Mengatasi Bayi Mendengkur: Penyebab, Bahaya, dan Solusinya

Sukabumiupdate.com
Selasa 25 Mar 2025, 12:02 WIB
Ilustrasi cara mengatasi bayi mendengkur (Sumber: Freepik/@javi_indy)

Ilustrasi cara mengatasi bayi mendengkur (Sumber: Freepik/@javi_indy)

SUKABUMIUPDATE.com - Mendengar suara mendengkur mungkin lebih sering diasosiasikan dengan orang dewasa, namun siapa sangka, bayi dan anak-anak juga bisa mengalaminya. Mendengkur bukanlah hal yang sepele, terutama jika terjadi secara sering. Artikel ini akan mengulas penyebab mendengkur pada bayi dan anak-anak, bahaya yang ditimbulkannya, serta cara mengatasinya dengan tepat.

Apa Itu Mendengkur?

Mendengkur adalah gangguan pada saluran pernapasan yang terjadi karena menyempitnya otot-otot di saluran tersebut. Saat seseorang tidur, otot-otot ini seharusnya rileks, tetapi justru menegang pada beberapa kasus, sehingga menghambat aliran udara. Kondisi ini memunculkan suara khas yang disebut mendengkur atau ngorok.

Pada anak-anak, mendengkur biasanya disebabkan oleh infeksi atau alergi. Infeksi sering menyerang amandel, menyebabkan radang dan menyempitkan saluran udara. Alergi, yang umumnya dipicu oleh debu atau asap rokok, dapat menyebabkan pembengkakan selaput lendir hidung, sehingga jalan napas menjadi sempit. Selain itu, pembesaran adenoid atau amandel belakang akibat alergi juga dapat memicu suara mendengkur.

Faktor lain seperti kelebihan berat badan atauukuran rahang yang kecil juga menjadi penyebab. Pada anak dengan berat badan berlebih, lapisan lemak di saluran pernapasan dapat menghambat aliran udara. Sedangkan rahang kecil mungkin tidak cukup mendukung posisi lidah, sehingga menyebabkan sumbatan parsial pada saluran udara.

Baca Juga: Mengenal Tanda-Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Bahaya Mendengkur pada Bayi dan Anak

Meskipun tampak sepele, mendengkur yang sering pada bayi dan anak bisa menjadi tanda kondisi serius, salah satunya adalah OSAS (Obstructive Sleep Apnea Syndrome). OSAS adalah gangguan pernapasan akibat sumbatan pada saluran pernapasan bagian atas yang menyebabkan penurunan aliran udara atau bahkan berhentinya pernapasan sementara saat tidur.

Beberapa gejala umum OSAS pada anak antara lain:

1. Mendengkur lebih dari tiga kali seminggu.

2. Kesulitan bernapas saat tidur.

3. Sering terbangun di tengah malam.

OSAS yang tidak ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti gangguan perkembangan sosial dan kognitif pada anak. Kurangnya waktu tidur berkualitas dapat membuat anak menjadi kurang fokus, mudah lelah, dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Selain itu, OSAS juga dapat menyebabkan masalah pada paru-paru akibat kurangnya pasokan oksigen.

Pada kasus tertentu, mendengkur yang parah bahkan dapat meningkatkan risiko kematian mendadak akibat henti napas selama tidur, yang mirip dengan risiko serangan jantung pada orang dewasa.

Cara Mengatasi Mendengkur pada Anak

Setelah mengetahui penyebab mendengkur, langkah selanjutnya adalah mengatasi akar masalahnya. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi OSAS pada bayi dan anak:

Baca Juga: Pastikan Tagihan Akurat, PLN UP3 Sukabumi Dorong Pelanggan Catat Meter Mandiri Menjelang Ramadan

1. Mengatasi Peradangan Amandel

Jika mendengkur disebabkan oleh radang amandel, dokter biasanya akan memberikan obat antiinflamasi. Namun, pada kasus peradangan berat, operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) mungkin diperlukan. Untuk pencegahan, penting untuk mengatur pola makan anak agar sistem imun tetap kuat. Konsumsi makanan seperti nanas muda yang dihaluskan dapat membantu mengurangi peradangan secara alami.

2. Menghindari Pencetus Alergi

Alergi yang menyebabkan pembengkakan adenoid dapat diatasi dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicunya, seperti debu atau asap rokok. Selain itu, obat anti alergi juga bisa diberikan untuk mengurangi gejala.

3. Mengontrol Berat Badan

Anak dengan berat badan berlebih perlu menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Penurunan berat badan dapat membantu membuka saluran napas yang sebelumnya terhambat.

4. Bentuk Rahang yang Belum Sempurna

OSAS akibat rahang kecil biasanya tidak memerlukan intervensi khusus karena pertumbuhan rahang anak akan memperbaiki kondisi ini secara alami. Frekuensi mendengkur akan berkurang seiring waktu.

Pentingnya Konsultasi ke Dokter

Gejala dan pengobatan mendengkur pada artikel ini hanya gambaran umum. Untuk diagnosis dan penanganan yang tepat, sebaiknya konsultasikan kondisi anak Anda dengan dokter atau spesialis THT. Pemeriksaan lanjutan seperti polisomnografi dapat membantu menentukan tingkat keparahan OSAS dan langkah perawatan yang sesuai.

Dengan penanganan yang tepat, bayi dan anak yang mendengkur dapat kembali tidur dengan nyenyak, sehingga tumbuh kembangnya tidak terganggu. Jangan ragu untuk mengambil langkah proaktif demi kesehatan si kecil.

Sumber: babycenter

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini