SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Sanggabuana merupakan satu-satunya dataran tinggi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dengan ketinggian mencapai 1.291 meter di atas permukaan laut, gunung ini menjadi batas alami bagi lima wilayah, yaitu Kabupaten Karawang, Cianjur, Bogor, Purwakarta, dan Bekasi.
Hutan di kawasan Gunung Sanggabuana masih sangat asri dengan pepohonan tinggi yang menjulang hingga puluhan meter serta dihuni oleh beragam satwa liar.
Selain menawarkan keindahan alam dan ekosistem yang terjaga, gunung ini juga dikenal dengan berbagai kisah legenda yang mengandung unsur mistis dan telah lama berkembang di masyarakat.
Legenda Kota Hilang di Gunung Sanggabuana
Salah satu kisah yang beredar menyebutkan bahwa di kawasan kaki Gunung Sanggabuana pernah berdiri sebuah kota kuno bernama Kerajaan Kuta Tambaga.
Konon, kota ini berasal dari era Kerajaan Sunda yang berkembang antara abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi. Menurut cerita, kota tersebut hilang akibat bencana alam.
Namun, ada pula yang percaya bahwa kota ini tidak benar-benar musnah, melainkan berpindah ke dimensi lain atau masuk ke dunia gaib.
Misteri Makhluk Penjaga: Aul
Selain legenda tentang kota yang hilang, masyarakat sekitar juga meyakini adanya sosok makhluk gaib yang menjaga Gunung Sanggabuana.
Makhluk tersebut dikenal dengan sebutan Aul, yang digambarkan memiliki tubuh manusia tetapi berkepala anjing. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai Kalangkang. Kepercayaan akan keberadaan makhluk ini cukup kuat di kalangan penduduk setempat.
Menurut cerita, Aul-Aul mendiami goa di balik batu besar yang terletak di Dinding Ari, salah satu puncak di jajaran Pegunungan Sanggabuana.
Kemunculannya sering dikaitkan dengan pertanda tertentu, seperti suara burung malam, hewan liar, atau reaksi binatang peliharaan yang tiba-tiba gelisah.
Misteri Gunung Sanggabuana telah melegenda di kalangan masyarakat. | Instagram/@syafroni.amm.
Asal-usul Aul
Terdapat beberapa versi mengenai asal-usul Aul. Salah satu cerita menyebutkan bahwa ia dulunya adalah seorang ksatria sakti yang memiliki ilmu kanuragan tinggi.
Dalam sebuah pertempuran, ia mengalami luka parah hingga kepalanya terpenggal. Dengan kesaktiannya, ia mampu bertahan hidup, tetapi keliru dalam memilih kepala pengganti, sehingga akhirnya memiliki kepala anjing.
Versi lain mengisahkan bahwa Aul adalah seorang prajurit terbaik yang pernah mengabdi kepada Raden Adipati Singaperbangsa, bupati pertama Karawang yang memerintah dari tahun 1633 hingga 1677 Masehi.
Ia dikenal sebagai prajurit tangguh dengan ilmu bela diri tinggi. Salah satu ajian yang dikuasainya adalah Rawarontek, yaitu ilmu kanuragan yang memungkinkan tubuhnya kembali utuh meski bagian tubuhnya terpisah.
Terlepas dari kebenaran legenda tentang Aul, kisah ini memiliki dampak besar terhadap kelestarian Gunung Sanggabuana.
Kepercayaan terhadap makhluk penjaga ini membuat banyak pemburu dan perusak hutan enggan masuk ke kawasan tertentu, terutama di area yang pernah dikaitkan dengan penampakan Aul.
Penduduk setempat pun kerap memperingatkan para pendatang agar tidak merusak alam di gunung ini, karena diyakini bisa memicu kemarahan sang penjaga.
Gunung Sanggabuana Sebagai Tempat Ziarah
Selain menjadi destinasi bagi pencinta alam, Gunung Sanggabuana juga sering dikunjungi oleh peziarah. Di puncaknya, terdapat sejumlah makam dan petilasan para leluhur Sunda yang menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin berziarah atau melakukan ritual tertentu untuk memperoleh berkah dan memenuhi hajat.
Konon katanya terdapat sekitar 99 makam dan petilasan kuno di puncak gunung ini, di antaranya adalah petilasan Eyang Bagaswara, Eyang Panjang dan Eyang Ganda Malela.
Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa Gunung Sanggabuana memiliki kaitan dengan asal-usul Kota Karawang.
Gunung Sanggabuana tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memesona, tetapi juga menyimpan berbagai cerita mistis.
Bagi mereka yang berkunjung, gunung ini bukan sekadar destinasi wisata, melainkan juga tempat yang penuh dengan sejarah, mitos, dan spiritualitas.
Sumber: YouTube Bujang Gotri