Perjalanan Spiritual Raden Walangsungsang, Putra Prabu Siliwangi yang Masuk Islam

Kamis 27 Februari 2025, 19:00 WIB
Ilustrasi - Raden Walangsungsang, anak dari Prabu Siliwangi yang kemudian masuk agam Islam. (Sumber : Meta AI).

Ilustrasi - Raden Walangsungsang, anak dari Prabu Siliwangi yang kemudian masuk agam Islam. (Sumber : Meta AI).

SUKABUMIUPDATE.com - Raden Walangsungsang adalah putra mahkota Kerajaan Pajajaran, putra dari Prabu Jayadewata (Prabu Siliwangi) dan istrinya, Nyi Mas Subanglarang, seorang wanita muslim.

Sejak kecil, Raden Walangsungsang dididik dan dipersiapkan untuk menjadi penerus takhta kerajaan. Selain memiliki kecerdasan dalam kepemimpinan, ia juga menguasai berbagai ilmu kesaktian yang diajarkan oleh guru-guru kerajaan serta Prabu Siliwangi sendiri.

Namun, ketika beranjak dewasa, Raden Walangsungsang merasakan kegelisahan batin dan kekosongan dalam hidupnya, meskipun ia tinggal di istana yang megah.

Suatu malam, dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki yang memperkenalkan ajaran baru kepadanya, yaitu Islam. Dalam mimpinya, ia merasakan kehangatan, kedamaian, serta cahaya yang menerangi jiwanya.

Raden Walangsungsang kemudian menceritakan mimpinya kepada ibunya, Nyi Mas Subanglarang, dan adiknya, Rara Santang. Mendengar hal itu, Nyi Mas Subanglarang merasa senang dan bersyukur karena menganggap mimpi tersebut sebagai hidayah bagi putranya.

Ia pun menjelaskan bahwa ajaran dalam mimpi itu adalah agama Islam, agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Meski telah mengenal Islam, Raden Walangsungsang masih menganut ajaran Sunda Wiwitan, kepercayaan leluhurnya. Namun, mimpi serupa terus berulang, di mana ia bertemu dengan sosok laki-laki yang mengajarkan Islam kepadanya.

Ada yang mengatakan bahwa sosok dalam mimpinya adalah Syekh Nurjati, seorang ulama dari Cirebon yang kelak menjadi gurunya.

Meyakini bahwa mimpi tersebut adalah petunjuk untuknya, Raden Walangsungsang akhirnya memutuskan untuk meninggalkan istana dan mencari guru yang dapat mengajarkan Islam kepadanya.

Ia pun memberanikan diri untuk meminta izin kepada ayahnya, Prabu Siliwangi. Dengan berat hati, Prabu Siliwangi mengizinkannya pergi, sementara tahta Pajajaran diserahkan kepada Surawisesa, putranya dari istri kedua, Nyi Mas Kentring Manik.

Ilustrasi - Gunung Santri bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga merupakan situs sejarah dan religi yang sangat penting bagi masyarakat Banten.Ilustrasi - Radeng Walangsungsang yang masuk Islam. | AI/Monica

Perjalanan Spiritual dan Pencarian Ilmu

Dalam perjalanannya, Raden Walangsungsang bertemu dengan seorang resi bernama Ki Gedeng Danuwarsih dan berguru kepadanya. Sementara itu, adiknya, Nyimas Rara Santang, yang merasa sedih ditinggalkan, memutuskan untuk menyusul kakaknya mencari ajaran Islam.

Dalam pencariannya, ia bertemu dengan bibinya, Endang Sakati, yang menyarankannya pergi ke tempat Ki Gedeng Danuwarsih.

Pada suatu hari, Ki Gedeng Danuwarsih memberikan pelajaran kepada Raden Walangsungsang tentang berbagai ilmu kebatinan. Namun, untuk ilmu syariat Islam, ia tidak bisa mengajarkan karena belum mengetahuinya.

