Mobbing vs Bullying: Kenapa Perilaku Ini Lebih Berbahaya daripada yang Dibayangkan?

Selasa 04 Februari 2025, 09:57 WIB
Ilustrasi Bullying, Mobbing vs Bullying: Kenapa Perilaku Ini Lebih Berbahaya daripada yang Dibayangkan? (Sumber : Freepik)

Ilustrasi Bullying, Mobbing vs Bullying: Kenapa Perilaku Ini Lebih Berbahaya daripada yang Dibayangkan? (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Mobbing dan bullying sering dianggap sebagai masalah yang serupa, namun keduanya memiliki perbedaan mendalam dalam cara dan dampaknya terhadap korban. Baik mobbing maupun bullying memiliki potensi besar untuk merusak kesehatan mental individu yang terlibat, tetapi mungkin banyak orang yang tidak sepenuhnya menyadari seberapa besar bahaya yang bisa ditimbulkan oleh kedua perilaku ini. Artikel ini akan membahas perbedaan antara mobbing dan bullying serta mengapa perilaku ini lebih berbahaya dari yang sering dibayangkan.

Apa Itu Mobbing dan Bullying?

Mobbing adalah bentuk intimidasi yang terjadi dalam kelompok, di mana sekelompok orang (biasanya di tempat kerja atau sekolah) mengejek, menyalahkan, atau secara fisik dan emosional merundung individu. Perilaku ini terjadi secara terorganisir dan berulang, yang membuat korban merasa terisolasi dan terkucilkan.

Sementara itu, bullying biasanya merujuk pada perilaku agresif dari satu individu terhadap individu lainnya, yang melibatkan kekerasan fisik, verbal, atau sosial. Bullying lebih sering terjadi pada anak-anak atau remaja, namun bisa juga ditemukan di tempat kerja atau komunitas dewasa. Dalam bullying, pelaku sering berusaha menunjukkan kekuasaan atau kontrol terhadap korban.

Baca Juga: 8 Penyebab Perempuan Tumbuh Jadi Orang Plin-Plan, Pola Asuh Berpengaruh!

Perbedaan Antara Mobbing dan Bullying

  • Skala Perilaku: Mobbing melibatkan kelompok atau tim yang terkoordinasi untuk menyerang satu individu, sedangkan bullying umumnya dilakukan oleh satu orang. Perbedaan ini membuat mobbing menjadi lebih intens dan menyakitkan, karena korban merasa tidak hanya diserang oleh satu orang, tetapi oleh seluruh kelompok.
  • Durasi dan Intensitas: Mobbing biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang lebih panjang dan terus-menerus, berbanding terbalik dengan bullying yang mungkin terjadi hanya dalam periode tertentu. Mobbing dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, sementara bullying bisa bersifat sementara.
  • Jenis Perilaku: Dalam mobbing, perilaku yang dilakukan lebih bervariasi, termasuk pemecatan atau pengucilan secara sosial, manipulasi, dan penyebaran rumor. Bullying lebih sering melibatkan tindakan fisik atau verbal langsung.

Mengapa Mobbing dan Bullying Berbahaya?

1. Dampak Psikologis yang Jauh Lebih Dalam

Baik mobbing maupun bullying dapat menyebabkan dampak psikologis yang serius bagi korban. Stres yang terus-menerus, perasaan terisolasi, dan penurunan harga diri bisa menyebabkan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, hingga gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Korban mobbing, karena menghadapi serangan dari banyak orang dalam jangka waktu lama, lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental yang lebih parah.

Sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa individu yang terpapar bullying atau mobbing memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan depresi dan kecemasan, terutama jika perlakuan tersebut terjadi di lingkungan kerja yang seharusnya mendukung mereka secara profesional dan sosial.

Baca Juga: Manfaat Luar Biasa dari Konsumsi Telur Rebus Setiap Hari, Yuk Simak Disini

2. Merusak Kepercayaan Diri dan Harga Diri

Dampak yang tak kalah buruk adalah penurunan kepercayaan diri. Mobbing dan bullying membuat korban merasa tidak dihargai dan dianggap tidak layak. Kepercayaan diri mereka hancur, yang kemudian mempengaruhi kinerja, hubungan interpersonal, dan pandangan mereka terhadap diri mereka sendiri. Di tempat kerja, ini bisa mengarah pada produktivitas yang rendah, absensi tinggi, atau bahkan pengunduran diri.

Isolasi Sosial

Pada korban mobbing, mereka seringkali merasa terisolasi karena serangan yang dilakukan oleh sekelompok orang, yang mungkin termasuk teman atau kolega mereka. Hal ini bisa menyebabkan perasaan kesepian dan terputus dari jaringan sosial yang biasa mereka miliki. Ketika seseorang merasa tidak diterima dalam kelompok, rasa keterasingan ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan mental yang lebih serius.

3. Dampak Fisik yang Signifikan

Selain dampak psikologis, korban mobbing atau bullying juga bisa merasakan dampak fisik. Gangguan tidur, sakit kepala, kelelahan yang berlebihan, dan gangguan makan adalah beberapa gejala fisik yang sering dialami oleh korban yang mengalami tekanan emosional yang intens. Dalam kasus yang parah, ini bisa mempengaruhi kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Emosional dan Menguras Energi, 8 Penyebab Orang Lelah Menghadapi Sikap Toxic

4. Mengapa Kita Tidak Boleh Menganggap Remeh?

Mobbing dan bullying adalah bentuk kekerasan emosional yang terkadang tidak terlihat, sehingga seringkali diabaikan oleh banyak orang. Padahal, dampak jangka panjangnya bisa merusak kehidupan seseorang secara keseluruhan. Penyembuhan dari pengalaman mobbing atau bullying bisa memakan waktu bertahun-tahun, dan dalam beberapa kasus, dapat meninggalkan bekas yang sangat sulit hilang.

