Dewa Bratalegawa: Orang yang Memeluk Agama Islam Pertama di Tanah Sunda

Rabu 12 Februari 2025, 19:00 WIB
Ilustrasi - Dewa Bratalegawa, atau yang juga dikenal dengan nama Haji Purwa atau Haji Baharudin Al-Jawi, adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah Islam di tanah Sunda. (Sumber : AI).

Ilustrasi - Dewa Bratalegawa, atau yang juga dikenal dengan nama Haji Purwa atau Haji Baharudin Al-Jawi, adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah Islam di tanah Sunda. (Sumber : AI).

SUKABUMIUPDATE.com - Dewa Bratalegawa dikenal sebagai Muslim pertama di Tanah Sunda. Seperti yang diketahui, masyarakat Nusantara pada masa kerajaan terdahulu umumnya menganut ajaran turun-temurun dari para leluhur, yang dikategorikan sebagai ajaran Hindu-Buddha. 

Namun, di wilayah Tatar Sunda, sejak masa Kerajaan Salakanegara hingga Kerajaan Sunda-Galuh atau Pajajaran, mayoritas masyarakat masih memegang teguh ajaran Sunda Buhun atau ajaran leluhur.

Masuknya Islam ke Tatar Sunda dibawa oleh para pedagang dari Timur Tengah dan India. Interaksi antara para pedagang Muslim dengan masyarakat lokal perlahan memengaruhi budaya, adat, dan kepercayaan masyarakat. 

Pada masa Kerajaan Sunda-Galuh, Islam mulai dikenal, tetapi penyebarannya masih sulit dan belum diterima secara luas oleh masyarakat.

Yang mengejutkan, penerimaan Islam justru datang dari dalam istana. Salah satu putra Prabu Bunisora, yaitu Dewa Bratalegawa, menerima ajaran Islam dengan baik.

Latar Belakang Keluarga Dewa Bratalegawa

Prabu Bunisora menjadi raja Sunda-Galuh setelah menggantikan kakaknya, Prabu Linggabuana, yang gugur dalam Perang Bubat. Ia meneruskan tahta Galuh karena putra Prabu Linggabuana, yaitu Niskala Wastu Kencana, masih terlalu kecil untuk memimpin. 

Ketika Niskala Wastu Kencana dewasa, tahta kerajaan pun diserahkan kepadanya. Prabu Bunisora memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Dewi Laksmiwati, yaitu:

  1. Giri Dewata – Kelak menjadi raja di Cirebon Girang dengan gelar Ki Gedeng Kasemaya.
  2. Dewa Bratalegawa – Berbeda dari saudara-saudaranya, ia memilih menjadi pengusaha.
  3. Dewi Banowati – Dinikahkan dengan Niskala Wastu Kencana, yang kemudian menjadi raja di Sunda-Galuh.

Dewa Bratalegawa, Seorang Saudagar Sukses

Tidak seperti para putra bangsawan lainnya yang umumnya menjadi raja atau penguasa suatu daerah, Dewa Bratalegawa memilih jalan sebagai seorang pengusaha. Ia dikenal sebagai saudagar sukses yang memiliki jaringan perdagangan luas, baik di Nusantara maupun mancanegara.

Dalam perjalanan dagangnya, Dewa Bratalegawa sering berkunjung ke berbagai negeri dan menjalin hubungan bisnis dengan banyak pedagang dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Salah satu daerah yang sering ia kunjungi adalah Gujarat, India.

Ilustrasi - Dewa Bratalegawa Setelah Masuk Islam. | AIIlustrasi - Dewa Bratalegawa Setelah Masuk Islam. | AI.

Perjalanan Menuju Islam

Saat berdagang di Gujarat, Dewa Bratalegawa sering berinteraksi dengan para pedagang Muslim. Ia dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan sangat menghormati keyakinan orang lain. 

Ketika rekan-rekan Muslimnya menjalankan ibadah di sela-sela aktivitas dagang, Dewa Bratalegawa tidak pernah menghalangi, bahkan menghormatinya. Begitu pula sebaliknya, para pedagang Muslim juga menghormati keyakinannya.

Hari demi hari, hubungan Dewa Bratalegawa dengan para pedagang Muslim semakin erat. Ia mulai tertarik dengan ajaran Islam yang diajarkan oleh sahabat-sahabatnya. Setelah banyak belajar dan merenungkan ajaran Islam, akhirnya ia memutuskan untuk masuk Islam.

