Fenomena Brain Rot: Kecanduan Konten Receh di Media Sosial

Senin 17 Februari 2025, 20:26 WIB
Konten viral di media sosial memang menghibur, namun paparan berlebih dapat menyebabkan penurunan fungsi otak. Jangan biarkan brain rot mengganggu kesehatan mental dan kognitifmu. (Sumber : freepik)

Konten viral di media sosial memang menghibur, namun paparan berlebih dapat menyebabkan penurunan fungsi otak. Jangan biarkan brain rot mengganggu kesehatan mental dan kognitifmu. (Sumber : freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Seiring perkembangan pesat media sosial, kita semakin mudah terpapar berbagai jenis konten mulai dari yang bernilai edukatif hingga yang tidak begitu bermanfaat. Salah satu fenomena yang belakangan banyak dibicarakan adalah "brain rot," atau kerusakan otak, yang disebabkan oleh kecanduan konten receh atau kurang berkualitas di media sosial. Istilah ini merujuk pada penurunan kemampuan otak dalam memproses informasi dan berfokus pada hal-hal yang tidak memberikan manfaat nyata.

Apa itu Brain Rot?

Brain rot tidak hanya sekadar kebiasaan scroll tanpa tujuan. Fenomena ini mencerminkan penurunan fungsi kognitif akibat paparan terus-menerus terhadap konten yang kurang memberikan stimulasi mental. Konten semacam ini baik itu video viral yang lucu, gossip, atau bahkan meme memang memberikan hiburan sejenak, tetapi dalam jangka panjang dapat membuat otak kita terbiasa pada stimulasi instan, mengurangi kemampuan kita untuk fokus, berpikir kritis, dan mengingat informasi penting.

Baca Juga: #KaburAjaDulu: Fenomena Brain Drain dan Gairah Anak Muda Indonesia ke Luar Negeri

Dampak Kecanduan Konten Receh

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecanduan konten semacam ini dapat menyebabkan penurunan daya ingat, sulitnya berkonsentrasi pada tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran mendalam, serta peningkatan kelelahan mental. Konten yang tidak menantang intelektual kita hanya menciptakan siklus kebosanan yang berujung pada konsumsi lebih banyak konten serupa. Efek samping lainnya termasuk perasaan cemas dan stres, yang sering diperburuk oleh kegiatan "doomscrolling" terus-menerus mencari berita negatif di media sosial yang hanya memperburuk suasana hati.

Mengapa Brain Rot Terjadi?

Salah satu penyebab utama fenomena ini adalah meningkatnya konsumsi konten yang lebih mengutamakan hiburan daripada informasi yang berguna. Algoritma media sosial, seperti yang ada di TikTok dan Instagram, sangat ahli dalam membuat kita terus berada di dalam lingkaran konten yang serupa. Dengan fitur autoplay dan rekomendasi otomatis, kita pun lebih mudah terjebak dalam kebiasaan scroll tanpa batas. Selain itu, konten-konten viral yang menyuguhkan sensasi sesaat membuat kita lebih cenderung mencari hiburan instan daripada konten yang lebih mendalam.

Baca Juga: Mengenal Brain Rot atau Pembusukan Otak dan Penyebabnya, Apakah Berbahaya?

Bagaimana Mengatasi Brain Rot?

Meskipun fenomena ini tampak mengkhawatirkan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif dari kecanduan konten receh. Pertama, penting untuk mengatur batasan waktu penggunaan media sosial dengan menggunakan aplikasi pemantau layar atau fitur pembatas waktu yang tersedia pada perangkat. Kedua, mengkurasi feed media sosial kita dengan memilih hanya mengikuti akun yang memberikan konten positif dan mendidik dapat membantu meningkatkan kualitas konsumsi informasi. Selain itu, lebih banyak terlibat dalam kegiatan yang menantang otak, seperti membaca buku, menyelesaikan teka-teki, atau mengikuti kursus online, dapat memperbaiki daya ingat dan keterampilan berpikir kritis.

Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Brain Rot dan Kelelahan Mental, Yuk Simak Langkahnya

Kecanduan konten receh yang berujung pada brain rot adalah masalah serius di era digital ini. Meski media sosial menyediakan hiburan yang mudah dijangkau, penting untuk menyadari dampak buruknya terhadap kesehatan mental dan kognitif kita. Dengan mengelola waktu dan memilih konten yang lebih berkualitas, kita bisa melawan efek buruk dari brain rot dan mengembalikan fokus serta produktivitas otak kita.

Sumber : Medindia]Calm blog

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:29 WIB

Generasi Muda Sukabumi yang Terkunci Darah dan Senjata

Tawuran adalah cara mempertahankan marwah dan harga diri sekolah.
Tawuran pelajar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. | Foto: Istimewa/Warganet