat dimanfaatkan untuk memulai kehidupan baru dengan penuh keberkahan dan harapan baik.
Sumber: berbagai sumber.