SUKABUMIUPDATE.com - Menghadapi anak yang susah makan bisa menjadi tantangan tersendiri untuk para orang tua. Apalagi jika si kecil menolak makan atau menutup mulutnya rapat-rapat. Kekhawatiran akan kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang menjadi momok yang umum dirasakan. Namun, jangan putus asa! Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membantu menambah nafsu makan anak. Berikut adalah panduan lengkapnya.
Berapa Kalori yang Dibutuhkan Anak?
Sebelum membahas cara meningkatkan nafsu makan, penting untuk memahami kebutuhan kalori anak. Nafsu makan dipengaruhi oleh dua hormon, yakni ghrelin dan leptin. Ghrelin merangsang rasa lapar, sedangkan leptin menekan rasa lapar. Ketika lapar, hormon ghrelin dilepaskan dari perut dan mengirim sinyal ke otak.
Anak-anak membutuhkan kalori yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik. Secara umum, kebutuhan kalori harian anak adalah sebagai berikut:
- Anak usia 2-3 tahun: 1.000 kalori.
- Anak usia 4-8 tahun: 1.200–1.800 kalori.
- Anak usia 9-13 tahun: 1.600–2.200 kalori.
Memenuhi kebutuhan kalori ini sangat penting agar anak tetap sehat dan aktif.
Tips Menambah Nafsu Makan Anak
Tidak perlu panik jika anak mengalami penurunan nafsu makan. Dengan beberapa strategi berikut, Anda dapat membantu si kecil makan dengan lebih lahap.
Baca Juga: Terapkan Cara Ampuh Mengatasi Rasa Takut dan Cemas pada Anak dengan Pendekatan yang Tepat
1. Jangan Memaksa
Memaksa anak untuk makan, apalagi dengan nada keras, seringkali kontraproduktif. Tindakan ini dapat membuat anak semakin tegang dan enggan makan. Sebaiknya, ajak anak berbicara dengan lembut. Jelaskan pentingnya makan dan dampak buruk jika mereka tidak mau makan.
2. Hidangkan Makanan yang Menarik
Buat makanan yang menarik secara visual agar anak tergoda untuk mencobanya. Misalnya, Anda bisa menyajikan nasi dengan bentuk karakter favorit anak atau menambahkan potongan buah berwarna-warni. Pastikan makanan yang disajikan mencakup nutrisi lengkap, seperti protein, karbohidrat, dan lemak sehat.
3. Gunakan Aroma yang Menggoda
Makanan dengan aroma yang harum sering kali dapat membangkitkan nafsu makan. Sajikan makanan yang masih hangat karena aromanya lebih terasa. Ajak anak segera ke meja makan setelah makanan dihidangkan untuk memanfaatkan momen tersebut.
4. Kurangi Porsi Makan
Porsi makanan yang terlalu besar bisa membuat anak merasa malas untuk mulai makan. Solusinya adalah membagi makanan menjadi porsi kecil yang lebih mudah dihabiskan. Dengan cara ini, anak akan merasa lebih termotivasi untuk makan, meski Anda mungkin perlu menyuapi mereka lebih sering.
5. Batasi Minum Saat Makan
Minum terlalu banyak saat makan dapat membuat anak cepat kenyang, sehingga mereka enggan menghabiskan makanannya. Pastikan anak menyelesaikan makanannya terlebih dahulu, baru memberikan minuman setelah selesai makan.
Baca Juga: Sudah Tahu Psikografis? Kunci Strategi Digital Marketing yang Relevan
6. Perkenalkan Masakan Baru
Makanan baru yang unik dapat membangkitkan rasa penasaran anak. Sajikan menu yang berbeda dari biasanya, tetapi tetap kaya nutrisi. Misalnya, buat makanan berbahan dasar yang sama namun diolah dengan cara yang berbeda agar anak lebih tertarik.
7. Libatkan Anak dalam Persiapan Makanan
Mengajak anak untuk terlibat dalam menyiapkan makanan bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk meningkatkan nafsu makan. Biarkan mereka memilih bahan makanan, membantu menyusun makanan di piring, atau memberi ide menu yang mereka sukai.
8. Konsultasikan ke Dokter
Jika berbagai upaya tidak membuahkan hasil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Penurunan nafsu makan bisa saja disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin akan memberikan suplemen atau saran diet yang sesuai untuk anak Anda.
Menghadapi anak yang susah makan memang membutuhkan kesabaran dan kreativitas. Namun, dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa membantu si kecil kembali memiliki nafsu makan yang baik. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kebutuhan nutrisi mereka agar pertumbuhan dan perkembangan tetap optimal. Jika semua cara sudah dicoba namun hasilnya belum memuaskan, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik. Jangan menyerah, karena kesehatan anak adalah prioritas utama!
Sumber: betterhealth