SUKABUMIUPDATE.com - Teh manis di Jawa Barat memiliki sejarah dan filosofi yang kaya, yang dikenal dengan istilah Wasgitel.
Istilah Wasgitel merupakan akronim dari Wangi, Panas, Legi, dan Kentel.
Teh Manis Wasgitel adalah bagian penting dari budaya minum teh di Jawa Barat, yang tidak hanya menawarkan kenikmatan rasa tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam.
Baca Juga: 7 Perbedaan Liga 1 dan Liga 2 dalam Pertandingan Sepak Bola Indonesia
Sejarah Teh Manis Wasgitel di Jawa Barat
- Masa Kolonial Belanda
Pada masa kolonial Belanda, banyak perkebunan teh yang dibuka di Jawa Barat, khususnya di daerah Sukabumi dan sekitarnya. Belanda mendatangkan biji teh dari India dan menanamnya di tanah subur Jawa Barat.
- Pengaruh Tionghoa
Orang-orang Tionghoa yang tinggal di pesisir Jawa Barat mengolah teh menjadi minuman yang lebih nikmat dengan menambahkan bunga melati. Hal ini menjadi awal dari teh manis yang kita kenal sekarang.
Filosofi Wasgitel pada Teh Manis di Jawa Barat
- Wangi
Teh harus memiliki aroma yang harum, yang memberikan kesan menyegarkan dan menenangkan.
- Panas
Teh disajikan dalam keadaan panas, melambangkan kehangatan dan keramahan.
- Legi (Manis)
Rasa manis dari teh melambangkan kebahagiaan dan kenikmatan hidup.
- Kentel (Kental)
Teh yang kental melambangkan kekuatan dan keteguhan hati.
Baca Juga: Lulusan SMA Bisa Daftar, Loker di Perusahaan Makanan Wilayah Cikarang Resmi Dibuka!
Makna Filosofis Teh Manis Wasgitel di Jawa Barat
- Harmoni Jiwa dan Raga
Filosofi Wasgitel mengajarkan bahwa teh dapat dinikmati dalam segala suasana, dan cita rasa wangi serta manisnya dapat mengharmonikan jiwa dan raga.
- Sabar dan Narimo
Menikmati teh Wasgitel mengajarkan kita untuk bersabar dan menerima segala sesuatu dengan lapang dada.
Sumber: berbagai sumber.
