SUKABUMIUPDATE.com - Ulen Ketan adalah makanan tradisional khas Jawa Barat yang memiliki sejarah panjang dan erat kaitannya dengan budaya masyarakat Sunda.
Ulen adalah makanan khas Jawa Barat yang berbahan dasar beras ketan, biasanya disajikan saat Lebaran sebagai pelengkap hidangan seperti opor ayam atau semur daging. Makanan dari beras ketan ini memiliki tekstur kenyal dan gurih, sering kali disantap dengan sambal goreng kentang di hari Lebaran.
Ulen Ketan adalah bagian penting dari tradisi kuliner Jawa Barat yang mencerminkan kreativitas dan kearifan lokal masyarakat Sunda.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Makan Seafood di Sukabumi untuk Wisata Kuliner Libur Lebaran
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta menarik tentang asal-usul Ulen, makanan tradisional Jawa Barat yang populer saat Lebaran:
Sejarah Ulen Ketan
Kata "Ulen" berasal dari bahasa Sunda, yang berarti "pulen" atau makanan yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek, dengan tekstur kenyal yang khas.
Sebelumnya, Ulen Ketan sudah dikenal sejak masa sebelum Kerajaan Majapahit. Masyarakat Sunda pada masa itu biasa membuat ulen dari beras ketan yang dimasak hingga matang, kemudian dijadikan adonan.
Proses Pembuatan Ulen
Setelah beras ketan dimasak, adonan dipindahkan ke loyang dan dijemur hingga permukaannya mengeras. Setelah itu, Ulen dipotong-potong sesuai selera dan digoreng hingga kecoklatan.
Ulen dapat dinikmati dengan berbagai cara, seperti dicelupkan ke dalam saus pedas atau disantap bersama kopi dan teh.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 7 Tips Aman Libur Lebaran di Wisata Pantai Sukabumi
Makna dan Popularitas Ulen Ketan
Ulen Ketan sering disajikan dalam berbagai acara, termasuk perayaan Idulfitri, di mana makanan ini dinikmati bersama opor ayam atau semur daging.
Ulen Ketan mengandung pati, protein, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
Ulen sering kali disajikan dengan kopi atau teh, menjadikannya camilan yang cocok untuk berbagai suasana. Hingga kini, Ulen tetap menjadi bagian dari tradisi kuliner Sunda, terutama saat Lebaran
Sumber: berbagai sumber.