Bulan Puasa Harus Sabar, 5 Cara Menahan Emosi dan Amarah dalam Islam

Sukabumiupdate.com
Jumat 07 Mar 2025, 18:00 WIB
Ilustrasi. Islam mengajarkan cara-cara untuk menahan emosi saat memuncak agar terkendali. (Sumber : Freepik/@katemangostar)

Ilustrasi. Islam mengajarkan cara-cara untuk menahan emosi saat memuncak agar terkendali. (Sumber : Freepik/@katemangostar)

SUKABUMIUPDATE.com - Emosi dan amarah memang tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Keduanya merupakan respons alami terhadap berbagai situasi dan peristiwa dalam hidup kita.

Apalagi saat ini bertepatan dengan bulan Ramadan, di mana umat Muslim tidak hanya berpuasa dari makan dan minum, tetapi juga menahan emosi dan amarah. Ramadan mengajarkan kesabaran, kedamaian, serta pengendalian diri dalam menghadapi berbagai situasi.

Beberapa faktor penyebab amarah antara lain adalah beban stres kronis dan gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan bipolar. Nah, agama Islam sendiri mengajarkan cara untuk menahan amarah.

Islam dan Mengelola Kemarahan

Islam mengajarkan bahwa kemarahan yang tidak terkendali dapat menimbulkan dampak negatif dan bahkan berbahaya. Dalam Al-Qur’an, misalnya, Allah berfirman dalam Surah Ali 'Imran ayat 133-134 mengenai pentingnya menahan amarah, di mana orang yang mampu melakukannya akan dimuliakan di akhirat.

Cara Meredam Emosi dan Amarah dalam Islam

Meski emosi merupakan bagian alami dari kehidupan, pengelolaannya sangat penting untuk menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna. Berikut adalah beberapa cara yang dianjurkan dalam Islam untuk meredam emosi dan amarah:

1. Berwudhu

Saat marah, berwudhu disarankan. Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa kemarahan berasal dari setan, dan salah satu cara untuk memadamkannya adalah dengan berwudhu.

2. Membaca Ta'awwudz

Mengucapkan “A'udzu billahi minas syaithanir rajim” merupakan cara untuk memohon pertolongan Allah agar emosi dapat terkontrol. Bacaan tersebut sebagai upaya agar emosi tidak menimbulkan dampak lebih besar lagi.

3. Berdoa dan Mengingat Allah

Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman dan selalu mengingat-Nya akan merasa tenang. Ketika emosi menggebu, mengingat Allah melalui dzikir, doa, dan membaca Al-Qur'an dapat membantu menenangkan jiwa.

4. Mengendalikan Diri

Mengambil napas dalam-dalam ketika merasa marah dapat membantu menenangkan diri. Dalam riwayat dari Bukhari Muslim, Nabi bersabda bahwa orang yang dapat mengendalikan dirinya saat marah adalah orang yang kuat.

5. Membaca Doa

Membaca doa saat marah tidak hanya membantu mengendalikan emosi, tetapi juga mempererat hubungan spiritual dengan Allah. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadis Bukhari dan Muslim, beriku ini adalah doa yang bisa dibaca.

كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ، فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ

Artinya; "Aku sedang duduk bersama Nabi SAW dan dua orang sedang saling berbicara. Salah satu dari mereka memiliki wajah yang merah dan pipinya membengkak. Kemudian Nabi saw bersabda: 'Sesungguhnya aku mengetahui sebuah kalimat, jika dia mengucapkannya, semua kesulitan yang dia alami akan lenyap. Kalimat itu adalah: 'A'udhu billahi minash-shaitanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk).' Maka semua kesulitan yang dia alami akan lenyap.”

Dengan menjalani langkah-langkah tersebut, diharapkan kita dapat mengelola emosi dan amarah dengan lebih baik sesuai dengan ajaran Islam.

Sumber: NU Online

 

Berita Terkait
Berita Terkini