Meninggal di Bulan Ramadan, Apakah Tetap Wajib Bayar Zakat Fitrah? Simak Penjelasannya

Sukabumiupdate.com
Sabtu 22 Mar 2025, 10:00 WIB
Ilustrasi. Umat Muslim harus tahu tentang bagaimana seseorang yang meninggal di bulan Ramadan, apakah wajib bayar Zakat Fitrah? Simak hukumnya (Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Umat Muslim harus tahu tentang bagaimana seseorang yang meninggal di bulan Ramadan, apakah wajib bayar Zakat Fitrah? Simak hukumnya (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Zakat fitrah merupakan ibadah wajib bagi setiap Muslim yang mampu, dan biasanya ditunaikan saat bulan Ramadan sebagai penyempurnaan ibadah puasa. Kewajiban ini disebutkan secara jelas dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat Al-Baqarah ayat 43:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ

Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.”

Lantas, bagaimana hukum membayar zakat fitrah bagi seseorang yang meninggal di bulan Ramadan? Apakah keluarganya tetap wajib membayarkan zakat fitrah untuknya?

Menurut penjelasan dari NU Online, ulama dalam mazhab Syafi’iyah menetapkan bahwa seseorang wajib membayar zakat fitrah jika telah menemui dua waktu wajibnya zakat fitrah, yaitu:

  1. Akhir bulan Ramadan, sebelum matahari terbenam pada hari terakhir Ramadan.
  2. Awal bulan Syawal, setelah matahari terbenam di penghujung bulan Ramadan.

Jika seseorang tidak sempat menjumpai salah satu dari dua waktu tersebut—misalnya meninggal dunia sebelum matahari terbenam di akhir Ramadan—maka kewajiban membayar zakat fitrah baginya gugur.

Penjelasan mengenai kewajiban zakat fitrah bagi seseorang yang meninggal di bulan Ramadan dapat ditemukan dalam beberapa referensi kitab fiqh.

Menurut Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam Nihayah az-Zain (hal. 174), zakat fitrah menjadi wajib apabila seseorang menemui waktu wajibnya, yaitu akhir bulan Ramadan dan awal bulan Syawal.

الثاني: أن يدرك وقت وجوبها الذي هو آخر جزء من رمضان وأوّل جزء من شوال، فتخرج عمن مات بعد الغروب وعمن ولد قبله ولو بلحظة دون من مات قبله ودون من ولد بعده

Artinya:
“Syarat kedua adalah menemui waktu wajibnya zakat fitrah, yaitu akhir Ramadan dan awal Syawal. Maka zakat wajib dikeluarkan bagi orang yang meninggal setelah terbenamnya matahari di akhir Ramadan dan bagi bayi yang lahir sebelum matahari terbenam, meskipun hanya berselisih waktu sebentar. Namun, zakat tidak wajib bagi orang yang meninggal sebelum matahari terbenam dan bayi yang lahir setelahnya.”

Berdasarkan ketentuan ini, seseorang yang meninggal dunia di bulan Ramadan, atau bayi yang lahir setelah matahari terbenam di malam takbiran (malam Idul Fitri), tidak diwajibkan membayar zakat fitrah.

Penjelasan serupa juga terdapat dalam al-Fiqh al-Manhaji ‘ala al-Madzhab al-Imam as-Syafi’i (Juz 1, hal. 150):

الثاني- غروب شمس آخر يوم من رمضان: فمن مات بعد غروب ذلك اليوم، وجبت زكاة الفطر عنه، سواء مات بعد أن تمكن من إخراجها، أم مات قبله، بخلاف من ولد بعده. ومن مات قبل غروب شمسه لم تجب في حقه، بخلاف من ولد قبله

Artinya:
“Syarat kedua adalah terbenamnya matahari di akhir Ramadan. Maka, seseorang yang meninggal setelah matahari terbenam pada hari tersebut tetap wajib dizakati, baik ia meninggal setelah sempat membayar zakat maupun belum. Berbeda halnya dengan bayi yang lahir setelah matahari terbenam, ia tidak diwajibkan membayar zakat. Sementara, orang yang meninggal sebelum matahari terbenam tidak wajib dizakati, berbeda dengan bayi yang lahir sebelumnya.”

Namun, jika seseorang telah membayar zakat fitrah lebih awal (ta’jil) di awal Ramadan, lalu meninggal di pertengahan bulan, maka harta yang telah dikeluarkan tidak dihitung sebagai zakat, melainkan sebagai sedekah. Hal ini karena ia tidak menemui awal Syawal yang menjadi syarat wajibnya zakat.

Sebagaimana dijelaskan dalam Dalil al-Muhtaj ala Syarh al-Minhaj (Juz 1, hal. 290):

فلو مات المالك أو تلف المال أو بيع لم يقع المعجل زكاة

Artinya:
“Jika seseorang yang memiliki harta meninggal, hartanya rusak, atau dijual (dalam konteks zakat mal), maka zakat yang telah dibayarkan lebih awal tidak dianggap sebagai zakat.”

Kesimpulan

Jika seseorang meninggal di bulan Ramadan sebelum menemui waktu wajibnya zakat fitrah, maka ia tidak berkewajiban membayar zakat tersebut. Namun, apabila ia telah menunaikannya sebelum wafat, zakat yang telah dikeluarkan tetap bernilai pahala, meskipun statusnya berubah menjadi sedekah.

 

Berita Terkait
Berita Terkini