Sebelum melanjutkan pencariannya, Walangsungsang dinikahkan dengan putri Ki Gedeng Danuwarsih, Nyai Endang Geulis, dan diberi pusaka berupa cincin Ampal sebagai tanda murid dan bekal perjuangannya.

Ia juga mendapat gelar Syekh Abdullah dan diperintahkan untuk melanjutkan perjalanan ke Gunung Ciangke.

Di Gunung Ciangke, ia bertemu dengan seorang pendeta yang hanya mengetahui riwayat hidup Nabi Muhammad SAW, tetapi tidak memahami ajarannya.

Pendeta tersebut meramalkan bahwa Walangsungsang akan menjadi seorang pemimpin besar. Ia pun diberi pusaka Golok Cabang, yang kemudian dinamai Kyai Sangkan.

Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Sang Naga, penjaga pusaka kuno milik para dewa. Setelah mendengar niat Walangsungsang mencari ajaran Nabi Muhammad, Sang Naga memberikan pusaka berupa Umbul, Badong dan Kopiah Waring. Walangsungsang pun melanjutkan perjalanan ke Gunung Cangak atas saran Sang Naga.

Di Gunung Cangak, ia bertemu dengan Raja Jin yang berwujud burung bangau jejadian. Setelah mendengar tujuan Walangsungsang, Raja Jin menyarankannya pergi ke Gunung Amparan Jati. Sebelum pergi, ia diberi pusaka berupa Piring Panjang dan Pentil Baja.

Pertemuan dengan Syekh Nurjati

Dalam perjalanan menuju Gunung Amparan Jati, Walangsungsang mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang tidak diketahui sumbernya. Ia terus mencari hingga akhirnya bertemu dengan Syekh Datuk Kahfi, yang lebih dikenal sebagai Syekh Nurjati.

Pertemuannya dengan Syekh Nurjati menjadi titik terang dalam pencariannya. Ia pun mulai mempelajari agama Islam secara mendalam, dari syariat hingga ajaran tasawuf. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia diberi gelar Somadullah dan diperintahkan untuk menyempurnakan ilmunya dengan berhaji ke Tanah Suci.

Raden Walangsungsang berangkat haji bersama adiknya, Nyimas Rara Santang. Dalam perjalanannya, Rara Santang dipersunting oleh Syarif Abdullah, penguasa Mesir, dan melahirkan Syarif Hidayatullah, yang kelak dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Sepulang dari Tanah Suci, Raden Walangsungsang mendirikan pedukuhan yang dipimpin oleh seorang kuwu (kepala desa), Ki Gedeng Alang-Alang. Ia sendiri diangkat sebagai Pangraksabumi dengan gelar Pangeran Cakrabuana. Setelah Ki Gedeng Alang-Alang wafat, ia diangkat sebagai kuwu dan dikenal dengan sebutan Mbah Kuwu.

Pendiri Kesultanan Cirebon

Di bawah kepemimpinannya, daerah yang dipimpinnya berkembang pesat dan sejahtera. Ia membangun Kuta Kosod (benteng bata merah), Dalem Agung Pakungwati, serta membentuk pemerintahan Cirebon pada tahun 1430 M.

Dengan demikian, Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana merupakan pendiri pertama Kesultanan Cirebon, kerajaan Islam pertama di Tanah Sunda. Kesultanan ini kelak diteruskan oleh keponakannya, Syarif Hidayatullah, yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Sumber: YouTube Bujang Gotri

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi27 Februari 2025, 20:40 WIB

Kondisi Terkini 2 Korban Selamat dari Sambaran Petir di Simpenan Sukabumi

Diketahui, kejadian tragis 4 warga tersambar petir di Simpenan Sukabumi ini terjadi pada Rabu 26 Februari 2025 siang. Akibatkan 2 orang tewas, 2 luka.
Warga saat mengevakuasi korban tersambar petir di Simpenan Sukabumi, Rabu (26/2/2025). | Foto : Istimewa
Sukabumi27 Februari 2025, 20:02 WIB

