Gunung Parang: Keindahan Alam dan Kisah Pembuatan Pusaka Senjata Kerajaan Pajajaran

Selasa 18 Februari 2025, 19:00 WIB
Gunung Parang telah lama menjadi magnet bagi para pendaki, pencinta alam, dan mereka yang tertarik dengan hal-hal mistis. (Sumber : Foto Gunung Instagram/@rahmayosinovalia96/Gambar Ilustrasi AI).

Gunung Parang telah lama menjadi magnet bagi para pendaki, pencinta alam, dan mereka yang tertarik dengan hal-hal mistis. (Sumber : Foto Gunung Instagram/@rahmayosinovalia96/Gambar Ilustrasi AI).

SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Parang, yang terletak di Kabupaten Purwakarta, semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Selain menawarkan keindahan alam yang memukau, gunung ini memiliki daya tarik unik berupa hotel gantung di tebingnya. Untuk mencapai hotel tersebut, pengunjung harus mendaki terlebih dahulu melalui jalur besi yang menjulang hingga ke puncak.

Gunung Parang sendiri merupakan formasi batuan andesit purba dengan ketinggian sekitar 963 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terbentuk akibat proses intrusi magma yang membeku sebelum mencapai permukaan, sehingga tidak menjadi gunung berapi.

Legenda dan Sejarah di Balik Gunung Parang

Gunung Parang terletak di Kecamatan Tegalwaru, diapit oleh dua bendungan besar, yakni Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Cirata. Selain keindahannya, gunung ini juga menyimpan cerita legenda yang berkaitan dengan Kerajaan Pajajaran.

Menurut masyarakat setempat, dahulu gunung ini bernama "Gunung Barang Panser Tunggal." Seiring berjalannya waktu, pelafalannya berubah menjadi "Gunung Parang." 

Konon, pada masa Kerajaan Pajajaran, Gunung Parang ditetapkan oleh Prabu Siliwangi sebagai pusat pembuatan pusaka dan persenjataan bagi prajurit Pajajaran. 

Ilustrasi - 6 Misteri Leuweung Sancang yang Disebut Tempat Moksa Prabu Siliwangi.Ilustrasi - Prabu Siliwangi. | Foto Hutan Pixabay.com/@AlanFrijns/Istimewa

Di sisi lain, terdapat kisah yang menyebutkan bahwa Gunung Parang menyimpan energi magis yang kuat. Masyarakat sekitar percaya bahwa gunung ini memiliki hubungan dengan hal-hal supranatural. 

Salah satu mitos yang berkembang adalah keberadaan harta karun berupa intan permata yang dijaga oleh pasukan gaib di bawah pimpinan Maung Bodas, sosok harimau putih yang dianggap sebagai penjaga gunung.

Dalam kepercayaan masyarakat Sunda, harimau putih sering dikaitkan dengan Prabu Siliwangi, raja agung Kerajaan Pajajaran. Banyak yang meyakini bahwa harimau putih adalah perwujudan prajurit gaib sang prabu. 

Kepercayaan ini tersebar luas di tanah Pasundan, bahkan hampir di setiap hutan dan gunung, di wilayah tersebut dipercaya dihuni oleh kawanan harimau gaib yang bertugas menjaga tempat-tempat sakral.

Ritual dan Kepercayaan Mistis

Legenda tentang Gunung Parang tidak hanya menarik wisatawan biasa, tetapi juga mereka yang datang untuk melakukan ritual tertentu. Banyak orang percaya bahwa dengan melakukan ritual di gunung ini, mereka bisa memperoleh berbagai hajat, seperti kekayaan, pangkat, dan jabatan.

Selain itu, ada pula kisah-kisah tentang makhluk gaib penghuni gunung, seperti Nyai Ronggeng Kipat Tinggi, Ki Jonggrang, dan Mbah Jambrong, yang diyakini memiliki hubungan dengan masa kejayaan Kerajaan Pajajaran

Tak heran, masyarakat sekitar masih percaya pada hal-hal mistis, seperti pesugihan, santet, dan ilmu gaib lainnya.

Gunung Parang sebagai Destinasi Wisata

Seiring perkembangan zaman, Gunung Parang mulai berkembang menjadi destinasi wisata sejak tahun 2013. Kawasan yang sebelumnya terkesan sepi dan angker kini ramai dikunjungi wisatawan, terutama mereka yang menyukai wisata alam yang menantang adrenalin.

Pada tahun 2015, Gunung Parang resmi menjadi gunung pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan jalur via ferrata—jalur pendakian berbasis tangga besi. Keberadaan jalur ini semakin meningkatkan daya tarik wisata, menjadikan Gunung Parang salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)