Salah satu orang yang berperan besar dalam membimbingnya adalah seorang ulama keturunan Arab yang juga saudagar asal Gujarat bernama Muhammad. Setelah memeluk Islam, Dewa Bratalegawa diberi nama Baharudin Al-Jawi. Ulama tersebut juga menikahkan Dewa Bratalegawa dengan putrinya yang bernama Farhana.

Setelah menikah, Dewa Bratalegawa bersama istrinya pergi ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama Islam sekaligus menunaikan ibadah haji.

Kembali ke Tanah Sunda dan Menyebarkan Islam

Setelah kembali ke Tanah Sunda, Dewa Bratalegawa menyampaikan kabar tentang keyakinan barunya kepada keluarga dan lingkungan istana. Keputusan ini mengejutkan banyak orang karena sangat bertolak belakang dengan tradisi kerajaan yang masih berpegang teguh pada ajaran leluhur.

Namun, dengan kebijaksanaan dan sikap saling menghormati yang telah menjadi ciri khas masyarakat Sunda-Galuh, keputusan Dewa Bratalegawa diterima dengan lapang dada.

Orang pertama yang ia temui adalah adiknya, Dewi Banowati, yang saat itu tinggal di pusat pemerintahan Kerajaan Sunda-Galuh. Ia mencoba mengajak adiknya untuk masuk Islam, tetapi Dewi Banowati menolak dengan cara yang halus agar tidak menyinggung perasaan kakaknya.

Setelah itu, Dewa Bratalegawa mendatangi kakaknya, Giri Dewata (Ki Gedeng Kasemaya), yang berkuasa di Cirebon Girang. Namun, ajakannya juga ditolak dengan alasan masih memegang teguh ajaran leluhur.

Tidak banyak catatan mengenai apakah Dewa Bratalegawa sempat berdakwah kepada ayahnya, Prabu Bunisora. Kemungkinan besar, saat itu Prabu Bunisora sudah menjalani hidup sebagai pertapaan, sebagaimana tradisi raja-raja yang telah selesai menjalankan tugasnya di dunia.

Meskipun dakwahnya ditolak oleh keluarga, Dewa Bratalegawa tetap melanjutkan misinya menyebarkan Islam di Tatar Sunda.

Dakwah Islam di Cirebon Girang

Dewa Bratalegawa memilih Cirebon Girang sebagai pusat dakwahnya. Kemungkinan besar, ia memilih daerah ini karena masyarakatnya lebih terbuka terhadap Islam akibat interaksi dengan para pedagang Muslim di pelabuhan.

Menariknya, meskipun penguasa Cirebon Girang, Ki Gedeng Kasemaya, belum menerima Islam, ia tetap memperbolehkan Dewa Bratalegawa untuk berdakwah di wilayahnya. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, mereka bekerja sama untuk membangun daerah tersebut.

Dakwah Dewa Bratalegawa di wilayah Sunda tidak begitu luas, tetapi ajaran Islamnya diterima oleh sebagian masyarakat. Hal ini menjadi awal penyebaran Islam di lingkungan kerajaan.

Dewa Bratalegawa: Muslim Pertama di Tanah Sunda

Berdasarkan beberapa catatan, Dewa Bratalegawa adalah Muslim pertama dari Tanah Sunda yang berasal dari lingkungan kerajaan. Setelah masuk Islam, ia lebih dikenal dengan nama Baharudin Al-Jawi dan mendapat gelar Haji Purwa, yang berarti "Haji Pertama", merujuk pada statusnya sebagai orang pertama dari Sunda yang memeluk Islam dan menunaikan ibadah haji.

Sumber: Berbagai Sumber

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Jawa Barat12 Februari 2025, 22:12 WIB

Ada dari Sukabumi dan Cianjur, 7 Artis Ini Bakal Dilantik Jadi Kepala Daerah di Jabar

Dari 12 artis yang maju sebagai calon bupati, gubernur, walikota, atau wakilnya, hanya tujuh yang berhasil lolos.
Inilah tujuh artis terpilih di Pilkada 2024 di Jawa Barat dan bakal dilantik jadi kepala daerah | Foto : Istimewa
Sukabumi12 Februari 2025, 22:02 WIB

Babat Rumput dan Bersihkan Drainase, PU Sukabumi Lakukan Pemeliharaan Jalur Alternatif Cicurug

