SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah kecanggihan teknologi dan media sosial yang berkembang pesat, Gen Z yang kini berusia 18 hingga 28 tahun terus beradaptasi dengan tantangan kehidupan digital. Memasuki dunia yang dipenuhi layar dan feed media sosial yang selalu terbarui, banyak dari mereka yang kini merasa kewalahan. Dengan informasi yang terus mengalir, perasaan cemas dan stres pun sering muncul. Sementara itu, media sosial yang seharusnya membawa manfaat, justru mempengaruhi kesehatan mental secara signifikan. Maka, digital detox praktik mengurangi atau menghindari penggunaan perangkat digital untuk sementara waktu menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan Gen Z.
Fenomena Digital Overload di Kalangan Gen Z
Survei McKinsey Health Institute menunjukkan bahwa Gen Z lebih banyak melaporkan masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan tidur yang sering kali dipicu oleh penggunaan media sosial yang berlebihan. Waktu yang dihabiskan di platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter untuk mengikuti tren, berinteraksi dengan teman, atau sekadar melihat konten yang terkadang membuat stres, mempengaruhi kesejahteraan mental mereka. Penelitian juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% Gen Z merasa media sosial meningkatkan rasa kesepian dan perbandingan sosial yang merugikan.
Baca Juga: Cek Fakta Masuk Sekolah: Modul Literasi Digital dan AI Tersedia Gratis untuk Siswa
Namun, di balik dampak negatif tersebut, ada juga sisi positif teknologi seperti media sosial yang dapat mempertemukan orang dengan komunitas yang mendukung kesehatan mental, serta akses ke aplikasi kesehatan digital yang memberikan pelatihan untuk meditasi dan pengelolaan stres. Oleh karena itu, bagi banyak Gen Z, mengatur penggunaan media sosial menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kesehatan mental.
Digital Detox: Solusi untuk Menjaga Kesehatan Mental
Digital detox adalah solusi yang mulai diterapkan oleh banyak anak muda saat mereka merasakan dampak negatif dari dunia digital. Aktivitas ini melibatkan pengurangan atau pembatasan akses ke perangkat elektronik, terutama media sosial. Meskipun konsep ini tidak baru, semakin banyak Gen Z yang mulai menerapkannya sebagai bagian dari rutinitas mereka untuk menjaga kesehatan mental.
Salah satu cara praktis untuk melakukan digital detox adalah dengan menjadwalkan "waktu bebas layar" di mana mereka tidak memeriksa ponsel atau media sosial selama beberapa jam setiap hari. Beberapa juga memilih untuk tidak menggunakan media sosial pada akhir pekan atau selama liburan untuk benar-benar beristirahat dan terhubung dengan dunia nyata. Aktivitas ini membantu mengurangi kecemasan dan memberi ruang bagi pikiran untuk mereset dan lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti pekerjaan, belajar, atau kegiatan yang menyenangkan.
Baca Juga: Self-Care dan Kesehatan Mental Gen Z: Menghadapi Tantangan dan Menemukan Solusi
Selain itu, banyak dari mereka juga mulai beralih ke aktivitas lain yang lebih produktif, seperti olahraga, berkumpul dengan teman-teman secara langsung, membaca buku, atau mengikuti kursus daring yang menambah keterampilan. Dengan meluangkan waktu untuk hal-hal yang positif dan memberi dampak, Gen Z dapat lebih menjaga kesejahteraan mereka di tengah era digital yang serba cepat ini.
Menghadapi Tantangan dengan Mindfulness
Selain digital detox, banyak Gen Z yang juga tertarik untuk mengintegrasikan mindfulness dalam rutinitas mereka. Mindfulness adalah praktik yang melibatkan kesadaran penuh terhadap momen saat ini tanpa menghakimi. Hal ini membantu untuk meredakan kecemasan, meningkatkan fokus, dan memberi kedamaian batin. Beberapa aplikasi seperti Calm dan Headspace menawarkan sesi meditasi yang dapat membantu mereka untuk lebih sadar akan pikiran dan perasaan mereka, serta meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.
Mindfulness juga membantu mereka untuk lebih sadar saat mereka terjebak dalam siklus perbandingan sosial di media sosial, yang bisa menurunkan rasa percaya diri. Dengan berfokus pada apa yang ada di sekitar mereka dan lebih menghargai momen kecil dalam hidup Gen Z bisa merasa lebih baik dan mengurangi stres yang disebabkan oleh kecanduan digital.
Baca Juga: Hidup Lebih Sehat Tanpa Layar: Cara Sederhana untuk Melakukan Digital Detox
Tantangan yang dihadapi Gen Z dalam menjaga kesehatan mental di era digital memang cukup besar. Namun, dengan mengatur waktu di dunia maya, menerapkan digital detox, dan berfokus pada aktivitas yang mendukung kesehatan mental seperti mindfulness, mereka dapat menemukan keseimbangan yang lebih baik. Dalam dunia yang serba cepat ini, penting bagi Gen Z untuk tahu kapan harus berhenti dan memberi ruang bagi diri mereka sendiri untuk beristirahat dari dunia digital. Ini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental yang lebih baik dan hidup yang lebih seimbang.
Sumber : mckinsey health institute