Solusi untuk Menghadapi Mobbing dan Bullying

Untuk mengatasi mobbing dan bullying, penting bagi individu, organisasi, atau institusi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif. Beberapa langkah yang bisa diambil termasuk:

  • Meningkatkan Kesadaran: Kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang mobbing dan bullying, serta dampaknya pada kesehatan mental.
  • Dukungan Psikologis: Menyediakan akses kepada konseling atau dukungan psikologis bagi korban.
  • Tindakan Hukum: Di beberapa negara, tindakan mobbing atau bullying bisa dikenakan sanksi hukum, sehingga penting untuk mengetahui hak-hak korban.
  • Membangun Lingkungan yang Positif: Di tempat kerja atau sekolah, penting untuk menciptakan atmosfer yang saling menghormati dan mendukung satu sama lain.

Mobbing dan bullying bukanlah masalah yang bisa dianggap remeh. Keduanya memiliki dampak yang sangat besar pada kesehatan mental individu, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengarah pada masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali perbedaan antara mobbing dan bullying, serta mengambil langkah untuk mencegah dan mengatasi keduanya agar tercipta lingkungan yang lebih sehat dan aman.

Baca Juga: Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Sumber :  American Psychological Association (APA),National Institutes of Health (NIH)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel04 Februari 2025, 13:00 WIB

Gunung Batu Jonggol: Si Mungil Favorit Pendaki Pemula dengan HTMnya Rp30.000

Dengan ketinggian sekitar 875 meter di atas permukaan laut, Gunung Batu menawarkan tantangan yang pas bagi mereka yang ingin memulai petualangan mendaki.
Gunung Batu Jonggol merupakan salah satu destinasi favorit para pendaki pemula di kawasan Bogor. (Sumber : Instagram/@rhesahimovic).
Food & Travel04 Februari 2025, 12:09 WIB

Atasi Bau Jengkol dengan Cara Simpel, untuk Cita Rasa yang Lebih Lezat

Jengkol, meskipun memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang unik, sering kali dihindari karena bau tajamnya yang menyengat. Namun, jangan khawatir! Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi bau jengkol
Jengkol, Atasi Bau Jengkol dengan Cara Simpel (Sumber : Twitter/@nengggggggggg_)
Bola04 Februari 2025, 12:00 WIB

Persib Bandung Nyaman di Puncak Klasemen Liga 1, Berjarak 7 Poin dari Persija!

Persib Bandung Semakin Kokoh di Puncak Klasemen Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung Semakin Kokoh di Puncak Klasemen Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib).
Sehat04 Februari 2025, 11:58 WIB

Kenali 3 Tanda Jamur Hitam dan Langkah Efektif untuk Membasminya

Black mold biasanya muncul karena adanya tempat yang lembab, hangat, dan gelap.
Ilustrasi black mold di tembok rumah (pexels.com/@Vintage Lenses)
Internasional04 Februari 2025, 11:46 WIB

2 dari BLK Disnakertrans, 9 Anak Muda Sukabumi akan Dikirim ke Korea Selatan

Bersama mahasiswa Nusa Putra dan Ummi, mereka akan menjadi bagian dari program Kuliah Ke Korea Selatan dari Universitas Gyeongnam Namhae.
Senin 3 Februari 2025, Sekda Ade Suryaman dan jajaran menerima silaturahmi perwakilan Universitas Gyeongnam Namhae, bertempat di Pendopo Sukabumi. (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)
Sukabumi04 Februari 2025, 11:44 WIB

Kebakaran Habiskan Rumah Panggung di Cidadap Sukabumi, Lima Orang Mengungsi

Kebakaran diduga berasal dari tungku dapur.
Rumah yang kebakaran di Kampung Cibereum, Desa Padasenang, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Selasa (4/2/2025). | Foto: Istimewa
Kecantikan04 Februari 2025, 11:30 WIB

10 Cara Merawat Kulit Sensitif Agar Ruam Tidak Semakin Parah

Jika ruam kulit tidak membaik atau semakin parah, konsultasikan dengan dokter kulit.
Ilustrasi. Cara Merawat Kulit Sensitif Agar Ruam Tidak Semakin Parah (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi04 Februari 2025, 11:28 WIB

Terima Kunjungan Pemkab Kolaka, Pemkot Sukabumi Bahas Pengembangan SDM Aparatur

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari strategi peningkatan kualitas SDM.
Pemkot Sukabumi menerima kunjungan Pemkab Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa, 4 Februari 2025. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Bola04 Februari 2025, 11:26 WIB

Kevin Diks di Borussia Monchengladbach: Pergeseran Besar di Lini Pertahanan dan Masa Depan Pemain

Kevin Diks bergabung dengan Borussia Monchengladbach, menciptakan ketegangan di lini pertahanan klub. Kehadirannya memicu rumor hengkangnya beberapa pemain bertahan di musim depan.
Kevin Diks, bek Timnas Indonesia, siap menghadapi tantangan baru di Borussia Monchengladbach setelah meninggalkan FC Copenhagen. Diks membawa harapan dan ketegangan di lini pertahanan Gladbach. (Sumber : Instagram/@borussia)
Film04 Februari 2025, 11:23 WIB

Kabar Gembira! Penulis The Trauma Code: Heroes on Call Konfirmasi Lanjutan Season 2 dan 3

The Trauma Code: Heroes on Call, drama medis yang tayang perdana di Netflix pada 24 Januari 2025, berhasil mencuri perhatian penggemar K-drama di seluruh dunia.
Cuplikan Drama The Trauma Code: Heroes on Call, Penulis Konfirmasi Lanjutan Season 2 dan 3 (Sumber : Twitter/@achio508)