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melalui UPTD PU Wilayah III Cicurug terus melakukan pemeliharaan jalan kabupaten, salah satunya di alternatif Cicurug, ruas Jalan Warungceuri - Purwasari
Babat rumput dan bersihkan drainase di jalur alternatif Cicurug Sukabumi di ruas Jalan Warungceuri - Purwasari| Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi12 Februari 2025, 21:45 WIB

DWP Dinas PU Kabupaten Sukabumi Gelar Pertemuan dan Bantu Korban Bencana di Pabuaran

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dari Dinas PU Kabupaten Sukabumi kepada masyarakat yang sedang mengalami musibah.
Kegiatan pertemuan dan sosial DWP Dinas PU Kabupaten Sukabumi di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran. (Sumber Foto: Dok. PU)
Sehat12 Februari 2025, 21:35 WIB

Menghempaskan Lemak Perut dengan 6 Makanan Kaya Serat Berikut

Makanan kaya serat tidak hanya bagus untuk mengurangi lemak perut, tetapi juga membantu meningkatkan kesehatan usus, mengatur nafsu makan, dan menstabilkan gula darah.
Ilustrasi menghempaskan lemak perut dengan makanan kaya serat, salah satunya buah berry (Sumber: pexels.com/@Susanne Jutzeler,suju-foto)
Sukabumi12 Februari 2025, 20:43 WIB

Dinas PU Sukabumi Babat Rumput di Ruas Jalan Sundawenang-Bojonggenteng

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melalui UPTD PU Wilayah III Cicurug terus melakukan pemeliharaan rutin pada bahu jalan, salah satunya dengan pemotongan rumput di ruas Jalan Sundawenang - Bojonggenteng
Babat rumput di ruas jalan Sundawenang-Bojonggenteng Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi12 Februari 2025, 20:34 WIB

Pemkab Sukabumi Melalui DPMPTSP Percepat Layanan PBG Bagi MBR di Mal Pelayanan Publik

Percepatan layanan PBG bagi MBR ini dalam rangka mendukung percepatan program 3 juta rumah. Berikut syarat mendapatkannya
Petugas DPMPTSP Kabupaten Sukabumi di Mal Pelayanan Publik siap memberikan layanan terbaik. (Sumber : Dok. DPMPTSP)
Food & Travel12 Februari 2025, 20:30 WIB

View Pepohonan Hijau, Wisata Bukit di Ciwidey Bandung Ini Instagrammable Banget!

Bukit Jamur Rancabolang adalah tempat yang ideal untuk menikmati keindahan alam dan mengabadikan momen-momen indah.
Wisata Bukit di Ciwidey Bandung dengan View Pohon Cemara yang Instagrammable. Foto: IG/@smiling.westjava
Science12 Februari 2025, 20:04 WIB

Fenomena Bulan Purnama Salju Akan Terjadi Malam Ini 12 Februari, Begini Cara Melihatnya!

Bulan Purnama Salju atau Snow Moon adalah fenomena alam yang terjadi ketika Bulan berada pada fase penuh di bulan Februari.
Ilustrasi - Bulan Purnama Salju atau Snow Moon adalah fenomena alam yang terjadi ketika Bulan berada pada fase penuh di bulan Februari. (Sumber : Pixabay.com/@Prettysleepy).
Sukabumi12 Februari 2025, 20:04 WIB

Abah Abun Kecewa Dicoret dari Juru Kunci Gunung Winarum: Konflik dengan Pemdes Cisolok

Surat yang ditandatangani Kepala Desa Cisolok, Hendi Sunardi, pada 20 Januari 2025 lalu yang menegaskan bahwa Abah Abun tak lagi menjadi bagian dari kepengurusan.
Abah Abun Juru kunci Keramat Gunung Winarum, Karang Hawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi12 Februari 2025, 20:01 WIB

Perbaikan Infrastruktur Terdampak Bencana Jadi Prioritas UPTD PU Jampangkulon di Musrenbangcam

Rudi AB, Kepala UPTD PU Wilayah Jampangkulon menyampaikan bahwa sesuai tema, infrastruktur menjadi isu utama dalam pembahasan Musrenbang tahun ini.
UPTD PU Wilayah Jampangkulon Sukabumi saat menghadiri Musrenbang Kecamatan untuk RKPD 2026. (Sumber : Istimewa)