SUKABUMIUPDATE.com - Sunan Rumenggong, yang juga dikenal sebagai Syekh Maulana Muhammad, adalah tokoh penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di Garut, Jawa Barat.
Sunan Rumenggong adalah simbol keberanian dan dedikasi dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.
Sejarah Sunan Rumenggong di Limbangan Garut Jawa Barat
Makam Sunan Rumenggong di Garut Jawa Barat. Foto: IG/@kisukmabarata
Sunan Rumenggong memiliki nama asli Syekh Maulana Muhammad. Ia dianugerahkan sederet gelar, mulai dari Sunan Rumenggong, Prabu Jaya Kusumah, Sang Karanten, dan Rakean Layaran Wangi.
Sunan Rumenggong adalah keturunan Prabu Siliwangi dari Nyi Putri Inten Dewata dan saudara dari Ratu Timbanganten.
- Sunan Rumenggong Penyebar Agama Islam
Sunan Rumenggong adalah tokoh penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya di Garut, Jawa Barat. Ia mendirikan Kerajaan Kertarahayu pada tahun 1415 M yang berpusat di Kampung Buniwangi/Poronggol, Desa Ciwangi, Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat.
Baca Juga: 3 Dampak Negatif Kebiasaan Berbicara Baby Talk Pada Anak
- Asas Keislaman Sunan Rumenggong
Foto: IG/@teureuh_siliwangi
Dalam mengatur tata kelola kerajaan, Sunan Rumenggong menggunakan asas keislaman. Asas ini dikenal dengan asas kesiliwangian melalui pendekatan Tri Tangtu Dibuana, yang meliputi silih asah, silih asih, dan silih asuh.
Melansir jabar.nu.or.id, tanda-tanda bahwa Sunan Rumenggong menjadi tokoh utama bagi para ulama dapat dilihat melalui keturunannya. Syeikh Abdul Jabbar (Mbah Lembang Cibiuk) memiliki putra bernama Syeikh Abdul Qohhar (Mbah Ketib Limbangan), seorang ulama ahli tafsir dan qiro'ah yang merupakan keturunan Sunan Rumenggong dari jalur pria.
Begitu pula Syeikh Muhammad Ja'far Shidiq Cibiuk dan adiknya KH. Rd. Faqih Ibrahim yang bergelar Dalem Penghulu Cicadas, yang keduanya masih merupakan keturunan Sunan Rumenggong melalui jalur Sunan Cipancar.
Rd. Faqih Ibrahim diketahui melahirkan ulama besar pada abad ke-18 Masehi, yaitu KH. Rd. Nur Muhammad, pendiri pesantren Cikelepu. KH. Rd. Nur Muhammad kemudian melahirkan banyak ulama yang memimpin pesantren, seperti Pesantren Wates Limbangan, Ponpes Sukamiskin Bandung, dan termasuk Mama Syatibi, Imam Besar Penghulu Masjid Besar Sumedang.
"Sunan Rumenggong berputra Prabu Munding Wangi berputra Sunan Silalangu. Adapun versi lieteratur lain menyebutkan Sunan Rumenggong berputra Prabu Layakusuma, berputra Prabu Limansenjaya Sucinaraja, berputra Prabu Jaya Kusumah/Adipati Liman Senjaya Kusuma yang masyhur dengan Kanjeng Sunan Cipancar sehingga secara garis besar bahwa Sunan Cipancar merupakan cicit daripada Sunan Rumenggong,” ungkapnya, dikutip dari jabar.nu.or.id, Kamis (20/2/2025).
Baca Juga: Link Live Streaming Pelantikan Kepala Daerah Seluruh Indonesia Periode 2025-2030
Keturunan dan Warisan Sunan Rumenggong
Sunan Rumenggong memiliki tiga anak dari istri pertamanya dan enam anak dari istri keduanya. Anak-anaknya termasuk Prabu Mundingwangi (Sunan Cisorok), Nyi Putri Buniwangi (Nyi Rambut Kasih), dan Dalem Emas.
Sunan Rumenggong dimakamkan di Kampung Poronggol, Desa Ciwangi, Kecamatan Limbangan. Makamnya menjadi tujuan wisata religi yang terkenal di Garut.
Sumber: Berbagai Sumber.