SUKABUMIUPDATE.com - Ilmu sihir seperti santet dan guna-guna bukanlah hal asing di masyarakat Indonesia. Praktik ini termasuk dalam kategori ilmu hitam yang sering kali dilakukan melalui ritual tertentu, melibatkan makhluk halus seperti jin atau siluman.
Di Indonesia, berbagai daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam praktik guna-guna, yang umumnya digunakan oleh individu dengan niat jahat, didorong oleh rasa sakit hati, iri, atau dengki.
Salah satu jenis guna-guna yang terkenal berasal dari Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon. Ilmu hitam ini dikenal dengan sebutan guna-guna tanah Panguragan, yang konon memiliki kekuatan luar biasa.
Menurut berbagai cerita, tanah ini diambil dari makam seorang wanita sakti bernama Nyi Mas Ratu Gandasari, seorang santri sekaligus panglima perang yang diangkat oleh Sunan Gunung Jati. Keberadaan tanah dari makam tersebut diyakini sebagai media penghancur yang sangat kuat, yang telah menelan banyak korban dari berbagai daerah.
Berbeda dengan jenis guna-guna lainnya yang memerlukan perantara dukun, guna-guna tanah Panguragan dapat digunakan oleh siapa saja tanpa harus memiliki ilmu gaib sebelumnya.
Seseorang hanya perlu memiliki tekad dan keyakinan kuat agar tanah ini berfungsi sebagai media santet. Namun, tidak sembarang orang bisa mendapatkannya. Hanya mereka yang memiliki kesaktian tinggi, kepasrahan penuh, serta dendam mendalam yang bisa memperoleh tanah ini melalui ritual khusus di makam keramat Panguragan.
Kegunaan dan Bahaya Guna-Guna Tanah Panguragan
Dalam dunia spiritual, tanah keramat Panguragan dikenal sebagai media penghancur paling kuat di Pulau Jawa. Jika digunakan oleh seseorang yang memiliki dendam dalam urusan bisnis, tanah ini cukup disebarkan di depan toko atau pabrik targetnya.
Tak peduli sekuat apa pun penglaris yang digunakan oleh pemilik usaha tersebut, bisnisnya akan mengalami kemunduran, sepi pengunjung, hingga akhirnya bangkrut. Bahkan, pemilik usaha beserta keluarganya dikatakan akan mengalami kesulitan ekonomi hingga jatuh miskin.
Tidak hanya dalam dunia bisnis, guna-guna ini juga digunakan untuk menghancurkan rumah tangga. Jika tanah Panguragan disebarkan di depan rumah pasangan suami-istri yang menjadi target, maka rumah tangga mereka akan dilanda konflik besar, pertengkaran tiada henti, hingga berujung pada perceraian.
Karena daya hancurnya yang luar biasa, guna-guna tanah Panguragan dikenal sebagai ilmu hitam yang sulit ditangkal maupun disembuhkan. Banyak ahli spiritual, dukun, dan pemilik kesaktian yang mencoba menangkalnya, namun gagal. Bahkan, ada kasus di mana guna-guna ini justru berbalik menyerang orang yang mencoba menyembuhkan korban.
Ilustrasi. | pixabay.com/@SimonWijers.
Penawar Guna-Guna Tanah Panguragan
Meskipun dikenal sangat kuat, bukan berarti guna-guna tanah Panguragan tidak memiliki penawar. Dalam dunia spiritual, diyakini bahwa satu-satunya penawar guna-guna ini adalah tanah Lemah Tamba, yang berasal dari situs keramat Pangeran Suryanegara di Desa Lemah Tamba, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
Dalam bahasa Indonesia, Lemah Tamba berarti "tanah obat" atau "tanah penyembuh". Berbeda dengan tanah Panguragan yang berasal dari makam, Lemah Tamba berasal dari sebuah sumur keramat peninggalan Pangeran Suryanegara.
Terlepas dari mitos dan legenda yang menyelubungi guna-guna tanah Panguragan, situs-situs keramat seperti makam Nyi Mas Gandasari dan Pangeran Suryanegara tetap ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah.
Meskipun sebagian orang memanfaatkan tempat keramat ini untuk tujuan jahat, bagi banyak orang, situs-situs tersebut tetap menjadi lokasi suci yang dihormati dan dipercaya memiliki nilai spiritual yang tinggi.
Sumber: YouTube Bujang Gotri