SUKABUMIUPDATE.com - Teknik mengunyah pada anak-anak berkembang seiring dengan pengalaman serta keterampilan motorik yang diperoleh sejak bayi. Anak mulai belajar mengunyah makanan sekitar usia 6-9 bulan. Pada periode ini, pengenalan makanan bertekstur seperti bubur kental atau makanan yang lebih padat sangat penting untuk membantu perkembangan kemampuan mengunyah mereka.
Mengapa Pengenalan Makanan Bertekstur Itu Penting?
Masa ini merupakan masa emas dalam perkembangan anak, di mana mereka mulai belajar menggunakan rahang, lidah, dan pipi secara efektif untuk mengunyah. Jika pengenalan makanan bertekstur terlambat, anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengunyah saat memasuki usia balita.
Pada usia 10 bulan ke atas, anak perlu diberikan makanan yang lebih lembek seperti buah-buahan yang dihaluskan atau sayuran rebus agar terbiasa dengan proses mengunyah. Hal ini bertujuan untuk mencegah kebiasaan mengemut makanan yang dapat berdampak pada pola makan dan kesehatan anak di kemudian hari.
Hubungan Antara Mengemut Makanan dan Perkembangan Sensorik
Mengemut makanan dapat menjadi tanda adanya kesulitan sensorik atau motorik dalam kontrol oral-motorik. Anak yang sering mengemut makanan cenderung memiliki kesadaran yang lebih rendah terhadap dimensi dalam mulut serta kurang peka terhadap perasaan makanan di mulut.
Baca Juga: Perbedaan Overweight dan Obesitas, Simak Ulasan Berikut
Ketika makanan dibiarkan di dalam mulut dalam waktu lama, anak mendapatkan lebih banyak informasi sensorik mengenai batas mulut mereka dan keberadaan makanan di dalamnya. Ini sering terjadi pada anak dengan sensitivitas oral yang rendah atau yang mengalami kondisi tertentu seperti perlindungan oral.
Penyebab Anak Sering Mengemut Makanan
Mengemut makanan bisa terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
1. Kurangnya keterampilan mengunyah
Anak yang belum terbiasa dengan makanan cenderung menyimpan makanan di mulut lebih lama karena tidak tahu cara mengunyah dan menelan dengan benar.
2. Makan terlalu cepat
Ketika anak makan dengan terburu-buru, mereka mungkin tidak sempat melahap makanan dengan benar sebelum menelannya.
3. Kebiasaan sensorik
Beberapa anak menikmati sensasi makanan yang berada di dalam mulut lebih lama karena membantu mereka merasa nyaman.
4. Gangguan motorik oral
Anak dengan kesulitan mengontrol gerakan lidah dan rahang mungkin mengalami kesulitan dalam mengunyah dan menelan makanan.
Cara Kebiasaan Kebiasaan Mengemut Makanan
Kebiasaan mengemut makanan bisa menjadi tantangan bagi orang tua, terutama jika anak membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan makanannya. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
1. Perhatikan Aktivitas Saat Makan
Anak harus fokus saat makan dan tidak terganggu oleh aktivitas lain seperti menonton TV atau bermain. Makan di meja makan tanpa gangguan dapat membantu anak lebih sadar akan makanan yang ada di mulutnya.
2. Atur Jadwal Makan yang Konsisten
Menjadwalkan waktu makan yang teratur, sekitar 15-20 menit sebelum melakukan aktivitas lain, dapat membantu anak memahami pentingnya makan dengan baik. Ini juga membantu menghindari kebiasaan makan secara terburu-buru atau tidak fokus.
3. Ajari Anak Cara Mengunyah yang Benar
Orang tua perlu mengajarkan anak cara memakan makanan dengan benar. Setiap suapan harus dikunyah hingga cukup halus sebelum ditelan. Pastikan anak memahami bahwa mengemut makanan bukanlah cara makan yang baik.
4. Berikan Makanan yang Mudah Dikunyah
Memberikan makanan yang lebih lembut dan mudah dikunyah bisa membantu anak terbiasa dengan proses membaca sebelum beralih ke makanan yang lebih padat.
Baca Juga: 9 WNI Ditahan Polisi Kamboja, 2 Diantaranya Warga Sukabumi
5. Pilih Makanan yang Disukai Anak
Menyajikan makanan yang disukai anak dapat membuat mereka lebih termotivasi untuk mengunyah dan menelan. Namun, tetap perhatikan keseimbangan gizi dan hindari makanan yang terlalu manis atau cepat saji.
Mengunyah adalah keterampilan penting yang harus dikembangkan sejak dini. Pengenalan makanan bertekstur secara bertahap, perhatian terhadap kebiasaan makan, serta bimbingan dari orang tua dapat membantu anak menghindari kebiasaan mengemut makanan dan mendukung perkembangan pola makan yang sehat. Jika anak terus mengalami kesulitan dalam mengunyah atau menelan makanan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau terapis untuk mendapatkan solusi yang lebih tepat.
Sumber: Mayo Clinic