SUKABUMIUPDATE.com - Self-talk adalah percakapan yang terjadi dalam pikiran kita suara internal yang seringkali mempengaruhi cara kita merasa dan bertindak. Self-talk bisa positif, yang mendukung kita dalam situasi sulit, atau negatif, yang merugikan kesejahteraan emosional dan mental kita. Self-talk negatif mengacu pada pikiran atau dialog internal yang merendahkan, kritis, atau meragukan diri sendiri. Ini sering muncul ketika seseorang merasa cemas, stres, atau tertekan, dan dapat memiliki dampak yang besar terhadap bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri dan dunia di sekitar mereka.
Apa Itu Self-Talk Negatif?
Self-talk negatif adalah percakapan internal yang cenderung mengarah pada pemikiran pesimis atau meremehkan diri sendiri. Misalnya, seseorang yang menghadapi tantangan mungkin berpikir, "Saya tidak bisa melakukannya," atau "Saya selalu gagal." Pemikiran ini bisa berupa kritik yang keras terhadap diri sendiri atau asumsi negatif tentang masa depan. Meskipun semua orang terkadang memiliki pikiran negatif, masalah muncul ketika self-talk negatif menjadi pola yang konsisten dan mendominasi.
Baca Juga: Digital Detox: Cara Gen Z Mengatur Waktu dan Menjaga Kesehatan Mental di Era Media Sosial
Pengaruh Self-Talk Negatif terhadap Pikiran dan Perilaku
- Peningkatan Stres dan Kecemasan Self-talk negatif sering kali meningkatkan tingkat kecemasan dan stres. Ketika seseorang terus-menerus berbicara dengan cara yang merendahkan atau pesimis, tubuh akan meresponnya dengan rasa cemas yang lebih besar. Pikiran negatif memperburuk persepsi terhadap situasi, membuatnya terasa lebih menakutkan atau lebih sulit dihadapi daripada yang sebenarnya.
- Penurunan Harga Diri Self-talk negatif yang berulang dapat merusak rasa percaya diri dan harga diri seseorang. Jika seseorang terus berpikir "Saya tidak cukup baik," atau "Saya tidak pantas mendapatkan hal baik," ini dapat mengarah pada perasaan tidak berharga dan rendah diri. Ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan seseorang menghindari tantangan atau kesempatan yang sebenarnya bisa meningkatkan kualitas hidup mereka.
- Peningkatan Risiko Depresi Menurut teori kognitif yang dikembangkan oleh Aaron Beck, self-talk negatif berperan penting dalam munculnya depresi. Ketika seseorang terus-menerus terperangkap dalam pola pikir negatif tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka, itu dapat mengarah pada perasaan putus asa, yang merupakan gejala utama depresi. Pikiran yang terlalu pesimis dapat memperburuk keadaan emosional dan memperparah gejala depresi.
- Perilaku Penghindaran Self-talk negatif sering kali mendorong individu untuk menghindari situasi atau tantangan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Misalnya, seseorang dengan self-talk negatif mungkin merasa terlalu cemas untuk mencoba hal-hal baru atau menghadapi situasi yang menantang. Akibatnya, mereka bisa kehilangan peluang berharga untuk belajar dan berkembang.
Baca Juga: Self-Care dan Kesehatan Mental Gen Z: Menghadapi Tantangan dan Menemukan Solusi
Mengubah Self-Talk Negatif: Cara Menghadapinya
Mengubah self-talk negatif menjadi lebih positif adalah langkah penting untuk memperbaiki kesehatan mental dan emosional. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi self-talk negatif:
- Identifikasi Pikiran Negatif Langkah pertama adalah mengenali ketika kita sedang terjebak dalam pola pikir negatif. Dengan menjadi lebih sadar akan pikiran kita, kita bisa mulai mengubahnya.
- Tantang Pikiran Negatif Setelah mengenali pikiran negatif, tantanglah dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apakah ini benar?" atau "Apa bukti yang mendukung atau membantah pikiran ini?" Proses ini membantu seseorang untuk melihat kenyataan secara lebih objektif.
- Gunakan Self-Compassion Daripada mengkritik diri sendiri, belajarlah untuk memperlakukan diri dengan lebih baik, seolah-olah Anda berbicara dengan teman yang Anda kasihi. Ini dapat membantu memperbaiki self-talk dan meningkatkan rasa percaya diri.
- Berlatih Mindfulness Mindfulness dapat membantu seseorang menjadi lebih sadar akan pikiran mereka dan tidak terjebak dalam spiraling negatif. Dengan melatih mindfulness, seseorang dapat belajar untuk menerima pikiran tanpa terlarut dalam emosi negatif yang ditimbulkannya.
Self-talk negatif adalah masalah psikologis yang dapat berdampak serius pada kesejahteraan mental kita. Pikiran negatif yang berulang dapat memperburuk kecemasan, menurunkan harga diri, dan meningkatkan risiko depresi. Untungnya, dengan kesadaran diri, tantangan terhadap pikiran negatif, dan latihan mindfulness, kita bisa mengubah self-talk negatif menjadi lebih positif dan mendukung kesehatan mental yang lebih baik.
Baca Juga: Bangun Positive Vibes: Cara Menjaga Kesehatan Mental dan Membentuk Kepribadian Bahagia
Sumber : psikologi today