SUKABUMIUPDATE.com - Kebiasaan menggigit kuku adalah perilaku umum yang sering dilakukan anak-anak. Kebiasaan ini biasanya disebabkan oleh rasa cemas, bosan, atau sebagai cara untuk mengatasi stres. Beberapa anak melakukannya karena meniru orang lain atau karena merasa kebiasaan ini memberi rasa nyaman.
Meskipun menggigit kuku bisa berhenti dengan sendirinya seiring bertambahnya usia, ada juga kasus di mana kebiasaan ini bertahan hingga dewasa. Jika Anda ingin membantu anak menghentikan kebiasaan ini lebih cepat, berikut beberapa langkah yang bisa Anda coba.
Tips Menghentikan Kebiasaan Menggigit Kuku pada Anak
1. Cari Tahu Penyebab dan Bantu Anak Mengatasi Kecemasannya
Menggigit kuku sering kali menjadi respons terhadap rasa stres atau tekanan emosional. Untuk menghentikannya, langkah pertama adalah mencari tahu penyebab yang mendasari kebiasaan tersebut.
Baca Juga: Kenali Penyebab Batuk pada Bayi dan Anak serta Cara Mengatasinya
Jika anak terlihat cemas karena situasi tertentu, seperti ujian, pindah rumah, atau masalah di sekolah, cobalah untuk mengajaknya bicara. Anda bisa memulai percakapan dengan menebak penyebab kecemasannya secara santai, sehingga anak lebih mudah terbuka. Dengan memahami apa yang membuatnya merasa tertekan, Anda dapat membantu mencari solusi dan memberikan dukungan emosional.
2. Hindari Mengomel atau Menghukum Anak
Mengomel atau menghukum anak atas kebiasaannya menggigit kuku tidak akan memberikan hasil positif. Terlebih jika anak melakukannya secara tidak sadar, hukuman justru dapat menambah stres dan membuatnya semakin sulit menghentikan kebiasaan tersebut.
Alih-alih mengomel, fokuslah pada upaya memberikan pengingat dengan cara yang lembut. Misalnya, tetapkan batasan seperti melarang menggigit kuku saat makan bersama. Jika anak melanggar, berikan pengingat yang tenang dan dukungan untuk mencoba lagi.
Pastikan juga kuku anak selalu terpotong rapi dan bersih untuk mengurangi godaan menggigiti kuku. Kebiasaan menggigit kuku yang dihukum hanya akan membuat anak merasa tertekan, sehingga sulit untuk menghentikan perilaku tersebut.
3. Diskusikan Kebiasaan Ini dan Berikan Dukungan Positif
Jika anak sudah menyadari kebiasaan menggigit kukunya tetapi merasa sulit untuk berhenti, bantu dia dengan berdiskusi dan memberikan motivasi. Jelaskan bahwa kebiasaan ini bisa dihentikan asalkan anak mau berusaha.
Berikan pemahaman tentang dampak buruk menggigit kuku, seperti risiko infeksi atau luka pada jari. Kemudian, tawarkan diri untuk membantu mengingatkan anak secara lembut jika dia mulai menggigiti kuku lagi.
Sebelum mengingatkan, mintalah persetujuan anak terlebih dahulu. Beberapa anak yang lebih besar mungkin merasa malu jika terlalu sering diingatkan, sehingga pendekatan yang tepat akan membuat mereka lebih nyaman.
Baca Juga: Finlandia Negara Paling Bahagia di Dunia 8 Tahun Berturut-turut, Indonesia Posisi ke-83
4. Alihkan Perhatian Anak
Bantu anak menemukan aktivitas alternatif untuk mengalihkan perhatian dari menggigit kuku. Anda bisa memberikan mainan, seperti bola stres, atau mendorong anak untuk menggambar, menulis, atau melakukan kegiatan yang melibatkan tangan.
Alternatif lain adalah memberikan pengganti kebiasaan, seperti permen karet tanpa gula atau camilan sehat, untuk membantu mengalihkan fokusnya dari menggigiti kuku.
5. Berikan Apresiasi untuk Perubahan Positif
Ketika anak berhasil mengurangi atau menghentikan kebiasaan menggigit kukunya, berikan apresiasi. Pujian sederhana atau hadiah kecil dapat memotivasi anak untuk terus berusaha.
Sumber: medicalnewstoday