Filosofi Rezeki Suami Istri, 4 Makna Adat Pabedot Bakakak Hayam dalam Pernikahan Sunda

Sukabumiupdate.com
Kamis 27 Mar 2025, 08:00 WIB
Ilustrasi. Ayam Utuh. Filosofi Rezeki Suami Istri, Makna Adat Pabedot Bakakak Hayam dalam Pernikahan Sunda (Sumber : Freepik/@wirestock)

Ilustrasi. Ayam Utuh. Filosofi Rezeki Suami Istri, Makna Adat Pabedot Bakakak Hayam dalam Pernikahan Sunda (Sumber : Freepik/@wirestock)

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam pernikahan adat Sunda, termasuk di Sukabumi, terdapat tradisi unik yang disebut Pabetot Bakakak Hayam.

Selain itu, tradisi Pabedot Bakakak Hayam juga mengandung filosofi mendalam tentang kerja sama dan saling berbagi. Mempelai yang mendapatkan potongan lebih besar diharapkan untuk berbagi dengan pasangannya, melambangkan pentingnya kebersamaan dan saling mendukung dalam membangun keluarga yang harmonis.

Tradisi Pabedot Bakakak Hayam sering diikuti oleh ritual lain seperti Huap Lingkung, di mana kedua mempelai saling menyuapi makanan sebagai simbol kasih sayang dan saling melengkapi.

Adat Pabedot Bakakak Hayam atau tradisi menarik ayam panggang utuh dalam pernikahan adat Sunda memiliki makna simbolis yang mendalam.

Baca Juga: Harus Dibayar H-7 Lebaran, Izin Perusahaan yang Tak Penuhi THR Karyawan Bisa Dicabut

Tradisi Nikahan Sunda di Sukabumi ini melambangkan beberapa nilai penting yang ingin ditanamkan dalam kehidupan rumah tangga pasangan yang baru menikah. Merangkum berbagai sumber, berikut beberapa diantaranya:

Makna Adat Pabedot Bakakak Hayam dalam Pernikahan Sunda

1. Rezeki dan Keberkahan

Potongan ayam yang lebih besar diibaratkan sebagai rezeki. Tradisi Adat Pabedot Bakakak Hayam mengajarkan bahwa apa pun rezeki yang diperoleh masing-masing pasangan, itu adalah berkah yang harus disyukuri dan dimanfaatkan untuk kebahagiaan bersama.

2. Kerja Sama dalam Rumah Tangga

Meskipun ada semacam "perlombaan" untuk mendapatkan bagian yang lebih besar, makna Adat Pabedot Bakakak Hayam sejatinya adalah saling berbagi dan mendukung. Pasangan yang mendapatkan bagian lebih besar diharapkan berbagi dengan pasangannya, melambangkan kerja sama dalam menghadapi suka dan duka.

Baca Juga: Apakah Bayi Baru Lahir Wajib Bayar Zakat Fitrah? Simak Penjelasannya!

3. Kesetaraan dalam Peran Rumah Tangga

Tradisi Pabedot Bakakak Hayam dalam Pernikahan Sunda juga mencerminkan bahwa suami dan istri memiliki peran yang sama penting dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Keduanya harus saling melengkapi dan bekerja sama untuk mencapai keharmonisan.

4. Keberkahan dari Lingkungan dan Budaya Lokal

Adat Pabedot Bakakak Hayam dalam Pernikahan Sunda juga menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang kaya dengan ajaran moral.

Dengan filosofi mendalam seperti ini, adat Pabedot Bakakak Hayam bukan hanya sekadar tradisi unik, tetapi juga memberikan nasihat bijak kepada pengantin baru.

Sumber: berbagai sumber.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini