SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Parang, yang terletak di Kabupaten Purwakarta, semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain menawarkan keindahan alam yang memukau, gunung ini memiliki daya tarik unik berupa hotel gantung di tebingnya. Untuk mencapai hotel tersebut, pengunjung harus mendaki terlebih dahulu melalui jalur besi yang menjulang hingga ke puncak.
Gunung Parang sendiri merupakan formasi batuan andesit purba dengan ketinggian sekitar 963 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terbentuk akibat proses intrusi magma yang membeku sebelum mencapai permukaan, sehingga tidak menjadi gunung berapi.
Legenda dan Sejarah di Balik Gunung Parang
Gunung Parang terletak di Kecamatan Tegalwaru, diapit oleh dua bendungan besar, yakni Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Cirata. Selain keindahannya, gunung ini juga menyimpan cerita legenda yang berkaitan dengan Kerajaan Pajajaran.
Menurut masyarakat setempat, dahulu gunung ini bernama "Gunung Barang Panser Tunggal." Seiring berjalannya waktu, pelafalannya berubah menjadi "Gunung Parang."
Konon, pada masa Kerajaan Pajajaran, Gunung Parang ditetapkan oleh Prabu Siliwangi sebagai pusat pembuatan pusaka dan persenjataan bagi prajurit Pajajaran.
Ilustrasi - Prabu Siliwangi. | Foto Hutan Pixabay.com/@AlanFrijns/Istimewa
Di sisi lain, terdapat kisah yang menyebutkan bahwa Gunung Parang menyimpan energi magis yang kuat. Masyarakat sekitar percaya bahwa gunung ini memiliki hubungan dengan hal-hal supranatural.
Salah satu mitos yang berkembang adalah keberadaan harta karun berupa intan permata yang dijaga oleh pasukan gaib di bawah pimpinan Maung Bodas, sosok harimau putih yang dianggap sebagai penjaga gunung.
Dalam kepercayaan masyarakat Sunda, harimau putih sering dikaitkan dengan Prabu Siliwangi, raja agung Kerajaan Pajajaran. Banyak yang meyakini bahwa harimau putih adalah perwujudan prajurit gaib sang prabu.
Kepercayaan ini tersebar luas di tanah Pasundan, bahkan hampir di setiap hutan dan gunung, di wilayah tersebut dipercaya dihuni oleh kawanan harimau gaib yang bertugas menjaga tempat-tempat sakral.
Ritual dan Kepercayaan Mistis
Legenda tentang Gunung Parang tidak hanya menarik wisatawan biasa, tetapi juga mereka yang datang untuk melakukan ritual tertentu. Banyak orang percaya bahwa dengan melakukan ritual di gunung ini, mereka bisa memperoleh berbagai hajat, seperti kekayaan, pangkat, dan jabatan.
Selain itu, ada pula kisah-kisah tentang makhluk gaib penghuni gunung, seperti Nyai Ronggeng Kipat Tinggi, Ki Jonggrang, dan Mbah Jambrong, yang diyakini memiliki hubungan dengan masa kejayaan Kerajaan Pajajaran.
Tak heran, masyarakat sekitar masih percaya pada hal-hal mistis, seperti pesugihan, santet, dan ilmu gaib lainnya.
Gunung Parang sebagai Destinasi Wisata
Seiring perkembangan zaman, Gunung Parang mulai berkembang menjadi destinasi wisata sejak tahun 2013. Kawasan yang sebelumnya terkesan sepi dan angker kini ramai dikunjungi wisatawan, terutama mereka yang menyukai wisata alam yang menantang adrenalin.
Pada tahun 2015, Gunung Parang resmi menjadi gunung pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan jalur via ferrata—jalur pendakian berbasis tangga besi. Keberadaan jalur ini semakin meningkatkan daya tarik wisata, menjadikan Gunung Parang salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.