Dampak Proyek Tol Bocimi, Lalu Lintas Nagrak-Cibadak Bakal Dialihkan

Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi melakukan uji coba pengalihan lalu lintas di Simpang Jalan Alternatif Nagrak menuju Warungkaung, Jelegong, dan Cibadak
Dishub Kab Sukabumi, Fokopimcam Nagrak, Dinas PU dan Waskita saat uji coba pengalihan lalu lintas rute Cibadak-Nagrak imbas pembangunan tol bocimi seksi 3 | Foto : Dishub
Entertainment27 Februari 2025, 20:00 WIB

Harga Tiket Fan Meeting Lee Min Ho di Jakarta, yang Bisa Dibeli Mulai Hari Ini

Lee Min Ho akan memberikan penampilan dan interaksi menarik dengan para penggemar yang datang ke fanmeeting nanti. Pastinya bakal terasa seru sampai sulit sekali untuk dilupakan.
Harga Tiket Fan Meeting Lee Min Ho di Jakarta, yang Bisa Dibeli Mulai Hari Ini (Sumber : Instagram/@actorleeminho)
Sukabumi27 Februari 2025, 19:59 WIB

Potret Kerusakan Alun-alun Gadobangkong Sukabumi, Ornamen Penyu hingga Jogging Track Jebol

Kondisi Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu Sukabumi rusak parah di sana-sini. Berikut kata pihak kontraktor dan DLH.
Potret kerusakan ornamen penyu di Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu Sukabumi, (27/2/2025). (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Produk27 Februari 2025, 19:38 WIB

Jelang Munggahan, Harga Daging di Pasar Palabuhanratu Sukabumi Naik

Menjelang munggahan atau H-1 bulan Ramadan, harga daging kerbau dan ayam boiler di Pasar Semi Modern Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan.
Pedagang daging di Pasar Semi Modern Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life27 Februari 2025, 19:19 WIB

Ngubek Lauk di Empang, Tradisi Papajar Ala Warga Jampangkulon Sukabumi

Ratusan warga di Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, antusias mengikuti "Ngubek Lauk di Empang", pada Kamis (27/2/2025)
Ratusan warga turun ke kolam bgubek lauk di empang dalam rangka papajar di Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life27 Februari 2025, 19:00 WIB

Perjalanan Spiritual Raden Walangsungsang, Putra Prabu Siliwangi yang Masuk Islam

Raden Walangsungsang, juga dikenal sebagai Pangeran Cakrabuana, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di Jawa Barat, khususnya di wilayah Cirebon.
Ilustrasi - Raden Walangsungsang, anak dari Prabu Siliwangi yang kemudian masuk agam Islam. (Sumber : Meta AI).
Sukabumi27 Februari 2025, 18:20 WIB

Kabar Terbaru Bandara Cikembar Sukabumi, Kades Curhat: Mati Secara Ekonomi

Kepala Desa Cimanggu, Baenuri Samsi menyebut proyek tersebut tak hanya tanpa kabar dan kejelasan tapi juga menyisakan persoalan.
Ilustrasi bandara. Perda RWRT Jabar memuat rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Sukabumi dan Karawang (Sumber : pixabay)
Sukabumi27 Februari 2025, 18:19 WIB

Pasar Marema Ramadan 2025 di Kota Sukabumi Resmi Dibatalkan, Ini Pertimbangannya

Berikut pertimbangan Pemkot Sukabumi resmi meniadakan Pasar Marema Ramadan tahun ini di jalan Harun Kabir.
Situasi di Jalan Kapten Harun Kabir Kota Sukabumi, Selasa (25/2/2025) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi27 Februari 2025, 18:02 WIB

Universitas Nusa Putra Kecam Aksi Tak Terpuji Oknum PN Sukabumi: Korban Akan Didampingi Satgas PPKS

Civitas Akademika Universitas Nusa Putra mengecam aksi tak terpuji berupa pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum petugas honorer ES (46 tahun) kepada mahasiswi Fakultas Hukum
Konferensi Pers Satgas PPKM Universitas Nusa Putra terkait kasus pelecehan seksual kepada mahasiswa magang di PN Sukabumi | Foto : Asep Awaludin